Tiga hari lagi lomba lari antar couple itu akan tiba. Ravi mengutuk si pembuat tema acara, yang sangat norak sampai-sampai lomba lari saja harus berpasangan. Cuih!
"Permisi, silahkan isi petisi ini untuk mendukung renovasi perpustakaan sekolah."
Ravi memandang selembar kertas yang disodorkan padanya. Yah, orang ini salah jika berharap Ravi akan mengisi petisi nya. Paling-paling kertas ini akan berakhir di tong sampah.
"Kau yang namanya Kim Ravi?"
"Ya. Lo siapa ya?"
"Oh Hayoung imnida." gadis itu menyodorkan tangan.
"Kim Ravi." Ravi menjabat tangan Hayoung.
"Besok bisa ku ambil petisi nya?"
Ravi mengembalikan kertas petisi pada Hayoung. "Ambil aja sekarang."
"Loh, kenapa?"
"Gue males ngisi nya. Lagian gue juga gak ngerti gituan."
"Hahaha.. Kamu lucu deh. Ya sudah kalau begitu." Hayoung tertawa jenaka.
"Gue duluan ya."
"Ehm.. Tunggu!" seru Hayoung. Ravi berhenti melangkah dan menoleh.
"Sampai ketemu lagi." Hayoung tersenyum canggung. Ravi hanya melambaikan tangan kemudian benar-benar pergi.
Sementara di tempat lain...
Hyeri dan Hakyeon berjalan berdampingan sambil sesekali berhenti untuk memberi selembaran petisi pada siswa/i.
"Aku harap banyak yang mengisi petisinya." kata Hakyeon. Hyeri mengangguk optimis.
"Permisi, silahkan isi petisi ini untuk mendukung renovasi perpustakaan sekolah." Hyeri memberikan pada seorang lelaki yang tak ia kenal. Namun belum beberapa lama mereka berlalu, saat Hyeri kembali menoleh ternyata kertas itu malah dikepal-kepal dan dilempar ke sembarang tempat.
"Huh..." Hyeri menunduk lesu.
"Ada apa?" tanya Hakyeon.
"Mereka terlalu malas mengisi petisi. Bagaimana ini semua akan berhasil? Padahal, hasilnya akan dinikmati oleh mereka sendiri."
Hakyeon menepuk pundak Hyeri dan tersenyum simpatik. "Sabar, tidak semua orang begitu."
"Hai!" gadis berambut hazel sepundak tiba dihadapan Hyeri dan Hakyeon. "Kalian belum selesai membagikannya?"
"Hei Hayoung, kau mengagetkanku..." Hakyeon menggeleng-geleng.
"Sebentar lagi kok. Punyaku tinggal sepuluh lembar." Hyeri kembali tersenyum saat melihat wajah ceria Hayoung.
Seorang siswi pindahan baru saja bergabung dengan keanggotaan perpustakaan. Dialah Oh Hayoung, gadis periang yang mudah disukai semua orang. Ia dengan cepat menjadi akrab dengan Hyeri maupun Hakyeon.
"Kalau begitu, serahkan saja pada Hakyeon oppa. Aku ingin bicara berdua dengan mu!" Hayoung mengambil kertas di dekapan Hyeri lalu memindahkannya ke tangan Hakyeon.
Sebelum pria itu sempat protes, Hayoung sudah menyeret Hyeri ke dalam toilet wanita.
"Kau.. Ingin diantar ke toilet?" tebak Hyeri.
"Bukan itu Hyeri-ya~" Hayoung menatap pantulan kaca di depannya dan tersenyum manis. "Barusan aku bertemu seorang pria yang menarik."
"Benarkah? Itu bagus. Siapa dia?" Hyeri ikut senang. Sepertinya teman barunya itu sedang jatuh cinta pada pandangan pertama.
KAMU SEDANG MEMBACA
(On Hold) Lovely Gengsta
Fanfiction{Cover - @yoon-hana's artwork} "Kaya, tampan, terkuat, berpengaruh. Disini aku yang paling berkuasa!" -Kim Ravi Pria yang memiliki segalanya. Hampir di butakan gemerlap dunia. Hingga suatu hari dirinya harus percaya bahwa bumi selalu berputar, dan i...