Assalamualaikum renicaaa, selamat datang di cerita yang banyak kurangnya ini. Semoga menghibur kaliannn, jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya.
DAN JANGAN LUPA BERSHOLAWAT
Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad𓇼 ⋆.˚ 𓆉 𓆝 𓆡⋆.˚ 𓇼
Sesampainya di rumah, Gus Raja meletakkan tas berisi pakaian Anna di depan lemari yang ada di kamar mereka. Sementara itu, Anna segera mulai membereskan pakaian-pakaiannya ke dalam lemari, dibantu oleh Gus Raja yang dengan sigap ikut merapikan. Di tengah kesibukan mereka, suara dering ponsel Gus Raja tiba-tiba memecah keheningan.
"Sebentar, mas angkat telepon dulu," ucap Gus Raja sebelum mengangkat teleponnya dan dibalas anggukan kepala oleh Anna.
...
"Waalaikumsalam, sebentar lagi Abang ke sana," ucap Gus Raja dengan suara tenang setelah menjawab telepon.
...
"Oke, assalamualaikum," lanjut Gus Raja, lalu menutup teleponnya dengan wajah yang sedikit serius namun tetap terlihat santai.
Setelah selesai menerima telepon, Gus Raja kembali ke kamar dan duduk di sebelah Anna, yang masih sibuk merapikan pakaian.
"Siapa mas?" tanya Anna sembari menatap mata Gus Raja.
"Umma, kata umma kita disuruh ke ndalem, Abah dan Amah datang," jawab Gus Raja dengan senyuman yang tak pernah hilang di wajahnya.
"Sekarang mas?" tanya Anna lagi, matanya masih tak lepas dari pakaian yang sedang disusunnya.
Cup!
"Sekarang sayang," jawab Gus Raja sembari mencium pipi Anna yang sedikit membesar karena kehamilannya.
"Jangan cium-cium, Bahiyyi ga suka," Anna menggeliat sedikit, tidak nyaman dengan ciuman itu.
"Beneran ga suka?" tanya Gus Raja, setengah bercanda namun matanya serius menatap wajah Anna.
"Iya," jawab Anna, meskipun hatinya merasa hangat oleh perhatian Gus Raja.
"Oke," jawab Gus Raja sambil tersenyum lebar.
Cup! Cup! Cup! Cup!
Mendengar Anna berkata bahwa ia tidak suka dicium, Gus Raja justru tersenyum tipis sebelum dengan lembut mencium kedua mata Anna, diikuti dengan sentuhan hangat di pipi kanan dan kiri wanita itu.
"Ada yang kurang sayang?" tanya Gus Raja dengan wajah yang meledek, tapi dengan kelembutan yang tak terbantahkan.
"Ga, ga ada. Bahiyyi duluan mas," jawab Anna sambil lari keluar kamar, sedikit malu dengan tingkah laku Gus Raja yang selalu penuh perhatian.
"Jangan lari-lari sayang, mas ga suka," ujar Gus Raja saat melihat Anna berlari menuju tangga.
"Maaf mas," balas Anna berteriak dari lantai bawah, sambil terus berlari.
"Istri kecil yang nakal," gumam Gus Raja dengan senyum tersungging di bibirnya.
Anna berlari kecil melewati jalan setapak di belakang rumah, embun pagi yang menempel di rerumputan membasahi ujung roknya. Udara dingin pagi hari menusuk kulit, namun itu tak membuatnya berhenti. Napasnya sedikit memburu, sesekali ia menoleh ke belakang dengan wajah penuh rasa kesal dan gugup. Suara langkah kaki terdengar semakin dekat.
"Bahiyyi, berhenti dulu! Jangan berlari sayang," suara berat Gus Raja menggema, memecah kesunyian pagi. Namun, Anna tak menggubris. Ia malah mempercepat langkahnya, mencoba menjauh.

YOU ARE READING
RAJA FIRDAUS (ON GOING)
RomanceAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, masyaallah tabarakallah, Allahumma Shalli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aali sayyidina muhammad. Di tabrak lalu dinikahi? Siapakah dia. Muhammad Raja Firdaus Al-malik laki-laki pemberani yang datang se...