part 18

79 20 2
                                    

Keesokan harinya, ruby segera menuju kesekolahnya sebelum ayahnya keluar dari kamarnya. Ia tak ingin bertemu dengan ayahnya pagi itu.

"Sebelum dia keluar, gue harus cepet-cepet pergi, males banget ketemu dia lagi". Ucap ruby sembari menaiki motornya. Ia segera berangkat kesekolahnya.

Sampai sekolah, ia segera masuk ke dalam kelasnya.

"Eh itu kan temennya cyara". Ucap azellia yang baru saja datang dan melihat ruby berjalan.

"Ru... Ru.. Ruru". Panggil azellia sembari mengingat namanya. Ia juga lupa, ia hanya ingat awalnya saja.

"Ruru, bentar". Teriak azellia yang mengejarnya sembari memegang bahu ruby dari belakang.

"Lu manggil gue?". Tanya ruby yang berhenti berjalan.

"Hm, iya, ruru". Jawab azellia sembari tersenyum.

"Jangan panggil gue ruru!!". Pinta ruby seperti tidak suka.

"Emang nama kamu siapa? Aku lupa soalnya, aku cuma denger sekali doang dari cyara". Tanya azellia.

"Ruby, nama gue ruby". Jawab azellia.

"Keren juga ya namanya, tapi kalo ruru lucu. Boleh kan aku panggil ruru aja". Ucap azellia walaupun ruby menatapnya tajam tidak suka.

"Gue bilang jangan panggil gue ruru!!". Pinta ruby lagi sembari hendak berjalan dengan tatapan sinis pada azellia.

"Eh tunggu ruby, aku mau ngomong". Pinta azellia agar ruby berhenti. Ia mengikuti ruby berjalan.

"Apaan sih? Kalo gak ada yang penting mending gausah ganggu gue deh". Ucap ruby tidak suka jika azellia mengikutinya.

"Aku belum bilang makasih sama kamu, kamu lupa sama aku?". Ucapan azellia membuat ruby berhenti berjalan.

"Lu mau bilang makasih karena gue nolongin cyara? Gak perlu. Gue udah tau kalo lu temennya cyara". Balas ruby.

"Beneran kamu gak kenal muka aku?". Tanya azellia membuat ruby makin bingung.

"Gue udah bilang, gue kenal lu karena lu temennya orang yang udah nyalahin gue tanpa tau masalahnya apa". Jawab ruby yang mengenal azellia karena menemani pricia mencari cyara.

"Bukan itu, kamu pernah nolongin aku sebelumnya". Ucapan azellia membuat ruby bingung dan mengingat.

"Kamu inget gak waktu kamu ngejar mobil yang hampir nabrak kamu? Dan kamu berantem sama cowok, habis itu kamu nolongin aku anterin aku pulang". Jelas azellia membuat ruby mengingat.

"Pantes kayak gak asing liat muka dia". Batin ruby.

"Aku belum sempet bilang makasih sama kamu, makasih ya, kamu beneran penyelamat aku waktu itu. Aku gatau minta tolong kesiapa lagi kalo bukan kamu". Ucap azellia dengan ramah namun ruby memperlihatkan wajah datarnya.

Seseorang dari kejauhan berjalan menghampiri mereka membuat mereka melihatnya.

"Udah kan ngomongnya? Gue mau ke kelas". Pamit ruby hendak menghindari pricia yang sudah hendak sampai. Namun, ia merasakan sakit pada kepalanya.

"Kenapa?". Tanya azellia khawatir karena ruby merasakan sakit pada kepalanya.

"Gue gapapa". Jawab ruby sembari memperbaiki keadaannya.

"Azel ternyata kamu disini". Ucap pricia yang sedang mencari azellia. Ia melihat azellia bersama ruby.

"Iya ri, ada apa?". Tanya azellia.

"Gapapa, aku cuma nyariin doang kok soalnya kamu belum dateng". Jawab pricia.

"Gue ke kelas dulu". Pamit ruby menghentikan percakapan mereka berdua.

"Tapi kamu udah gapapa kan? Kepalanya udah gak sakit kan?". Tanya azellia penasaran. Ruby masih menatap pricia yang menatapnya tajam.

"Gue udah gapapa". Jawab ruby sembari berjalan meninggalkan mereka.

"Kamu gak mau minta maaf sama dia?". Tanya azellia menyadarkan pricia. Ruby sudah berjalan jauh dari mereka.

"Lain kali deh zel, waktunya gak tepat". Jawab pricia yang sepertinya gengsi meminta maaf pada ruby.

"Yaudah ayo ke kelas". Ajak pricia. Mereka pun segera menuju ke kelasnya.

***
Rochelle dan yeona sedari tadi tidak banyak bicara. Mereka seperti ada masalah tapi mungkin masalah pribadi bukan karena mereka bermasalah atau bertengkar. Mereka seperti butuh sendiri dan tidak ingin bercerita apapun.

"Mommy sama daddy kapan pulangnya ya, gak ada satupun yang bales chat gue lagi, gak nelpon juga ngabarin kalo mau balik kapan". Batin yeona memikirkan kedua orang tuanya yang sedang berada di luar negeri.

"Dasar, gue kurang tidur gara-gara manusia itu yang nelpon gue mulu, udah gue matiin datanya malah nelpon di nomor gue. Kan gue jadinya gak bisa tidur anjir". Batin rochelle yang kesal karena ayahnya terus menghubunginya.

"Roro!?". Panggil yeona pada rochelle menghentikan keheningan sedari tadi.

"Ehmm". Jawab rochelle singkat.

"Lu laper gak? Mau ke kantin?". Tanya yeona.

"Gue sih gak mood makan, tapi tetep mau ke kantin". Jawab rochelle sembari menopang dagunya pada meja.

"Ayo ke kantin. Kalo gak ada yang menarik, kita beli aja cemilan trus cari tempat makan". Ajak yeona membuat rochelle berdiri. mereka pun segera menuju ke kantin.

***
"Oh iya ri, gimana keadaan cyara sekarang?". Tanya azellia setelah mereka dari kantin.

"Katanya udah mau pulang hari ini tapi gatau jam berapa". Jawab pricia.

"Kamu mau ke rumahnya gak kalo udah pulang?". Tanya azellia lagi.

"Keknya kita biarin aja dulu mereka selesaiin masalah keluarganya, nanti kalo udah membaik, kita jenguk dia". Ucap pricia dibalas anggukan azellia.

"Kak azel". Panggil seseorang membuat mereka menoleh. Seorang gadis itu menghampiri azellia dan memeluknya.

"Rara kamu ngapain kesini?". Tanya azellia kaget ada ramya.

"Rara bareng sama papa tadi, soalnya ada urusan gitu sama kepsek". Jawab ramya. Ayah ramya adalah seorang pengawas sehingga beliau bisa kapan saja kesana.

"Tapi kamu udah gapapa kan? Udah sehat?". Tanya azellia memastikan.

"Rara udah gapapa kok, buktinya Rara bisa kesini". Jawab ramya.

"Ini adik keenan?". Tanya pricia.

"Iya ri, adiknya keenan". Jawab azellia. Ramya tersenyum pada pricia.

"Ayo keliling sekolah, papa juga masih lama". Ajak ramya membuat azellia dan pricia ikut. Ramya ingin melihat keadaan sekolah. Kali ini ia memakai pakaian tanpa hoodie dan maskernya.

Rochelle dan yeona yang berjalan sembari menikmati eskrimnya pun kaget ketika melihat azellia dan pricia bersama ramya. Mereka berdua pun segera menghampiri mereka.

"Eh kamu, yang kemarin bawa kue ya?". Tanya ramya mengingat wajah rochelle. Azellia dan pricia kaget.

"Akhirnya ketemu juga sama kamu orang baik yang udah nolongin aku. Makasih ya". Ucap ramya kegirangan karena baru bertemu rochelle lagi setelah rochelle ke rumahnya membawa pesanan kuenya.

"Ra, Hati-hati kamu baru sembuh loh". Pinta azellia yang takut jika ramya terjatuh.

"Aku seneng ketemu sama dia lagi kak, aku sampe mimpiin dia karena belum bilang makasih. Waktu dia pergi aku belum sadar sepenuhnya". Kata ramya. Yang lain hanya mendengar dengan kebingungan.

"Aku nolongin karena kamu butuh bantuan. Biasa aja lah". Ucap rochelle canggung.

"Kalian mau kemana?". Tanya yeona.

"Kita mau ajak rara keliling sekolah". Jawab azellia.

"Yaudah kita ikut". Ucap rochelle.

"Wah bagus dong temen rara banyak". Kata ramya membuat azellia terharu. Ia terharu melihat ramya bisa mempunyai teman. Mereka berlima pun berjalan beriringan.

***
Segitu aja ya😁

Jangan lupa vote yang banyak🤗💕

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang