Semampu hati

39.2K 2.2K 127
                                    

Sorry for typo.

Sorry for typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----

Semampu hati dan jiwa ragaku untuk selalu bisa menjadi sandaran hatimu.

•••

"Ibu Marrisa harus percaya sama saya. Janji saya tidak pernah salah. Saya bisa menjaga Nona Kimberly. Asal dia menjadi milik saya." wajah Kevin tiba-tiba mengeras mendengar pembicaraan yang tak sengaja ia dengar.

Setelah Kimberly meninggalkannya menaiki taxy di lobby rumah sakit, Kevin kembali ke dalam rumah sakit. Bermaksud menjenguk Marrisa. Namun sebelum ia melangkah masuk ke dalam pintu kamar rawat Marrisa terbuka. Rupanya Marrisa sedang kedatangan tamu.

Kevin masih sibuk mengintip dan ingin mendengarkan pembicaraan itu lebih lanjut.

"Jadi bagaimana ibu Marrisa?"

"Maaf Bapak Sudira yang terhormat, putri saya punya hak untuk hidup lebih bahagia daripada harus menjadi wanita simpanan seorang pria yang saya pikir lebih pantas menjadi ayahnya." jawaban Marrisa membuat Kevin bernafas lega.

"Kalau begitu saya tidak bisa menjamin kelangsungan jabatan putri anda di perusahaan itu! Pemilik yang baru sudah banyak mengganti team kerja. Putri anda mungkin ditempatkan atau tidak sama sekali di sana."

"Apa mau kamu?"

"Saya rasa anda jelas tahu mau saya apa bu.."

"Permisi maaf saya mengganggu." Kevin memang sudah geram mendengarnya. Ia tidak akan berlama-lama mendengarkan ancaman dan niat brengsek pria tua dihadapannya.

"Pak Kevin..." jawab Sudira gugup. Marrisa melirik bingung dengan kehadiran Kevin.

"Anda siapa?" tanya Marrisa. Kevin mengangguk memberikan salam hormat kepada Marrisa.

"Saya Kevin Vegas. Kebetulan saya teman putri anda Kimberly." Marrisa masih diam dan hanya tersenyum sopan. Ia masih bingung dengan perubahan wajah Sudira yang semula angkuh menjadi serba salah.

"Dia pemilik yang baru Food Fast S.R." jelas Sudira perlahan menatap Marrisa.

"Saya yang akan merintis kembali perusahaan itu. Anda tenang saja putri anda tidak akan saya depak dari sana. Saya akan memberikan posisi yang paling pas untuk dia jika anda tidak berkeberatan."

"Itu keputusan anda tuan. Biar bagaimanapun anda pemilik nya sekarang." jawab Marrisa lega. Terlebih wajah Sudira yang semakin kikuk.

"Maaf sebelumnya saya langsung berbicara masalah perkerjaan. Saya kesini mau menjenguk nyonya. Apa anda baik-baik saja?" Marrisa menatap Kevin.

"Terimakasih, saya sudah lebih baik. Jangan repot-repot mengkhawatirkan saya." senyum ramah terulas di wajah Marrisa.

"Saya berteman dengan Kimberly, dan sudah seharusnya saya menjenguk orang yang sangat dihormatinya." Kevin lalu melirik Sudira.

My Love Kim Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang