Bab 35

600 111 14
                                    

Selamat Membaca..





































Pagi itu, Chika melangkah menuju sekolah dengan langkah santai.
Udara masih sejuk, dan sinar matahari baru mulai menembus sela-sela dedaunan.

Setelah beberapa hari absen karena sakit, kembali ke rutinitas sekolah terasa agak canggung. Namun ada satu hal yang membuat Chika bersemangat: bertemu lagi dengan Christy.

Begitu tiba di sekolah, Chika langsung menuju kelas adiknya. Chika tidak bertemu christy semalaman karna adiknya itu sudah kembali ke rumahnya, yaitu rumah opa jojo dan oma shanju.

Ia tahu, bel masuk masih lama, jadi kemungkinan besar Christy masih di dalam kelas bersama teman-temannya.

Saat sampai di depan kelas, Chika berhenti sejenak, menarik napas pelan sebelum mengetuk kaca jendela dengan lembut.

Dari dalam, Christy yang sedang berbincang dengan Marsha dan Zee menoleh.

Wajahnya langsung cerah saat melihat Chika berdiri di luar.

Tanpa ragu, Christy keluar menghampiri kakaknya dengan senyum manis.

"kok mampir?" tanyanya pelan, suaranya lembut seperti biasa.

Chika memandang adiknya dengan tatapan hangat, matanya sedikit menyipit karena senyuman yang mengembang di wajahnya.

"Kangen, sayang," jawabnya singkat dengan nada rendah.

Christy tertawa kecil, merasa geli namun juga senang.

"Baru semalam ketemu sebelum aku pulang ke rumah Oma, masa udah kangen aja sih, hm? " balasnya.

Chika mendekat sedikit, jaraknya hanya beberapa inci dari Christy.

Ia mengangkat tangannya, merapikan helaian rambut adiknya yang sedikit berantakan.

"Tetap aja, sehari nggak ketemu tuh beda rasanya," bisik Chika, suaranya nyaris seperti rahasia.

Christy merona, pipinya memerah halus."Ih, nanti diliatin orang, lho," katanya sambil melirik sekeliling.

Tapi Chika hanya tersenyum, tidak peduli. Ia menepuk pelan kepala Christy sebelum berbisik lagi.

"Biarin aja... Aku cuma pengen lihat adik aku baik-baik aja setelah pulang ke rumah Oma."

Christy menunduk malu, tapi hatinya terasa hangat.

"Aku baik-baik aja kok. Tapi Kak Chika sendiri gimana? Udah sehat beneran?"

Chika mengangguk pelan, matanya masih tertuju pada wajah adiknya.

"Udah, jangan khawatir. Kalau aku nggak sehat, nggak mungkin aku berdiri di sini buat lihat kamu," godanya.

Christy mencubit lengan Chika
"Stop ya, Kak Chika!"

Chika terkekeh, lalu melirik jam di pergelangan tangannya.
"Udah sana masuk, nanti keburu bel."

Christy kembali ke kelasnya, dan pembelajaran pun dimulai.

















YANG INDAH? | ch2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang