Author POV
Mobil hitam yang melaju cepat nampak bagaikan kilat yang membelah gelapnya malam, Derian terus membawa mobilnya bagaikan angin sampai akhirnya ia berhenti di suatu tempat yang sangat jauh, tempat yang belum pernah Sarah pikirkan sebelumnya. Hingga akhirnya tubuh wanita yang masih gemetar itu dipaksa keluar oleh tangan kasar Derian. Mata Sarah menatap dengan penuh tanda tanya bangunan rumah tua di depannya. Halaman rumah itu tampak sangat gelap, dingin dan kotor. Banyak semak belukar dan sampah dedaunan menutupinya, apalagi bangunan rumah tua ini nampak sangat menyeramkan, begitu mencekam bagaikan sebuah gua yang sangat dingin dan gelap.
Tanpa sadar tubuh sarah menjadi kaku, bulu kuduknya pun ikut berdiri menyaksikan betapa mengerikannya tempat ini. Entah apa maksud Derian membawanya kesini, bukan seperti yang ia bayangkan kalau Derian akan melemparnya ke dasar jurang atau menembaknya di dalam hutan.
" Ayo cepat ikut aku ! " lamunan Sarah terkecoh oleh tarikan tangan derian yang begitu kuat, tubuhnya pun harus tergopoh-gopoh mengikuti langkah pria itu untuk masuk ke dalam rumah tua itu semakin dalam.
Tidak sama seperti tampak depan, di dalam rumah ini sedikit terlihat lebih rapi, hanya saja banyak benda yang tertutup debu dan sebagian lagi sudah rusak dimakan rayap.Derian terus menarik tubuh Sarah menuju sebuah pintu kecil yang berada di sudut, pintu itu nampak seperti sebuah pintu kamar, dan benar saja saat Derian membuka perlahan pintu itu nampak sebuah ruangan kecil yang berisikan sebuah meja rias, lemari dan dipan kecil. Tempat ini adalah yang paling rapi dan bersih dibandingkan ruangan lainnya. Hanya saja ruangan ini kelihatan sangat tertutup, tidak ada jendela ataupun lubang angin di dalamnya, dinding-dindingnya pun begitu rapat seolah tempat ini memang dibuat untuk mengurung seseorang. Karena terdorong rasa heran tanpa ia sadari dari dalam mulutnya terucap sebuah pertanyaan.
" Apa maksudmu membawaku ke tempat ini ? "
Ckrek
Derian yang baru saja mengunci pintu segera membalik tubuhnya dan menyalakan lampu yang berada tepat di atas kepala Sarah, pendaran lampu yang berwarna kuning itu menjadikan tubuh Sarah yang gemetar ketakutan semakin terlihat.
" Ohhh...aku lupa memberi tahu padamu ! Selamat datang di tempat peristirahatan terakhir ibuku " Mendengar hal itu sontak membuat Sarah sedikit terkejut.
" kenapa ? Kau kaget begitu " Derian melangkahkan kakinya maju dan mendesak tubuh Sarah untuk mundur menjauhinya hingga akhirnya ia jatuh terduduk di atas kasur putih yang dingin.
" Ini adalah tempat terakhir dimana ibuku menghabiskan sisa hidupnya untuk mengobati luka hatinya seorang diri, hingga akhirnya ia mati tanpa diketahui oleh siapapun "
" Lalu apa tujuanmu membawaku ke tempat ini ? Bukankah kau ingin membalaskan dendammu dan melihatku mati ? Lalu kenapa tidak kau lakukan sekarang ? "
" upssssstttttt.....kau kira akan dengan mudah aku membuatmu pergi meninggalkan dunia ini tanpa kau bisa menyesali satu persatu dosamu kepadaku ? " Derian mendekatkan wajahnya kepada Sarah
" Karena akan terasa lebih menyenangkan jika kau menyesalinya perlahan....perlahan....hingga akhirnya blush...kau mati dalam penyesalan yang begitu menyakitkan"
Ucapan Derian yang sangat lembut bagaikan silet yang menyayat kulit Sarah." Kau tidak mungkin bisa melakukannya, karena masih ada Zahra yang akan melindungiku "
" Owhh....jadi sekarang kau mencoba untuk melindungi dirimu setelah tadi kau pasrah ? Percuma saja Sarah....percuma ! Karena Zahra sudah pergi meninggalkanmu ! "
" Ap...apa katamu ? Apa yang telah kau lakukan padanya ? " Sarah membelalakkan matanya tidak percaya
" Zahramu telah pergi meninggalkanmu seorang diri, dia telah melupakanmu ! Dia terlalu takut padaku dan memilih untuk pergi menjauh dariku dan menyelamatkan dirinya sendiri "
![](https://img.wattpad.com/cover/48504770-288-k413471.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Husband For Zahra
Romance" bunda aku memang selalu memimpikan diriku untuk menikah, tapi tidak dengan cara seperti ini bu, aku mohon....sadarlah bunda..ini tidak baik...ini sama saja kau menjual diriku !!!" Zahra menangis terisak-isak suara gerungan tangisannya terdengar be...