Jam istirahat, azellia akhirnya keluar dengan tenang tanpa ada yang menghentikannya. Namun itu hanya sementara. Ia hanya seminggu saja di kelas vocal. Ia merasa tak memiliki kemampuan vocal seperti yang lainnya. Ia hanya bisa rapper.
"Azel". Panggil pricia membuat azellia menoleh karena kaget.
"Riri kamu bikin kaget aja deh". Ucap azellia, pricia hanya terkekeh pelan.
"Gimana di kelasku? Bagus kan, gak ada kegaduhan, gak ada pembully". Tanya pricia pada azellia.
"Bagus sih, tenang. Kelas orang kaya emang beda". Jawab azellia membuat pricia menggeleng kepalanya.
"Apasih zel, gak boleh gitu, kita semua sama ya gak ada bedanya, gak boleh bilang begitu lagi atau aku marah". Ucap pricia sembari merangkul azellia.
"Ayo ke kantin aku yang traktir". Ajak pricia sembari menarik azellia ke kantin.
Cyara yang sedang berjalan kaget ketika seseorang merangkulnya. Hampir saja ia memukul orang itu.
"Eh elu, bikin kaget tau gak". Kesal cyara karena ruby mengagetkannya.
"Urusan lu sama gue belum kelar ya, selagi motor gue belum keluar bengkel, lu masih gue awasi". Ucap ruby membuat cyara melepaskan rangkulan ruby padanya.
"Lu pikir gue mau kabur? Emang gue keliatan penipu? Woi gue punya banyak duit ya, lu gak perlu ngawasin gue kayak penjahat tau gak". Kesal cyara.
"Santai ya, ini di sekolah. Lu gak baca peraturan kalo harus sopan sama senior, harus hormat sama senior apalagi lu itu sejurusan sama gue, lu minta bantuan gue bagian dancer gak gue ladenin nanti ya". Ancam ruby.
"Gue gak akan butuh bantuan lu". Balas cyara angkuh sembari menyilangkan tangannya kedepan.
"Yakin lu? Lu harus tau, ujian dancer itu butuh bantuan senior loh, apalagi gue ditunjuk jadi coachnya". Ucap ruby dengan angkuh menyombongkan dirinya membuat cyara geli.
"Dahlah, gue juga belum ujian. Gue mau ke kantin". Kata cyara sembari berjalan duluan membuat ruby mengikuti.
"Kali ini lu yang traktir gue lagi". Ucapan itu membuat cyara berhenti dengan memicingkan matanya.
"Hah? Hutang lu sama gue yang kemarin aja belum lu bayar, sekarang lu mau ditraktir lagi?". Tanya cyara dengan kesal.
"Gue pikir lu traktir gue kemarin, masa orang kaya makanan 50 ribuan aja gak mampu sih". Sindir ruby. Ruby sangat suka menjahili cyara karena ia sudah berani berurusan dengannya.
"Lu jatohnya mau morotin gue tau gak". Balas cyara namun dilihat oleh banyak orang.
"Ampun deh cyara, senior aja mau lu lawan". Ucap teman yang melewati mereka. Di sekolah itu, junior dilarang berbuat tidak sopan pada seniornya kecuali jika senior itu membully, junior wajib melaporkan tindakan itu. Apalagi ruby hendak bertamu di kantin sekolah junior. Di sekolah itu memang disediakan dua kantin khusus senior dan junior. Jika ingin bertamu, mereka wajib melapor di bagian kepala kantin. Jika ada kekerasan mereka akan diberikan sanksi yang berat. Senior harus di hormati begitupun junior jika bertamu harus dihormati juga.
"Iya iya ayo gue traktir". Ucap cyara pasrah. Ruby senang karena ajakan cyara.
Rochelle dan yeona yang sedang makan pun melihat ada pricia dan azellia yang sedang bertamu di kantin mereka.
"Kak riri, kak azel sini". Panggil rochelle pada mereka. Keduanya pun segera menuju ke tempat rochelle dan yeona duduk.
"Kalian beneran kesini? Emang masih bisa?". Tanya rochelle karena jumlah senior yang bertamu dibatasi karena banyaknya tindak kekerasan sebelumnya antara junior dan senior.
![](https://img.wattpad.com/cover/374410380-288-k631416.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny
Teen Fiction[Luka yang berbeda] "kalo ada bunda, lo gak akan bisa nyakitin gue" -Ruby Aletta "aku hanya manusia biasa, aku juga butuh kebebasan, aku ingin menjadi diri sendiri. bisakah aku beristirahat sebentar saja?" -Pricia Olivia "memiliki prestasi yang ting...