Bab 18

1.5K 123 5
                                    

Happy Reading..























Kini di dalam ruang rawat, Christy hanya ditemani Shani, Shanju, dan Chika. Gracio mengantar Zean ke kampus karena hari ini putranya itu ada UTS yang tidak bisa ditinggal, sementara Jonathan (Jojo) pergi karena ada sedikit masalah di kantor. Tapi mereka berjanji akan segera kembali.

"Kita tinggal bentar nggak apa-apa kan? Mama sama Oma mau bayar biaya administrasi," pamit Shani sambil mengelus kepala Christy.

"Nggak apa-apa, Mah," jawab Christy dengan senyum tipis.

"Kakak jangan sering-sering minta peluk, adiknya masih lemes, biarin istirahat dulu," ujar Shani memperingatkan Chika yang memang sejak tadi nempel terus ke Christy.

Chika mengangguk dengan wajah sedikit merengut. "Iya, Ma..."

"Kakak jagain dedeknya ya," ucap Shanju sambil mengusap kepala Chika lembut.

"Oteyy!👌" jawab Chika dengan gaya sok serius.

Shani melirik mertuanya sambil tertawa kecil. "Apa nggak kebalik, Mah?"

Shanju ikut terkekeh. Yang dikatakan Shani memang ada benarnya, mengingat betapa manja dan menggemaskannya seorang Yessica Tamara kepada Angelina Christy.

•••

Setelah Shani dan Shanju keluar, Christy perlahan mencoba turun dari brankar.

"Eh! Mau ke mana?" Chika langsung mencegat Christy dengan mata membelalak.

"Kamu haus? Mau aku ambilin minum? Atau kamu lapar, mau aku suapin?" lanjut Chika dengan antusias, seperti bodyguard pribadi.

"Bukan itu, Kak… aku mau pipis," ujar Christy sambil menahan tawa melihat ekspresi kakaknya yang terlalu heboh.

"Yaudah, yuk sini aku gendong ke kamar mandi!" Chika langsung mengulurkan kedua tangannya dengan semangat.

"Aku sendiri aja..." tolak Christy, sedikit tersipu.

"Yakin bisa? Perut sama kepalanya nggak sakit lagi?" tanya Chika memastikan, matanya mengamati adiknya dengan cemas.

Christy mengangguk mantap. "Bisa."

Namun baru beberapa langkah, "A-Akkk!" Christy meringis, tubuhnya menegang saat perutnya terasa nyeri, ditambah kepalanya yang mendadak pening.

Chika langsung sigap menahan tubuh Christy. "Tuh kan! Kamu belum pulih, Dek! Aku gendong aja ya!"

Tapi Christy cepat-cepat menggeleng keras.

"Kenapa sih kayak nggak mau banget aku bantu?" lirih Chika, merasa sedikit tersinggung.

"Bukan gitu, Ka..."

"Terus?!" Chika mulai memicingkan mata, menunggu jawaban.

"Malu..." cicit Christy pelan, hampir tak terdengar.

"Hah?" Chika terdiam sejenak, lalu "HAHAHAHA!" tawanya meledak, memenuhi ruangan.

"Kenapa ketawa? Emang ada yang lucu?!" ketus Christy, wajahnya memerah, entah karena malu atau kesal.

"Aduh, lagian kamu ada-ada aja… Masa malu sama aku? Kakak sendiri loh ini," ujar Chika sambil mengusap perutnya yang sakit karena kebanyakan ketawa. "Sini ah! Nggak ada penolakan!" lanjutnya, langsung mengangkat tubuh Christy ala koala.

Christy hanya bisa pasrah, apalagi dia sudah kebelet banget. Kalau nggak nurut, bisa-bisa malah ngompol di tempat.

•••

YANG INDAH? | ch2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang