Karena cinta sejati mempunyai dua sisi

35.7K 2K 184
                                    

Part ini nano2 rasanya. Hahahah

(18+)
.
.
.

Bila cinta melukai maka hati akan terbakar, menghitam dan mencair. Tetesan air mata pun tak mampu memadamkan nya.

••••

Tok... Tok... Tok...

"Ojaak bangun udah jam berapa ini..? Mentang-mentang penganten baru. Ayam aja udah berjemur lo masih ngerem. Katanya lo mau berangkat kerja..." ketukan pintu dan teguran Ibu Ipah membuat Ar dan Prisilla menggeliat dari tidurnya.

Tok.. Tok.. Tok...

"Ojaak..."  teriak Ibu Ipah.

"Heh Ipah lo ganggu aje penganten baru. Kaya kaga pernah ngalamin. Udeh jangan diganggu."

"Tapi dia pesen minta tolong dibangunin.."

Ar yang memang butuh waktu saat membuka mata setelah tertidur justru semakin menikmati pelukan hangat di sebelahnya. Sambil mata terpejam Ar menyunggingkan senyum mengingat kejadian semalam.

"Eh bocah.. Bangun.." Prisilla menggeliat dalam pelukan Ar.

"Tidurnya biasa aja dong. Lo kelewat nempel ama gue. Ini namanya mancing gue.." Prisilla membuka matanya tanpa melepas pelukan erat ke Ar.

"Aku suka tidur berpelukan. Daripada sama guling sama kamu hangat." Ar menatap wajah polos istrinya.

"Bisa gila gue belum satu malem tapi dites uji nyali begini." Prisilla melotot ke arah Ar.

"Emang aku kuntilanak. Uji nyali apaan?" protes Prisilla sedikit kencang.

"Sstt berisik lo yeh. Dasar bocah, lo itu tau yang namanya gairah kagak sih?" jelas Ar melepas pelukan Prisilla lalu duduk sambil mengibaskan kaos yang ia pakai. Mirip seperti orang kepanasan.

"Panas banget badan gue. Jadi inget nonton dvd.. Ah gimana ini?" Ar menggerutu frustasi sambil terus mengibaskan baju tidurnya.

Prisilla duduk di sampingnya. Iya tahu apa yang terjadi. Asisten sang papa Mbak Tari memang mengajarkan beberapa tips tugasnya sebagai seorang istri.
Prisilla tahu jika sesuatu di bawah Ar tiba-tiba mengeras. Ia hanya gugup dan berusaha tidak bertanya kepada suaminya. Tetapi ternyata Ar bukan pria yang suka menyembunyikan sesuatu.

"Ar..." Prisilla memanggil Ar untuk melihat dirinya. Prisilla sedang membuka kaitan kancing bajunya.

"Heh mau ngapain? Lo mau nyiksa gue Sillaa?" tangan Ar menepis aksi Prisilla.

"Siapa yang mau nyiksa. Ar aku juga penasaran..." rengek Prisilla lugu. Ar mengacak-acak rambutnya sendiri.

"Haduh biar gimane juga gue laki normal. Disuguhin ikan asin kucing pasti doyan." rutuk Ar memalingkan wajah.

"Ahhhh jahat masa aku dibilang ikan asin. Tadi kuntilanak.. huaaa mpp..." Ar membekap mulut Prisilla.

"Berisik lo yeh. Iye iye maap Ratu.. Raja. Cakep.. Cantik.. Maniss.. Cep cep cep..." Ar mengelus rambut istrinya lembut. Sedangkan nafasnya masih tak beraturan menahan gairah yang datang tanpa bisa dicegah. Ia lelaki normal yang bisa dirudung gairah terlebih rasa penasaran semakin membuatnya tak bisa berbuat apa-apa.

My Love Kim Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang