Save Me

229 18 8
                                    

Hyeri POV

"Kalian akan membawaku kemana?" hanya itu yang sedari tadi ku katakan. Mereka hanya memberikan tatapan jenaka seakan sedang main-main.

Tapi tidak, kurasa mereka punya tujuan lain. Maksudku ... Sejak kapan para berandalan bersikap bersahabat? Yang lebih aneh lagi saat mereka tiba-tiba datang ke cafe. Aku tidak mau mereka membuat keributan, jadi ketika diajak keluar aku menurut.

Semoga tidak ada hal buruk.

"Gadis manis, kami harus memakaikan ini supaya kau tidak kabur." Junhyung mengikat kedua tangan ku.

"Kalian mau a- apa?!"

"Oho, belum selesai. Ini juga supaya kau tidak banyak tanya!"

Ia melingkari mulutku dengan sapu tangan. "Uumphh!"

Derai tawa mengejekku. Tak bisa berkutik karena Jackson dan Junhyung mengapit kiri-kanan, sedangkan Ilhoon dan Seungri di kursi belakang.

"Kami akan mengajakmu ke tempat yang sangat menarik. Oh ya! Pangeranmu juga akan datang kan?"

Tempat apa? Definisi 'menarik' antara aku dan mereka pasti sangat bertolak belakang! Itu membuatku ketakutan.

"Tentu saja ia akan datang bos, mereka kan tidak terpisahkan," celetuk Jackson.

"Sebaiknya begitu. Karena kalau orang bodoh itu sampai tidak datang maka Hyeri sudah tidak berguna."

"Kita bisa melakukan apa saja padanya!"

Oh my god! Ini benar-benar gawat dan keterlaluan. Aku bahkan bingung harus menangis atau pingsan. Yang pasti kepala ku pening oleh suara tawa mereka yang tidak ada habis-habisnya.

Tak berselang lama mobil pick-up ini berhenti di depan bangunan besar yang tua. Beramai-ramai mereka membawa ku ke dalam. Baru saja melangkah aku telah disambut oleh bau tak sedap, semua bercampur jadi satu.

Penampilannya? Jangan ditanya lagi. Bahkan aku berpikir sebentar lagi tempat ini akan runtuh dengan sendirinya! Kaki ku gemetaran saat mereka membuatku terduduk di sebuah kursi lalu Ilhoon mengikatku dengan tali.

"Buka dulu penutup mulutnya, Seungri," perintah Junhyung.

Slap! Aku langsung memohon saat Seungri melepas bekap mulutku. "Tolong lepaskan aku!"

"Ssshhh ... Jangan berisik." Junhyung merenggut kacamataku. Semuanya tampak blur, membuatku panik seketika.

"Ternyata kau cantik tanpa kacamata."

"Aku tak bisa melihat, kem- kembalikan!" seruku. Aku menoleh ke kiri dan kanan, yang tampak hanya sosok berkaburan dan tidak jelas.

"Makanya, lo mau gue balikin kacamatanya ... " Junhyung berbisik di telinga ku.

"Lo harus turutin semua ucapan gue."

***

Author's POV

Ravi kalang kabut, ia sudah menghampiri semua ruangan di markas The Gangster yang terletak di belakang sekolah namun tetap tak menemukan Hyeri.

Lantas dimana? Bruak! Ravi menendang drum minyak kosong hingga menggelinding dan menabrak pintu seng.

"Sialan!"

Suara ponsel menyusul. Ravi merogoh saku dan dirinya heran saat melihat nama Junhyung di kotak pesan masuk.

"Hyeri?!" Ravi menegang, begitu syok hingga ponsel hampir tergelincir dari tangannya. Junhyung mengirimi video dengan Hyeri di dalamnya. Tangannya yang berkeringat dingin menggapai tombol play.

(On Hold) Lovely GengstaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang