part 2

914 62 0
                                    

Nampak seorang gadis tengah berjalan menuju ke meja makan yang sudah ada seorang wanita yang sedang menikmati makanannya.

"Eh, sayang udah dateng, sini duduk makan dulu". Ucapnya memanggil gadis itu.

"Daddy mana mom?". Tanyanya pada seseorang yang diketahui ibunya.

"Daddy udah pergi duluan, katanya ada meeting pagi ini". Jawab ibunya. Seorang pembantu sedang mengambil piring milik wanita itu, dan memberikan piring kosong buat gadis yang baru saja duduk.

"Mommy udah selesai makan? Padahal yeon baru aja mau makan loh". Ucap yeona ketika ibunya sudah selesai makan sedangkan dia baru saja ingin makan.

"Mommy buru buru sayang, kamu sarapan dulu ya biar di sekolah ada tenaga, semoga harimu menyenangkan di sekolah barumu". Ucapnya sembari mengecup kening yeona sekali sebelum pergi. Yeona pun sudah tak berselera makan. Padahal ia ingin kumpul sarapan bersama dengan orangtuanya. Namun, itu hanyalah impian yang tak bisa ia wujudkan

"Non, mau makan apa? Bibi ambilin di piringnya". Tanya seorang pembantu yang sedari tadi menunggunya melamun.

"Gak usah bi, yeona udah kenyang. Yeona mau ke sekolah aja nanti telat". Jawab yeona yang tak berselera lagi. Ia memakai tas ranselnya kemudian beranjak untuk menuju ke mobil.

"Trus ini makanannya gimana non, nanti non sakit lagi sampe sekolah". Ucap pembantunya yang khawatir akan kesehatannya.

"Bi, inikan sekolah baru yeona, hari pertama yeona masuk sekolah baru, nanti malah telat kan". Alasan yeona menghindari sarapan itu.

"Tapi kan non..."

"Udah bi, yeona pamit dulu". Ucap yeona sembari berpamitan pada pembantu yang sudah menemaninya sejak kecil. Ia adalah pembantu sekaligus suster yang sudah menjaganya karena kedua orangtuanya sibuk. Yeona pun segera menuju ke mobil dan menuju ke sekolah barunya.

***

"Rara gamau minum obat itu lagi! Rara gamau!". Ucap seorang gadis yang segera masuk kedalam selimutnya karena tidak ingin minum obat. Beberapa perawat yang memintanya sudah tidak tahu berbuat apa lagi.

Seorang wanita pun masuk membuat beberapa perawat melihat wanita itu.
"Ada apa ini?". Tanya nya.

"Maaf Bu, rara tidak mau minum obatnya padahal ini sudah jadwalnya minum obat". Kata salah satu perawat

"Adek, kok gitu sih, kan adek mau sembuh kok gamau minum obat". Ucapnya sembari berusaha membuka selimut yang menutupi tubuh gadis itu.

"Gamau ma, rara capek minum obat, udah biarin aja rara sakit". Katanya membuat sang ibu menggeleng kepala.

"Rara kok gitu sih cepet nyerah, mama aja gak nyerah loh buat kamu sembuh, masa kamu nyerah".

Pintu pun terbuka memperlihatkan seorang lelaki tinggi dan putih menghampiri mereka.

"Adek kenapa lagi ma?". Tanya seorang lelaki muda disana.

"Biasa lah kak, drama sebelum minum obat". Jawab ibunya pasrah.

"Kok gitu sih dek".

"Udah kak, kamu aja yang minta dia minum obat, mama ada urusan bentar". Pinta ibunya karena ia ada urusan.

Kakaknya pun mendekati ramya yang masih saja bersembunyi dibalik selimutnya.

"Dek, sini deh, liat kakak dulu dong". Pintanya namun tak digubris.

"Beneran nih gamau, yaudah kakak ngambek gamau lagi ajak rara pergi jalan deh". Ucapan itu membuat ramya segera membuka selimut dan melihat kakaknya. Mengirup udara segar adalah sesuatu hal yang paling dinantikan ramya. Karena selama ini ia selalu dilarang untuk terlalu menghirup udara luar yang akan berakibat pada kesehatannya.

Our DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang