Sepulang sekolah, cyara bersantai dengan mengendarai mobilnya yang baru saja keluar dari bengkel. Ia menatap ke depan sembari bernyanyi dengan lagu yang ia putar. Namun, ia menambah kecepatan di sebuah perempatan sehingga tak melihat ada motor dan menabrak pemotor itu.
"Gawat, gue nabrak lagi. Gimana ini". Ucapnya sembari memukul kepalanya sendiri. Ia pun hendak keluar namun takut jika warga memukulnya.
"Keluar lo sekarang!". Pinta pemotor yang beranjak dari tempatnya terjatuh.
"Mati gue". Ucap cyara namun ia harus bersikap biasa saja dan keluar dengan berani.
"Seorang cyara itu gak boleh lemah". Tegasnya kemudian membuka pintu mobilnya.
"Eh lu punya mata gak sih? Atau lu gak bisa bawa mobil?". Tanya pemotor itu namun cyara bersikap santai saja tanpa rasa takut.
"Santai aja kali gausah megang-megang juga". Balasnya dengan sombong.
"Santai?, Lu pikir motor gue gak rusak". Amarahnya membuat cyara tak bisa berbuat apa-apa karena memang salahnya.
"Yaudah sih ya, mobil gue juga lecet gausah marah-marah". Balas cyara.
"Dan lu gak kenapa-napa kan? Liat motor gue gak bisa nyala". Ucap pemotor yang ternyata ruby.
"Trus?". Tanya cyara membuat ruby menatapnya malas.
"Ya lu ganti rugi lah, gue gak mau tau ya, udah beberapa mobil yang nabrak motor gue, kali ini gue gamau biarin lu pergi gitu aja". Ucap ruby lagi.
"Alah, berapaan sih tuh, pasti gak mahal-mahal juga".
"Yaudah gue telpon dulu bengkel langganan gue ambil motor lu sekalian mobil gue juga nih. Lu santai aja lah masalah itu". Balas cyara sembari menelpon bengkel langganannya.
"Ya baguslah, lu tanggung jawab". Ucap ruby lega.
"Udah, ayo masuk mobil gue, kita ke bengkel, nanti ada montir yang ambil motor lu. Nanti lu pikir gue lari lagi". Ajak cyara membuat ruby ikut masuk juga.
Di tengah perjalanan
"Woi, siapa sih nama lu? Boleh gak mampir bentar makan? Gue belum makan dari tadi". Kata ruby membuat cyara menoleh.
"Gak ada waktu buat makan". Jawab cyara.
"Eh lu tau kan tadi gue buru-buru mau pulang, dan lu nabrak gue. Gue udah kelaperan nih, mau tanggung jawab kalo gue sakit". Ucap ruby namun cyara hanya diam saja. Tapi mereka sampai di sebuah rumah makan.
"Mau makan gak? Ayo turun". Ajak cyara.
"Lu juga mau makan". Tanya ruby namun cyara tidak menjawab. Ia hanya membuka pintu dan keluar dari mobil. Ruby menggeleng kepalanya.
Selesailah mereka makan.
"Lu yang bayar ya". Ucap ruby pada cyara.
"Eh lu mau morotin gue? Lu yang ngajak tapi gue juga yang bayar. Kita baru kenal ya gausah aneh-aneh". Balas cyara tak Terima jika ruby memintanya membayarnya.
"Gue lupa bawa dompet, gue kan udah bilang gue buru-buru pulang kerumah masak karena gak bawa duit, nanti gue ganti". Ucap ruby sembari keluar dari rumah makan itu.
"Siapa suruh buat masalah sama gue". Batin ruby sembari tersenyum. Ia punya uang, namun sengaja melakukan itu.
***
Rochelle dan yeona sedang mengobrol di sebuah sofa setelah makan siang. Mereka sedikit berbaring karena kelelahan dari sekolah. Namun mereka melihat ibunya sedang membungkus pesanan dan terlihat gelisah."Ada apa bu?". Tanya rochelle.
"Kurir yang biasa ibu hubungi lagi gak bisa bawa pesanan ro, ibu udah hubungi kurir yang lain tapi gak ada yang bisa". Jawab ibunya gelisah.
"Pelanggan udah nungguin lama". Tambah ibunya.
"Sini roro yang bawa bu". Ucap rochelle.
"Gausah ro, itu ada temen kamu masa mau ditinggal sih". Kata ibunya mengingat ada yeona yang bertamu.
"Gapapa kok bu, yeona juga bisa ditinggal sebentar. Iya kan yeon? Bentar doang". Ucap rochelle dibalas anggukan yeona.
"Yaudah kamu hati-hati ya di jalan". Kata ibunya membuat rochelle segera membawa pesanan kue itu.
Sesampainya di rumah pelanggan, rochelle segera membunyikan bel pada pintu rumah besar itu.
"Kemana ya orang disini kok lama banget bukanya". Batin rochelle. Setelah beberapa lama, terbukalah pintu rumah itu.
"Eh udah dateng kuenya". Ucap sang pemilik rumah kemudian mengambil kue tersebut pada rochelle.
"Bentar aku ambil uang dulu". Ucapnya sembari ingin mengambil uang. Namun, Tiba-tiba sang pemilik rumah ini merasakan sakit di dadanya. Ia seperti sesak napas. Pintu yang tak tertutup membuat rochelle melihat. Gadis itu sesak napas dan hampir terjatuh untung rochelle segera menahannya.
"Dadaku sakit". Ucapnya sembari masih berusaha mengatur napasnya pelan.
"Kamar lu dimana? Gue bawa ke kamar lu ya". Tanya rochelle membuat gadis itu menunjuk arah kamarnya. Ternyata di lantai dua, rochelle berusaha menahan tubuhnya untuk segera naik ke atas dan membawanya ke kamarnya. Gadis itu masih saja sesak napas. Ia menunjuk sesuatu di sebuah laci. Ternyata alat bantu pernapasan nya. Rochelle segera membantunya agar bisa bernapas dengan baik.
"Ma-kasih ya, ma-Kasih udah nolongin saya". Ucapnya dengan suara yang terputus-putus. Rochelle pun mengangguk.
Namun langkah kaki dan pintu terbuka membuat rochelle kaget dan melihatnya.
"Adek kamu kenapa? Kamu gapapa dek? Maaf kakak telat". Ucap lelaki yang ternyata keenan. Ia khawatir pada adiknya.
"Gapapa kak, rara cuma sesak napas tadi". Jawab ramya yang sudah bisa mengatur napasnya.
"Itu kan kak keenan, Ternyata ini rumahnya dan itu adiknya". Batin rochelle yang ternyata mengenal keenan.
"Kamu yang udah bantuin adik saya?". Tanya keenan di sela lamunan rochelle.
"Iya kak, saya tadi hanya mengantar kue pesanan". Jawab rochelle.
"Makasih ya udah bantuin adik saya". Ucap keenan.
"I-iya kak sama-sama". Jawab rochelle.
"Kalo begitu saya permisi pulang". Pamit rochelle dibalas anggukan keenan. Ramya hanya tersenyum pada rochelle.
***
Ruby dan cyara berada di sebuah bengkel langganan cyara."Kayaknya ini butuh waktu lama, mungkin besok baru bisa diambil". Ucap seorang montir yang telah memperbaiki motor ruby. Mobil cyara sudah selesai.
"Lu denger kan, besok baru bisa diambil. Paling siang bisa". Ucap cyara pada ruby.
"Trus gue ke sekolahnya naik apa?". Tanya ruby tak tau harus berbuat apa.
"Ya apa aja gitu, suruh temen lu jemput kek apa kek". Jawab cyara.
"Arah rumah temen gue semuanya jauh, lu aja yang jemput gue". Jelas ruby membuat cyara kaget.
"Lu tuh siapa nyuruh-nyuruh gue? Kita baru kenal ya". Balas cyara.
"Ya kan gara-gara elu gue gak bisa naik motor, ya lu tanggung jawab lah". Ucap ruby.
"Eh, gue dah bayarin lu ya masa gue lagi yang jemput lu". Balas cyara.
"Motor gue belum selesai dan lu belum bayar, ya itu masih tanggungan elu lah, mau gue lapor ke ortu lu?". Ancam ruby.
"Eh berani ya lu ancem gue". " Yaudah, iya gue jemput lu". Lanjut cyara pasrah. Ruby tersenyum puas mendengarnya.
"Baguslah, lu jemput gue jangan kesiangan". Pinta ruby sembari menuju ke mobil.
***
Hampir lupa up part ini😁Jangan jadi pembaca goib dong biar aku semangat nulisnya😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny
Fiksi Remaja[Luka yang berbeda] "kalo ada bunda, lo gak akan bisa nyakitin gue" -Ruby Aletta "aku hanya manusia biasa, aku juga butuh kebebasan, aku ingin menjadi diri sendiri. bisakah aku beristirahat sebentar saja?" -Pricia Olivia "memiliki prestasi yang ting...