Chapter 25

16.1K 737 29
                                    

Author POV

" Bantu aku keluar dari rumah ini " mata Rachel langsung terbelalak kaget mendengarnya.

" What ? Apa maksudmu ? Kau sudah gila yah ? Kau mau menantang dan memancing kemurkaan seorang Derian hah ?! Dia itu..." ocehan Rachel langsung disumbat oleh telunjuk Zahra di katup bibirnya.

" Aku harus bertemu dengan
kakakku ! Kau tidak usah takut ! Karena kau hanya perlu membantuku keluar dari rumah ini dan mengantarku kembali sebelum Derian pulang " Rachel menatap Zahra dengan bingung selama beberapa saat, matanya bergerak tidak fokus karena kebingungan hingga akhirnya ia meluluhkan hatinya saat air mata mulai meleleh di wajah cantik wanita di depannya.

" Jadi kau mau membantuku ? " Rachel mengangguk untuk yang kedua kalinya.

" Terima kasih " Zahra menyambar dan langsung memeluknya erat.

" Sebaiknya kau cepat membereskan dirimu aku akan menyiapkan mobil " Zahra pun langsung menurut dan melepas pelukannya, segera melompat dari atas kasur bersiap untuk berhias diri.

Rachel pun terlihat tersenyum sekilas melihat tingkah Zahra yang dengan lincah memilih-milih deretan baju di dalam lemari. Wanita itu nampak sehat dan sangat bugar, seolah ia tidak habis mengalami demam hingga mengigil beberapa saat yang lalu.

***********************************

Keduanya hanya saling diam selama perjalanan. Hingga keheningan ini telah membuat Rachel merasa gelisah dan gemas, diliriknya wajah Zahra yang sedang menatap kosong pemandangan di luar jendela mobil. Bibirnya terlihat bergerak seperti sedang membisikkan sesuatu, dengan tangan yang terus terpilin. Rachel bisa mengerti bahasa tubuh Zahra yang menandakan wanita itu sedang merasa takut.

" Apa kau baik-baik saja ? Apa kau pusing ? " Zahra yang sedang melamun sepertinya tidak mendengar ucapan tersebut.

" Hei ! " Dengan lembut Rachel menyentuh pundak wanita itu membuatnya terlonjak kaget.

" upss bukan maksudku mengagetkanmu maaf ! " Zahra hanya tersenyum sedikit lalu kembali memalingkan wajahnya.

" Apa kau yakin kita akan pergi ? Jika tidak kita bisa kembali lagi ? " Zahra kembali memutar kepalanya menatap Rachel.

" Iya aku yakin " Zahra mengedikkan bahunya sekilas.

" Semua akan baik-baik saja tenanglah " Zahra sempat kaget saat satu tangan Rachel menggenggam telapak tangannya dan dilihatnya wanita itu tersenyum hangat kepadanya. Dapat dirasakan oleh Zahra tangan Rachel yang dingin dan sedikit gemetar.

" Apa kau juga takut ? "
Rachel tidak menjawabnya dan memilih memalingkan wajahnya untuk kembali fokus pada kemudinya.

*************

" Nampaknya kita sudah sampai apa ini tempat yang kau maksud ? " Zahra nampak melengok ke kanan dan ke kiri

" Iya kau benar " jawabnya singkat

" Kalau begitu sebaiknya kau cepat selesaikan urusanmu, karna waktu kita sempit " Rachel membantu Zahra membuka sabuk pengamannya.

" Kau akan menungguku kan ? " Rachel mengangguk untuk meyakinkan Zahra, namun saat wanita itu hendak keluar dari mobil satu tangan Rachel menahan lengannya.

" eitss tunggu " ia lalu kelihatan repot untuk meraih ponsel

" boleh aku minta nomer ponselmu ? "
Zahra yang langsung mengerti maksud Rachel segera memberitahu deretan nomer ponselnya.

" Oke siapa namamu ? "

" Zahra "

" Oke Zahra aku Rachel berhati-hati ya...bye " Lambaian tangan Rachel tidak terbalaskan karena Zahra sudah berpaling melangkah cepat ke tengah taman.

Husband For ZahraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang