Extra 3 - Safir & Ruby

53.3K 2.3K 234
                                    

Sorry for typo.

Banyak yang bilang bahagia itu sederhana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Banyak yang bilang bahagia itu sederhana. Tapi aku tidak mau sederhana dengan dirinya, jelas aku mau kebahagiaan yang berlimpah untuk mereka yang kusayangi. Karena mereka istimewa tidak pantas mendapatkan hal sederhana bagiku. Nyawaku untuk mereka.

-Kevin-

"Hhhsshhh..."

"Sakit?" tanya Kevin khawatir saat melihat sang istri bergerak gelisah dalam tidurnya. Waktu sudah menunjukan pukul dua dini hari dan Kimberly masih susah memejamkan mata.

"Aku bingung dengan posisi yang nyaman, mereka menendang terus." jawab Kimberly lemah sambil membelai terus perut besarnya. Kevin duduk dan mengecup perut besar itu sambil tertawa. "Kalian nakal yah mengganggu mama terus." Kevin mengelus perut istrinya.

"Kamu tidur aja, aku tahu kamu pasti lelah dengan perkerjaan." Kimberly menahan tubuh Kevin yang ingin berdiri.

"Lebih lelah kamu karena membawa dua anakku setiap saat." Kevin berniat mengambil minum.

"Minum susu dulu mau?" Kimberly menggeleng. "Aku mau syrup leci boleh?" Kevin mengangguk dan segera keluar kamar. "Tunggu di sini Nyonya."

Kimberly tersenyum. Ia segera duduk dan bersandar di kepala ranjang. Kimberly mencari remote televisi dan menyalakan layarnya. Ia tertawa melihat acara reality show di malam hari.

"Kenapa tertawa istriku?" Kevin sudah duduk di samping Kimberly sambil memberikan satu gelas syrup segar. Kimberly langsung meminumnya sampai habis. "Maaf kamu mau?" tanya Kimberly yang merasa bersalah tidak menyisihkan untuk sang suami.

Kevin menggeleng lalu mendekatkan wajahnya. Kevin melumat lembut bibir Kimberly, menyecap rasa leci yang masih tersisa. "Manis." bisik Kevin lembut.

"Ayo tidur sayangku. Mereka harus menuruti perintah aku." Kevin membawa Kimberly bersandar di dada kesukaan Kimberly. Kevin memeluknya erat sambil mengusap perut besar Kimberly. Ada rasa aman dalam diri Kimberly.

Memangnya kepada siapa lagi Kimberly merasakan nyaman?

"Apa aku bisa melihat mereka nantinya?" Kevin menarik wajah sang istri agar menatap wajahnya.

"Kenapa bicara seperti itu?"

"Aku takut." lirih Kimberly. Kevin sepertinya mengerti ketakutan istrinya. Prisilla memang sempat memberi tahu Kevin jika Kimberly sedang mengalami rasa takut untuk melahirkan. Terlebih Kimberly mengandung kembar.

"Tolong jaga anak kita yah Kev. Safir dan Ruby harus jadi prioritas kamu." Kevin antara takut dan ingin tertawa. Istrinya ini sudah berfikir terlalu jauh. 

"Memang kamu tidak mau membantuku  juga?" Kevin mengecup hidung Kimberly yang sedikit membengkak. Kehamilan membuat pipi dan beberapa bagian Kimberly tampak berisi.

My Love Kim Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang