Jika batasku telah melebihi sabarku, aku akan berhenti memahami arti mencintai. Bukannya aku tak mampu, aku hanya berusaha mengerti semua tak bisa dipaksakan.
••••
"Hallo Nona Kim..."
"Apa semua baik-baik saja? Apa kamu masih berduka? Andai aku di dekat mu aku pasti akan memeluk mu. Menemani mu. Maaf.."
"Nona Kim maaf perjalanan ku kali ini diperpanjang. Semua demi masa depan kita."
"Aku merindukan mu dewi awan ku. Kamu kenapa diam?"
"Apa aku terlalu banyak bertanya?"
"Suara mu membuat aku rindu sayang.."
"Ceritakan dua bulan ini kamu bertindak apa saja?"
"Baiklah jika di sana keadaan baik-baik saja..I love you Nona Kim.."
Seperti sore-sore sebelumnya saat langit telah berwarna jingga. Kimberly menikmati tatapan langit redup sebagai teman kehidupan hampanya. Dua bulan sudah Kevin pergi menjalankan tugasnya. Dua bulan sudah ia tidak bisa menyentuh dan bersandar di dada kekasihnya itu. Tidak lagi merasakan pelukan dan dekapan hangat.
Hanya suara dan tulisan dari Kevin yang selalu menemaninya. Tidak pernah sekalipun Kevin melupakan Kimberly dikala malam menjelang. Kevin akan selalu menemani kekasihnya melalui komunikasi ponsel pintar. Terkadang Kevin akan mengerutkan keningnya karena ia memandangi wajah lusuh dan sedih Kimberly.
Alasan berduka Ibu Rita yang selalu menjadi tameng Kimberly menutupi rasa dukanya karena kehilangan buah cinta mereka. Ia mungkin memang belum siap dengan kehadiran seorang anak diusianya yang masih remaja tetapi ia sama sekali tidak berfikir untuk menggugurkan kandungan itu selama Kevin mau bertanggung jawab akan kekhilafan mereka berdua. Apapun yang Kevin putuskan ia akan mengikutinya.
Sayang semua terlambat sebelum mereka berdua bertindak. Bertindak memutuskan yang terbaik.
"Kim..." Adi dan Rani menghampiri Kimberly di balkon kamarnya.
"Papaa.. Ibu..."
"Kamu suka sekali yah berada di sini." Rani merangkul Kimberly. Adi hanya melihat pemandangan luar dari posisinya di samping putrinya.
"Wah jika aku tahu di sini akan seindah ini tentu setiap hari aku kan berdiri di sini." Adi berkata dengan antusias ia lalu menatap putrinya. Membelai pipi halusnya yang sedikit tirus. Adi tahu putrinya tidak sedang baik-baik saja.
"Kamu terlihat kurus sayang.." suara Adi sangat pelan mengatakannya. Seolah enggan menjelaskan kesedihan yang putrinya alami. Adi hanya tahu putrinya mencintai ibu angkatnya. Dan ia tidak pernah melarang Kimberly membagi rasa sayangnya kepada orang yang sangat berjasa menjaga putrinya hingga remaja.
Ibu Rita lebih terhormat dimata Adi dibandingkan ibu kandung Kimberly sendiri.
"Rani.. Bisa aku berbicara berdua saja dengan putriku.." Rani mengangguk.
"Dia putriku juga sayang.." Rani mencubit pipi Kimberly dengan nada menggoda lalu pergi meninggalkan mereka berdua.
"Kamu masih bersedih?" tanya Adi lembut. Kimberly menggeleng.
"Aku sudah mengikhlaskan semuanya yang pergi dari hidupku pa. Mungkin memang ini yang terbaik." Adi tersenyum menatap putrinya yang terlihat tegar.
Selama ini ia jarang sekali mempunyai waktu dengan putrinya. Dan sekarang ia menyesal karena waktu tinggal sedikit untuk lebih dekat dengan putrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Kim
RomanceKimberly lahir dari sebuah kesalahan kedua orang tuanya. Dan pada akhirnya ia harus menerima ganjaran akan status tersebut. Berjuang menjadi seorang anak baik, agar sang mama menyayanginya dengan tulus. Mama baginya adalah segalanya. Apapun akan ia...