Baru Kita Sadari

38.1K 2.1K 50
                                    

"Kev..." suara lembut Kimberly selalu mampu membuat Kevin tersenyum.

"Boleh aku tanya sesuatu?" tanya Kimberly pelan. Mereka sedang duduk di atas pohon taman perumahan. Siang yang sangat sepi. Mungkin hari minggu adalah waktu kumpul bersama keluarga. Tapi bagi mereka siang di hari libur adalah waktu mereka berdekatan di atas pohon. Menikmati cuaca rindang di sekitar tanpa diketahui setiap mata yang memandang.

"Nona Kim mau bertanya apa?" Kevin merangkul pinggang Kimberly tanpa takut adanya perlawanan. Sudah beberapa hari ini Kimberly memang menerima Kevin masuk ke kehidupan sepinya.

"Kamu nggak kuliah?" Kevin menggeleng menatap wajah penasaran Kimberly.

"Nggak."

"Terus kesibukan kamu sehari hari itu apa?" Kevin mencubit hidung Kimberly.

"Mau tau aja..." Kimberly mengerutkan dahinya.

"Kata Prisilla kamu buka jasa keamanan?" Kevin tertawa mendengarnya.

"Aku nggak kuliah lagi cuti. Aku sedang istirahat sekalian menemani Silla. Dia kan di rumah sendiri terus. Lagi pula papa ku jarang pulang. Dia terlalu sibuk." Kevin melingkarkan kedua tangannya di pinggang Kimberly.

"Terus kamu sekarang jadi pengangguran?" tanya Kimberly penasaran. Tangannya meraba dada Kevin.

"Nggak juga. Aku masih berkerja mengurusi bisnis papa ku. Melalui sambungan telephone masih bisa." Kimberly masih merasa belum puas dengan jawaban Kevin.

"Berarti kamu bukan pengangguran dong. Kamu serius punya bisnis jasa keamanan?" sekali lagi Kevin hanya bisa tertawa. Ia masih belum siap untuk membuka jati dirinya. Prioritas nya saat ini hanyalah gadis di dalam rengkuhannya ini menyukai dia apa adanya.

Menjadikan dirinya sandaran hatinya.

"Iya aku memasok satpam tiap perumahan." Kimberly menepuk dada Kevin.

"Awww..." Kevin berpura-pura meringis. 

"Dada ku ini harusnya dibelai bukan dipukul. Jadi kan dada ku ini sandaran hati mu." sekali lagi Kimberly menepuk bahkan mencubit dada keras Kevin.

"Kamu sih aku tanya serius." gerutu Kimberly sambil terus meraba dada Kevin yang hanya dilapisi kaos putih. Aroma parfume Kevin seperti berada dalam musim gugur yang menenangkan. Mampu membuat Kimberly merasa tidak sendirian. Tidak kesepian dan mempunyai sandaran.

"Dada ini hanya untuk aku bersandar boleh?" tanya Kimberly polos. Kevin menarik kepala Kimberly bersandar di dadanya. Ia mau Kimberly merasakan debaran jantungnya yang berpacu cepat saat mereka berdekatan.

"Detak jantung ku berdetak cepat hanya kepada kamu Nona Kim. Selamanya hanya pada mu." sejenak Kimberly menyetujui perasaan egoisnya. Ia menikmati sandaran itu sambil memejamkan mata.

Benar ucapan Kevin segala sesuatu akan berjalan lancar dimulai dari kita sendiri. Kimberly berjanji akan membuka diri. Kepada Kevin dan orang terdekatnya.

Beberapa hari ini pun ia mulai berani berdekatan dengan Adi walaupun hanya malam saja mereka bertemu tetapi itu cukup untuk mengawali pendekatan mereka berdua.

"Aku mau ke rumah kamu." Kimberly melepaskan pelukan hangat Kevin.

"Aku mau bertemu Silla dan Alvina. Sudah lama aku tidak bertemu mereka. Kamu selalu mengajak aku ke sini terus." sindir Kimberly halus.

"Biarkan saja mereka berdua. Toh mereka juga sedang sibuk dengan pemikiran masing-masing." Kimberly menggeleng dan bersiap turun. Kevin menghalang lengan Kimberly dan secepat kilat bibir Kevin dengan lembutnya mengecup bibir Kimberly sekilas.

My Love Kim Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang