Note: interaksi dalilah kim sengaja aku acak pakai "aku dan gue, atau lo dan kamu." Seolah peralihan hubungan mereka.
Sorry for typo ^_^
•••
Jangan terus berkata cinta jika tidak pernah membuktikan kalau kamu pantas dicintainya.
••••
"Iya mbak biayanya sudah dibayar Prof. Abdi Negara terlebih pasien masih ada hubungan keluarga dengannya." Kimberly sedikit bingung karena biaya rumah sakit sudah dibayar lunas bahkan disertai deposit.
"Terimakasih." Kimberly menerima beberapa lembar rincian tagihan rumah sakit. Kimberly duduk meneliti dan mengetikan sesuatu di ponselnya.
Me : apa papa kamu yang membayar tagihan rumah sakit?
Rezky : papaku tadi berkata seperti itu. Aku juga tidak tahu.
Me : bagaimana aku membayarnya? Uang ku belum cair dalam waktu dekat.
Rezky : cukup berikan aku bonus yang memuaskan cantik.
Me : kamu gila. *lol
Kimberly tersenyum menatap layar ponselnya. Satu masalah mungkin sudah bisa ia kendalikan. Perlahan yang lain bisa ia jalankan dengan baik. Dan pada akhirnya ia harus bersabar.
Sabar.
Satu kata kerja yang tidak terlihat bentuknya tapi sangat sulit dijalankan. Suatu kata kerja yang akhir-akhir ini mulai redup di isi kepalanya. Tetapi sekarang ia berjanji akan kembali menggunakan kata itu di rumus pemikirannya.
Kimberly berjalan pelan menuju ruang rawat Marrisa. Kebetulan pintu kamar terdapat kaca tembus melihat ruangan dalam. Ia mengintip sejenak kondisi Marrisa yang sedang tertidur pulas.
Akhirnya ia bisa bernafas lega. Satu senyum lebar lagi terulas di wajah lelahnya. Kevin yang berada di dekat dirinya hanya bisa membalas senyuman itu dengan diam sendiri tanpa mencari pelampiasan. Jika dahulu ia akan beranjak mendekati dan menarik dalam pelukan hangatnya, kali ini ia harus puas menikmati senyum cantik itu di jarak pandang semampunya.
Karena sekarang baginya berbeda, ia merasa tidak berhak. Cukup dinikmati saja tidak dijadikan hak milik.
"My love Kim.." senyum Kevin sungguh bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Kim
RomanceKimberly lahir dari sebuah kesalahan kedua orang tuanya. Dan pada akhirnya ia harus menerima ganjaran akan status tersebut. Berjuang menjadi seorang anak baik, agar sang mama menyayanginya dengan tulus. Mama baginya adalah segalanya. Apapun akan ia...