part 28

201 29 1
                                    

Ruby, rochelle, dan yeona hendak menuju ke parkiran untuk menuju ke rumah sakit. Namun, mereka kaget ketika ada seorang pemotor menghampirinya.

"Woi anjir". Ucap ruby kaget.

"Jantungan nih gue, Tiba-tiba banget". Tambah rochelle. Yeona hanya memegangi dadanya. Hampir saja ruby menghampirinya, namun pemotor tersebut membuka helmnya.

"Cyara". Panggil rochelle terkejut melihat ternyata pemotor tersebut adalah cyara.

"Ngagetin aja sih lu cy". Ucap ruby.

"Suka banget bikin jantungan tau gak". Tambah yeona.

"Sorry, gue gak ada maksud ngagetin cuma mau nyamperin aja tadi". Ucap cyara meminta maaf.

"Udah diizinin lu bawa motor? Kemarin kan disita". Kata ruby mengingat jika beberapa hari yang lalu, motor dan mobil cyara disita oleh orangtuanya.

"Udah dong, masa nggak buktinya gue udah bawa". Jawab cyara.

"Eh ini gue bawa makanan buat kalian, kalian pasti belum makan kan?". Lanjut cyara sembari memberikan makanan pada mereka. Rochelle dan yeona saling melihat.

"Tumben lu baik". Ucap rochelle

"Gue emang baik tau, cuma sedikit nakal aja". Balas cyara sedikit terkekeh. Mereka pun mengambil makanan yang diberikan oleh cyara.

"Kita sarapan aja dulu sebelum kerumah sakit". Pikir ruby.

"Iya, sarapannya di mobil gue aja". Pinta yeona. Ternyata supir yeona belum pulang. Ia menunggu di parkiran dan tertidur disana.

"Bener-bener anak bapak supir ya lu yeon". Ledek rochelle

"Biasanya orang-orang, orangtuanya yang nganter jemput. Lah elu supir udah kayak bapaknya aja". Lanjut rochelle lagi. Yeona hanya terdiam dan menelan semuanya. Ia tak ingin memikirkan hal itu.

"Udah ayo makan". Pinta yeona. Ia pun duduk di depan untuk makan sedangkan ruby dan rochelle di belakang. Cyara yang menunggu duduk di motornya sembari menghisap vapor miliknya.

"Cy, bisa gak nanti aja nge vapornya, kita lagi makan". Pinta ruby.

"Lebay lu, biasa aja. Asapnya juga gak kesitu kali". Balas cyara. Ia memang dari dulu suka memakai vapor diwaktu senggangnya.

Sesekali ia menatap temannya. Cyara tak menyangka bisa mempunyai teman perempuan yang akrab dengannya. Sebelumnya, ia berteman dengan lelaki di sekolah menengah pertama. Ia bahkan sudah seperti lelaki, sifatnya yang suka berkelahi itu karena kebanyakan nongkrong bersama lelaki juga. Namun, karena orangtuanya pindah, membuatnya tidak bertemu lagi dengan teman-teman lelakinya. Setelah masuk sekolah menengah atas, ia kebanyakan bertemu perempuan. Namun ia menganggap perempuan itu manja dan banyak drama sehingga ia seringkali membuat onar berkelahi dengan teman perempuannya.

"Baru kali ini gue ngerasa deket sama mereka. Dulu temen gue cowok semua, kalo cewek gue ajak berantem. Karena abang fero gak suka sama temen cowok gue, akhirnya gue pindah rumah dan pindah sekolah juga semenjak gue masuk sma". Batin cyara menatap teman-temannya.

"Ternyata punya temen cewek gak seburuk yang gue pikir. Mereka juga banyak bantu gue. Sedangkan temen cowok, gue sakit aja di bilang lemah, lebay dan akhirnya gue kuatin walaupun gue sakit". Lanjutnya.

"Gak makan cy?". Tanya rochelle menghentikan lamunan cyara.

"Gue udah makan duluan tadi dirumah". Jawab cyara.

***
Pricia yang sudah bersiap siap pun hendak ke luar rumahnya.

"Riri kamu mau kemana?". Tanya ibunya membuat pricia berhenti.

Our DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang