Kimberly lahir dari sebuah kesalahan kedua orang tuanya. Dan pada akhirnya ia harus menerima ganjaran akan status tersebut. Berjuang menjadi seorang anak baik, agar sang mama menyayanginya dengan tulus. Mama baginya adalah segalanya. Apapun akan ia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sorry for typo.
•••
"Kev..." Kimberly menggeliat tak tahan dalam pelukan posesif Kevin. Tubuhnya sungguh bodoh menerima sentuhan Kevin.
"Menikahlah denganku.." pinta Kevin pelan. Sambil mengatur nafas Kevin mengecup kening Kimberly. Mereka masih saling berpelukan.
"Aku bukan wanita yang kamu idamkan Kev.." Kevin kembali menyecap bibir Kimberly, rindu ini seperti momok menakutkan bagi Kevin. Rasa ini sudah seperti hantu yang terus menyihir dirinya untuk terus memeluk Kimberly.
Wanita di dalam pelukannya harus tahu jika ia sangat mendamba kejadian ini.
"Aku mencintaimu sayang.." bibir Kevin memang sudah sangat tak tahan. Kali ini kecupan berpindah di leher Kimberly. Serangga malam menemani mereka. Bernyanyi ala kesunyian malam yang membuat tenang.
"Menikahlah denganku sayang.." Kevin meraba punggung Kimberly.
"Tapi..." jawab Kimberly gugup.
"Ini tidak mudah.." Kimberly meremas baju Kevin di bagian dada sementara Kevin menghirup feromon dewi awannya.
"Maafkan aku..." Kimberly tak menyangka posisi Kevin sedang berlutut mengecup perutnya dan mengucap kata maaf di sana. Tangan Kevin meraba paha dan berakhir di bagian belakang Kimberly.
Sejenak Kimberly terdiam menikmati perlakuan memohon Kevin. Hingga suatu kilatan masa lalu kembali hadir.
"Sakit Kev.."
Kimberly menggeleng. Seketika tubuhnya bergetar kuat. Peluh keluar di sekitar keningnya. Rasa takut itu kembali datang.
"Sakit Kev.."
Kimberly mengingat wajah murka Kevin. Ngilu dan perih perlahan muncul tanpa diminta. Kimberly menggigit bibirnya menahan sakit di sekitar pangkal pahanya.
"Pergi... Jangan mendekat kumohon sakit.. Hiks.." teriak Kimberly histeris. Kevin berdiri karena Kimberly menjauhinya. Dengan tangan gemetaran Kimberly memeluk dirinya sendiri. Bentuk pertahanan yang mampu ia lakukan.
Kevin melangkah mendekat Kimberly semakin mundur.
Sambil menggelengkan kepala Kimberly terisak. Matanya meneteskan air mata. "Jangan Kev..Sakit..hiks.." ini lebih mirip permohonan daripada penolakan.
