Okey part ini ga ada baper2nya. Sbenarnya ini selingan. Sikit2 yg kangen sama Ar ataupun Mark (nahlo ngapain Mark nongol banyak dimari..)
Sorry for typo.
...
"Kimiii.." Ar menepuk pundak Kimberly yang sedang menggendong tubuh mungil Karimah. Bayi berusia tiga bulan itu memang sudah terlihat berisi dan bulat menggemaskan.
"Apa sih?" tanya Kimberly kesal. Hampir saja Karimah terjatuh dalam dekapannya.
"Lo bener nggak mau ikut kite?" Kimberly geleng kepala. Tangan Ar selalu dihalangi Kimberly saat ingin mengambil alih Karimah.
"Lo kagak mala rindu ape ama Kevin?" tanya Ar keheranan. Kimberly menggigit bibirnya. Ini sudah bulan ketiga pengasingan mereka dan Prisilla memberi kabar Kevin sempat sakit di Bandung. Ar dan Prisilla memang akan menjenguk Kevin ke Bandung.
Kevin juga merindukan kedua keponakannya. Ingin rasanya Kimberly menyusul tapi ia harus menetapi janji hatinya saat itu. Ia mau tampil sempurna jika saatnya tiba. Merapikan mentalnya demi kebaikan Kevin.
Sadar trauma yang merasukinya akan semakin membuat Kevin terjerumus perasaan bersalah tiada akhir. Kimberly lebih baik mengalah. Menyakitkan memang, setidaknya tidak terlihat.
Awalnya memang sangat berat terlebih dengan berbagai jebakan yang di lakukan Zahara dan Dalilah. Mereka hampir dipertemukan dibeberapa kesempatan. Tak jarang Kimberly secara sepihak bersembunyi sebelum kedatangannya terlihat Kevin.
Kevin memang masih mundar-mandir Jakarta-Bandung untuk mengurusi perkerjaan.
"Titip salam aja dari aku Ar." Kimberly terus saja memeluk Karimah. Mereka sedang duduk depan teras rumah Babe Dullah dan Ibu Ipah.
"Hoi Silla udah kelar belom sih lo? Lama amet." teriakan Ar membuat telinga Kimberly pening. Tangannya menutupi telinga Karimah.
"Huaaaaaa..." seketika Karimah menangis karena terkejut.
"Haduh Ar volume kamu itu yah." kritik Kimberly terus berdiri menjauh dari Ar.
"Hehehe keceplosan lagian si Lady Rocker itu kebal sama suara keren papanya." cengiran Ar yang selalu membuat Kimbery heran. Karimah memang mempunyai panggilan lucu, lady rocker karena mempunyai suara menggelegar kencang jika sedang menangis.
"Yah ratunya papa nangis. Cep cep cep sini lady rocker-ku sayang." Kimberly menahan tangan Ar.
"Udah nanti aja aku masih kangen sama Karimah." Ar hanya bisa garuk kepala. Kimberly terlalu mendominasi Karimah. Rasa sayangnya sangat terlihat kepada putri kecilnya.
"Siapa yang nangisin cucu gue?" tanya Babe Dullah karena mendengar tangisan Karimah.
"Kimi be, masa bayi lagi tidur di unyeng-unyeng." jawab Ar usil sambil tertawa. Kimberly melirik Ar.
"Bohong be. Ojak tuh yang teriak menggelegar. Karimah jadi kaget." Babe Dullah mendengus sebal kelakuan anaknya.
"Yailah die juga teriak kenceng nih." Ar justru mengacak rambut Karimah membuat tangisannya semakin kencang.
"Heh Ojak jadi bapak lo keblinger bener teriak nggak jelas. Lo mau jadi Tarzan?" Ar tidak mendengarkan rentetan omelan Babe Dullah ia menarik Karimah ke dalam pelukannya dan seketika tangisan Karimah menghilang. Dekapan Ar memang disukai putri kecilnya. Kimberly hanya bisa tersenyum bahagia melihat pemandangan indah itu. Di balik sifat cuek Ar ternyata masih tersimpan naluri seorang ayah pada umumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Kim
RomanceKimberly lahir dari sebuah kesalahan kedua orang tuanya. Dan pada akhirnya ia harus menerima ganjaran akan status tersebut. Berjuang menjadi seorang anak baik, agar sang mama menyayanginya dengan tulus. Mama baginya adalah segalanya. Apapun akan ia...