•
*******
"Nona Kim.." Kevin mengagetkan Kimberly yang sedang melamun di bawah pohon taman perumahan mereka. Siang itu Kimberly lebih memilih bersandar sendiri di sana.
Hari minggu bukanlah hari indah untuk Kimberly. Hari ini hari dimana sang papa berada seharian di rumah dan itu adalah hal tercanggung yang Kimberly rasakan. Ia malu berdekatan dengan seorang Adi Setiawan Rahmad.
"Kenapa tidak datang ke rumah?" Kevin langsung duduk di samping Kimberly. Saat Kimberly hendak menjauh tangan Kevin menahannya.
"Kenapa kamu masih saja menjaga jarak dengan pacarmu tampan mu ini?" goda Kevin santai, Kimberly menaikkan alisnya. Pria ini sungguh keras kepala. Akhirnya Kimberly mengalah, mencoba menjauh pun tidak ada gunanya.
"Aku bukan pacarmu." ketus Kimberly berusaha memalingkan wajahnya. Jelas aliran darahnya memanas jika berdekatan dengan Kevin.
"Nona Kim tidak datang ke rumah membantu Alvina mengurusi adikku? Silla sepertinya sedang dilanda krisis kepercayaan? Apa kamu tahu penyebabnya?" Kimberly sedikit tertawa.
"Iya kudengar ada seorang pria yang memanggil dia bocah." Kevin mengangguk bahagia. Pacar barunya ini sungguh lugu. Sejenak bisa saja ia berusaha menjauh tetapi dengan cepatnya ia bisa sangat nyaman berdekatan dengan dirinya. Patut disyukuri, batin Kevin berteriak bahagia.
"Pantas dia sepertinya mau berubah menjadi lebih anggun. Kamu kenapa tidak membantunya?" Kimberly menatap lurus ke depan. Dia tidak berani menatap wajah Kevin yang sangat dekat dengannya. Kevin sungguh menatap lekat wajah Kimberly.
"Alvina lebih pandai dalam urusan keanggunan. Aku tidak mahir dalam hal itu." Kevin mendekatkan wajahnya tepat di telinga Kimberly. Hembusan nafasnya jelas menggelitik Kimberly.
"Kamu punya daya pikat yang berbeda Nona Kim. Kamu dewi awanku." Kimberly mendorong tubuh Kevin menjauh darinya.
"Bisa tidak sih kamu jangan nge-gombal terus. Aku risih." Kimberly berdiri dan hendak pergi dari hadapan Kevin. Tetapi langkahnya terhenti saat ia melihat tubuh sang papa yang sedang mencari keberadaannya di depan rumahnya. Ia teringat jika Rani akan mengajak Kimberly makan siang bersama Adi.
Kimberly menggeleng dan membalikan badannya menatap Kevin yang sedang berdiri tepat dihadapannya. Tubuhnya menjulang tinggi tersenyum menatap gadis pujaannya.
"Bawa aku pergi dari sini sekarang." pinta Kimberly kikuk dan bersembunyi di balik tubuh kokoh Kevin.
"Kenapa? Kenapa kamu mau aku membawa kamu pergi dari sini?" Kevin melirik arah pandang Kimberly. Kevin tertawa terlebih gadisnya terlihat bersembunyi di sekitar tubuhnya.
"Kamu tidak mau papamu tahu kamu ada di sini?" Kimberly menggeleng gugup.
"Bukan begitu..." Kevin menaikkan alisnya bingung.
"Bukankah ini hari minggu?" tanya Kimberly memberanikan diri menatap mata indah Kevin. Mata yang mampu menerangi tatapan redup dirinya.
"Iya sekarang hari minggu. Kenapa?" Kevin menatap bergantian Kimberly dan juga Adi yang sepertinya sedang bersiap pergi. Terlebih Rani juga baru keluar dari dalam rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Kim
RomanceKimberly lahir dari sebuah kesalahan kedua orang tuanya. Dan pada akhirnya ia harus menerima ganjaran akan status tersebut. Berjuang menjadi seorang anak baik, agar sang mama menyayanginya dengan tulus. Mama baginya adalah segalanya. Apapun akan ia...