Dua sisi itu sebagai penguat cintaku.

34.6K 2.1K 239
                                    

Part ini penyiksaan Kimberly. Panjaaang. Hahahah entah kenapa aku marathon siksa dia. Ini masih di alur JR. Ah susah lo nyambungin. Maaf klo typo. Ga aku cek lg.
-----

Kekuatan cinta ini yang mampu menemaniku bertahan menantimu datang.

••••

"Sore tante.." Rezky memasuki rumah sederhana Marrisa. Rumah yang hanya ditempati Marrisa dan Kimberly, hanya satu pembantu rumah tangga yang menemani mereka. Rumah itu tidak terlalu besar berlantai dua dan termasuk di dalam perumahan tenang nan asri, memang tidak sebesar rumah mendiang sang papa tetapi Kimberly sangat betah tinggal di mana pun asal dekat dengan sang mama tercinta.

Tujuan Rezky datang karena ia sangat khawatir dengan sahabatnya itu, semalam Kimberly memaksa untuk pulang. Jalan pikiran Kimberly menurut Rezky sedang tak tentu arah. Ia merasa wajib menemani sahabat barunya itu.

"Nak Rezky. Pasti mau ketemu Kimberly yah?" Rezky mengangguk dan duduk dengan Marrisa di ruang tamu itu.

"Kimberly sepertinya sedang ada masalah yah? Dari pagi dia diam saja. Terus tadi sempat pergi entah kemana. Tadi pas balik keadaannya sedikit berantakan."

"Maksud tante?"

"Rambutnya basah dan hanya memakai kemeja panjang pria. Tante sampai memaksa Kimberly jujur. Tante takut Kimberly sedang dipermainkan seseorang." Rezky diam mendengarkan. Ada apa dengan Kimberly, Rezky terus menduga-duga.

"Tapi tante percaya Kimberly tidak berbuat yang aneh-aneh, karena dia bilang begitu." Rezky mengangguk berharap memang tidak terjadi hal yang merugikan diri Kimberly.

"Rezky nggak tahu apa yang terjadi. Tapi semalam Rezky berani sumpah kalau Kimberly pulang cepat dan tidak berbuat macam-macam." Marrisa tersenyum lega.

"Kalau boleh Rezky mau bertemu Kim bisa tan?" Marrisa menunjuk arah tangga rumahnya.

"Dia sedang duduk di balkon di depan kamarnya. Kamu naik saja." Rezky berdiri dan mengangguk sopan.

"Rez.." panggil Marrisa. Rezky menoleh. "Iya tan..."

"Tak lama lagi Kim akan menemani tante ke Singapura untuk medical chek up dan berobat lebih lanjut. Kim pasti memberikan kuasa penuh perusahaan kepada kamu. Tante harap saat itu kamu menemukan penyuntik dana yang sangat pas." Rezky hanya mengangguk.

"Apalagi jika terjual. Pasti akan sangat melegakan. Karena tanggung jawab tidak sesulit sekarang." Marrisa melirik pasti wajah Rezky.

"Jelaskan kepada Kimberly jika keadaan mengharuskan perusahaan itu dijual sahamnya. Kamu pasti pandai beradegan drama saat menceritakannya." Rezky hanya diam.

"Kita lihat apa aku bisa tan. Permisi." Rezky menaiki tangga dengan pelan. Berfikir keras atas permintaan Marrisa. Dari lubuk hatinya juga berfikir keadaan yang sama dengan Marrisa. Hanya saja Kimberly masih bersikeras mempertahankan peninggalan sang papa sekuat tenaga.

"Hai cantik.." Rezky melirik Kimberly yang sedang berdiri di balkon teras ruang tengah lantai dua rumahnya. Kimberly hanya mengenakan kemeja panjang bermotif tartan. Rambutnya tergerai berantakan. Wajahnya pucat seolah tidak perlu diberi polesan. Kimberly menoleh sekilas kemudian menatap awan di langit seperti semula.

My Love Kim Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang