Awanmu akan selalu cerah

32.3K 2.2K 349
                                    

Berhubung aku fans berat Nsync terutama JC jd mulmednya mereka yah.. (Ketauan bgt umurku udah brp.)

Hahaha tdnya ngefans Lance tp berhubung dia berubah jd jeruk makan jeruk jd g lagi.. Hahaha ngaco ini pembahasan.

•••

"Tunggu di sini, kalau mau minum minta sama mbak di dapur." Kevin hanya mengangguk mendengar Kimberly memberitahu. Setelah menjemput Kimberly pagi hari di rumah keluarga Sarha, Kevin mengantarkan Kimberly ke rumah Kimberly.

"Kim kamu ingat brosur hotel yang pernah kuberikan di Bandung?"

"Iya ada sepertinya masih ada di koper. Belum aku rapikan masih utuh di koper itu."

"Berikan padaku. Aku mau membaca contohnya."

"Oke." sejenak Kimberly menoleh kembali saat ingin menaiki tangga.

"Kamu belum sarapan yah?" tanya Kimberly membalikan badan. "Kamu juga belum Nona Kim?"

Kimberly tidak fokus saat Kevin bertanya balik, ia lebih memilih melihat bibir manis Kevin.

Sialan.

Rasa Kevin masih menempel di bibirnya. Kenapa ia merasa sedikit menikmati. Ini harus dilupakan. Waktumu tidak tepat.

"Aku tidak lapar." Kevin tertawa mendengar jawaban gugup gadisnya. Apa dia masih memikirkan aksi nekat mencium bibir saat di mobil. Kevin tidak menyesalinya. Ia memang butuh sentuhan sekilas dari Kimberly.

"Kalau begitu aku juga tidak lapar, kita harus satu hati satu penderitaan dewi awanku." Kimberly hanya mendengus sebal mendengar balasan norak ala Kevin.

"Terserah." Kimberly berlalu menaiki lantai satu letak kamarnya. Sebelumnya ia melirik kamar sang mama. Ada rasa rindu dan tak percaya jika pemilik kamar itu telah pergi selamanya. Kevin melihat Kimberly melirik kamar itu.

"Jangan dipikirkan. Mama kamu tidak akan tenang di sana jika kamu seperti ini." Kimberly mengangguk dan berlalu dengan cepat. Kevin membiarkan Kimberly menangis.

Menangis itu alami, tidak ada kesedihan tanpa tangis. Kevin memakluminya.

"Mbak.. Di mana koper kecil milik aku?" Kimberly turun dan mencari koper miliknya yang ia letakkan di kamar. Ia mau mengambil beberapa berkas yang diletakkan di dalamnya termasuk brosur-brosur.

"Maaf non, Almarhurmah mengambilnya dan ada di kamar." Kimberly tampak bingung.

"Maksudnya mba..?"

"Waktu non nggak pulang seminggu dia selalu tidur siang di kamar non setelah sore menjelang saya melihat Ibu membawa koper kecil itu." Kevin mendekati Kimberly. Ia tahu gadisnya tidak akan siap untuk memasuki kamar mendiang Marrisa.

"Nanti saja kamu mengambilnya. Aku bisa meminta dengan yang lain." Kimberly meninggalkan Kevin dan berjalan pelan memasuki kamar yang sangat jarang ia masuki. Kamar yang sangat asing ia datangi sebelumnya.

Ceklek.

Kevin hanya berdiri di daun pintu saat Kimberly memasuki kamar itu. Kimberly menyalakan lampu kamar. Rasa dingin dan kosong menyambut. Kamar bernuansa putih memang kesukaan Marrisa. Kimberly menarik koper itu dan meletakkan di atas tempat tidur. Hatinya bergetar karena aroma Marrisa masih jelas terasa di ruangan pribadi milik ibu kandungnya.

Kimberly membuka bagian depan di mana ia meletakkan beberapa berkas dan keperluan kantor. Ia memberikan tanda kepada Kevin jika brosur yang ia minta masih ada. Kevin mengangguk sambil bersandar di daun pintu.

My Love Kim Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang