Huimihaejyeo ganeun
Nareul saranghadeon ne moseup
Boiji anneun eolgul
Ityeojyeo ganeun sarangSuara merdu Han Sanghyuk mengisi pagi Hyeri yang hening. Raga, jiwa dan pikiran ia biarkan mengalir mengikuti lagu berjudul Memory.
Kenangan.
Setiap orang memerlukan kenangan. Sekali pun itu menyakitkan, namun pada akhirnya kita akan tersenyum kala mengingatnya.
Sebaliknya ...
Kenangan bahagia tentang seseorang akan terasa pedih bila ia tak ada disamping kita.
Baby bye bye bye
Butjabeuryeo haebwado
Swipge japhijil anaseo
Nado mollae ijeonna bwa
Baby bye bye bye
Ijen nunmuljocha an na
Neoui nunbitgwa songil modeun geosi da
Ityeojyeo ganeunga bwaManis dan Pahit, semua itu disebut Memory.
Hyeri bergeming, memejamkan mata. Rinai hujan menghiasi kedua mata indahnya. Pada akhirnya gadis itu membiarkan sang Memory membawanya pada Ravi.
Flashback On
Hari itu musim panas yang indah. Bermandikan cahaya matahari, Bunga-bunga di pekarangan rumah Hyeri telah bersemi. Hyeri sangat menyayangi mereka. Setiap hari ia sirami dengan kasih sayang.
Sambil bersenandung riang, di suatu siang Hyeri kembali menyirami bunga-bunga berbagai warna tersebut. Namun yang berbeda, kali ini ia ditemani si pria berambut biru, "gunakan ini. Oke?"
Hyeri memberikan penyiram tanaman kepada Ravi. Ia juga membawa yang lain untuk dirinya.
"Bentar dulu ya? Gue mau ambil sesuatu," pamit Ravi.
"Hei, kau mau kemana?" Hyeri menggeleng-geleng.
"Bocah itu ... Seharusnya aku merasa heran ia ingin membantu?" kemudian Hyeri hanya tak memperdulikan Ravi dan kembali sibuk menyiram.
... Byaaarrr!
Air menerjang Hyeri yang ternyata berasal dari selang yang dibawa Ravi. Seluruh tubuhnya, dari atas kepala sampai ujung kaki basah kuyup.
"Hah! Ige mwoya .... " desis Hyeri sambil mengusap wajah.
"Gue sengaja ... Eh, maksudnya gak sengaja!" tutur Ravi dengan wajah polos.
"Jangan bohong deh, pasti kamu sengaja." Hyeri serta merta melipat kedua tangannya di dada. Tak lama Ravi menyeringai dan kembali mengarahkan selang airnya pada Hyeri.
"Errr, kemari kau Kim Ravi!" Hyeri berlari kearah Ravi, merebut selang air lantas melancarkan serangan balas dendam kepadanya.
Byuuuurrrr
"Balikin selangnya!" tuntut Ravi kewalahan diserang air.
Hyeri tertawa kegirangan. Ternyata bermain air tidak seburuk yang ia kira, "Enggak!"
"Kan gue duluan yang ngambil?!"
"Tapi selang airnya punya aku!" Hyeri berlari terbirit-birit diatas rumput basah tanpa alas kaki. Tiba-tiba Ravi berada di belakangnya, melingkari leher Hyeri.
"Menjauhlah! Kau ingin ku siram lagi?"
"Coba saja kalau berani, eoh!" Ravi menelisik wajah Hyeri dari dekat, serangai yang terus bertengger di wajah tampannya membuat Hyeri terintimidasi.

KAMU SEDANG MEMBACA
(On Hold) Lovely Gengsta
Fanfiction{Cover - @yoon-hana's artwork} "Kaya, tampan, terkuat, berpengaruh. Disini aku yang paling berkuasa!" -Kim Ravi Pria yang memiliki segalanya. Hampir di butakan gemerlap dunia. Hingga suatu hari dirinya harus percaya bahwa bumi selalu berputar, dan i...