Hai maaf yah dr kmrn aku rada sibuk. Maaf juga belum balas coment part sebelumnya. Part ini masih menye2 dikit. Hahahaa
Sorry for typo..
....Erat.
Aman.
Hangat.Kimberly merasakan rasa tenang dalam dirinya yang sudah sangat lama tak terjangkau. Tiba-tiba ia ada di dalam dekapan paling aman yang pernah dimiliki dimasa lampau. Aman dan terasa sangat tentram. Seolah ia adalah segenggam emas yang sangat berharga untuk selalu dilindungi.
Betapa ia merindukan dekapan ini. Kecupan pelan beruntun, ia seperti dimanjakan. Berapa ratus ribu detik telah ia lalui tanpa perlakuan seperti ini.
Selama ini berjuang dan menatap ke depan yang selalui ia yakini. Berharap hari esok menjadi lebih baik. Tidak perlu menanti satu malam menjadi manja kembali. Sungguh Kimberly tidak punya waktu seperti itu.
Terlebih kepada siapa dia bisa berbuat seperti itu. Tidak ada yang bersedia menerima kemanjaannya. Seperti itulah yang selalu ia rasakan. Tapi kali ini mungkin waktu sedikit berbaik hati memberikan Kimberly mimpi sederhana.
Dimanja sejenak.
"Nngg..." Kimberly menggeliat saat kepalanya terasa tidak nyaman dengan posisi yang sedang ia rasakan. Sesaat ia membuka sedikit kelopak matanya. Kimberly masih berada di dalam mobil sendiri.
"Kevin...?" panggilnya panik. Kimberly duduk dan meneliti di mana ia berada. Bundaran air mancur dapat ia lihat dari dalam mobil. Sambil merapikan rambut dan membawa tas jinjing miliknya ia keluar dari mobil.
"Akhirnya nona bangun juga.." Hakim menyambutnya. Pria itu sedang duduk di kayu batas taman sambil menghisap rokok. Waktu sudah mendekati sore.
Berapa lama ia tertidur..?
Dimana Kevin..?
Kenapa ditinggal sendiri..?Kimberly masih enggan bertanya.
"Hhh.." hanya desah lelah yang ia rasa sekarang ini."Pesan Bos Kevin nona jangan dibangunkan. Saya disuruh menunggu nona." Kimberly mengangguk. Dasar Kevin.
"Bos sudah masuk lebih dulu. Mari saya antarkan nona, saya sudah memegang kunci kamar nona. Hakim membawa koper kecil milik Kimberly dari bagasi. Mereka jalan dalam diam, Kimberly masih merasa lemas dan kurang konsentrasi. Diam pilihan terbaik.
"Ini nona kartunya. Kamar Bos Kevin di sebelah, selamat sore." Hakim menunjuk kamar milik Kevin tepat di sebelah.
"Terimakasih Pak. Selamat beristirahat, maaf merepotkan." Kimberly masuk dan bersandar di daun pintu memejamkan matanya.
Kenapa Kevin tidak membangunkannya? atau menggendongnya jika ia masih sayang dan perhatian. Kenapa kamu berharap hal itu Kim? Kamu bukan siapa-siapa Kevin. Pria itu masalalu kamu.
Kenangan yang hanya perlu diingat tidak dimiliki.
Bip.
Kevin : sudah puas tidurnya nona kim? Nanti malam kutunggu di restoran. Besok pagi baru kita ke pertenakan.Kimberly hanya diam menatap layar ponselnya. Sambil menarik mini kopernya menuju dalam kamar.
Luasnya sungguh besar untuk dia seorang. Apa yang ada dipikiran Kevin memesan kamar besar ini untuk ia sendiri. Ukuran kasur besar dan balkon kamar menghadap pemandangan pegunungan yang sangat indah.
Ini mirip kamar honeymoon.
Kimberly tak habis fikir dengan jalan pikiran tuan besarnya. Sambil tersenyum sendiri ia menghempaskan tubuhnya di kasur besar itu. Entah kenapa ia merasa aroma Kevin seperti menempel urung hilang dari tubuhnya. Aroma ini sungguh menenangkan dirinya. Andai Kevin tahu jika ia merindukan sandaran dada. Merindukan tangan nakal yang selalu mengusap punggung dan membelai rambutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Kim
RomanceKimberly lahir dari sebuah kesalahan kedua orang tuanya. Dan pada akhirnya ia harus menerima ganjaran akan status tersebut. Berjuang menjadi seorang anak baik, agar sang mama menyayanginya dengan tulus. Mama baginya adalah segalanya. Apapun akan ia...