Keesokan harinya, mereka melakukan kegiatan setiap harinya yaitu bersekolah. Ketika masuk sekolah, azellua bertemu cyara sehingga mereka berjalan bersama.
"Kak azel udah kesekolah sekarang?". Tanya cyara.
"Iya cy, aku udah lumayan membaik sih". Jawab azellia.
"Bagus deh kalo gitu, gue ikutan seneng". Ucap cyara.
"Trus kak azel masuk kelas mana jadinya?". Tanya cyara lagi.
"Gatau cy, masih belum jelas. Kemarin aku udah ngobrol sama ruru, katanya aku mending masuk kelas dance aja bareng sama dia, tapi aku juga belum tau sih soalnya aku gak ada bakat di dance, cuma suka dance tiktok aja". Jelas azellia. Ia tidak ingin masuk salah jurusan.
"Yaudah kak azel sama kak ruby aja daripada ketemu temen yang gak se frekuensi kan. Cuma bikin sakit hati mulu. Gue juga anak dance, kita juga bisa ketemu kapan pun walaupun gue junior sih". Ucap cyara.
"Cuma aku gatau sih kalo ada beasiswa atau nggak di jurusan dance, semoga ada". Kata azellia ragu. Ia ingin pindah kelas, namun ia juga ragu dengan dirinya yang masih kaku dalam bidang dance.
Azellia pun menuju ke kantor sedangkan cyara menuju ke kelasnya. Azellia akan menunggu keputusan guru apakah pindah kelas atau tidak.
***
Rochelle mendorong motornya yang sepertinya mogok di perjalanan. Ia dengan kesal mendorong motornya menuju ke sekolah nya."Sial banget gue hari ini, udah telat bangun, motor malah mogok lagi". Kesal Rochelle sembari masih mendorong motornya. Dari kejauhan ia melihat pinu gerbang hendak ditutup. Rochelle pun segera berlari sembari mendorong motornya menuju ke pintu gerbang agar ia tidak telat.
"Woi tunggu! Biarin gue masuk dulu, jangan tutup gerbang nya woi!!". Teriak Rochelle segera berlari.
"Ma-kasih udah buka gerbangnya". Ucapnya sembari ngos-ngosan kepada seorang satpam di sana. Namun, Rochelle bertemu pricia. Ternyata pricia piket hari itu.
"Gue telat, apa gue dihukum?". Tanya Rochelle dengan sinis. Ia masih kesal dengan kejadian kemarin. Pricia melihat jam tangannya.
"Belum, ini baru selesai apel pagi berarti masih jam istirahat setelah apel sekitar 5 menit lagi masuk". Jawab pricia. Rochelle dengan datar segera mendorong motornya menghiraukan pricia. Pricia merasa bersalah dengan kejadian kemarin namun sepertinya bukan waktunya untuk meminta maaf.
Setelah memarkirkan motornya, rochelle segera menuju ke kelasnya. Ada yeona yang baru saja dari toilet melihat Rochelle berjalan. Ia hanya memastikan Rochelle masuk sekolah setelah kejadian kemarin.
Diperjalanan, Rochelle bertemu ruby.
"Buru-buru amat jalannya". Ucap ruby menghampiri Rochelle dari belakang.
"Lu gak liat jam, ini udah mau masuk". Balas rochelle.
"Santai aja kali, yang penting kan guru belum masuk". Ucap ruby dengan santai.
"Gue juga mau ke kantor dulu, azel nungguin gue disana. Gue bakal ngurus dia pindah ke kelas gue". Ucapan ruby membuat Rochelle berhenti berjalan.
"Kak azel udah masuk sekolah?". Tanya rochelle.
"Iya, katanya sih udah sembuh makanya bisa masuk hari ini cuma masih perlu istirahat yang cukup". Jelas ruby.
"Oh, bagus deh kalo gitu. Mending kak azel di kelas lu aja, lebih aman". Ucap rochelle sembari melanjutkan kembali perjalanannya.
***
Azellia yang sedang menunggu pun menoleh ketika ruby menghampirinya. Ia tersenyum kepada ruby."Gimana zel? Hasilnya gimana. Lu jadi pindah?". Tanya ruby penasaran.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny
Novela Juvenil[Luka yang berbeda] "kalo ada bunda, lo gak akan bisa nyakitin gue" -Ruby Aletta "aku hanya manusia biasa, aku juga butuh kebebasan, aku ingin menjadi diri sendiri. bisakah aku beristirahat sebentar saja?" -Pricia Olivia "memiliki prestasi yang ting...