Prolog

789 33 3
                                    

"Kaya, tampan, terkuat, berpengaruh. Disini aku yang paling berkuasa!" -Kim Ravi

***

Pria bermata elang, bersurai biru, tampang rupawan dan tubuh atletis memasuki kawasan sekolah elit. Penampilan mencolok bagi siswa lain membuatnya jadi pusat perhatian.

Ia tak perduli, ia sudah cukup tahu bahwa dirinya memang digandrungi hampir seluruh isi sekolah. (ehem)

Pria ber-name tag Kim Ravi berjalan mantap melewati koridor-koridor, namun tujuannya bukan ke kelas.

Tempat bernama kelas, memangnya cocok buat dirinya yang berjiwa bebas? Tentu tidak.
Kelas cuma buat anak-anak cupu, pikir Ravi.

"Oi bro!" panggil seseorang sambil melambaikan tangan di kejauhan. Ravi mempercepat laju nya, menghampiri kawan-kawannya yang tengah berkumpul.

"Tumben lo telat?" salah satu temannya menyapa akrab.

"Emang gak boleh?" sahut Ravi sinis.

Suka-suka dia, lagipula dia ketua gangster disini. Mau telat atau jadi yang pertama datang, bukan masalah bagi Ravi.

"Bro, kita dapet calon pesuruh lagi nih." ujar teman yang lain menengahi.

Ravi memandang kearah yang di tunjuk sang teman, seorang gadis tengah duduk berlutut di lantai sambil menundukkan kepala.

"Buat apa kita punya pesuruh cewek?" Ravi tertawa. "Baru di bentak sedikit, nanti dia udah menangis."

"Hahaha iya juga sih. Tapi dia pinter banget bro. Lumayan buat disuruh ngerjain tugas atau ngasih contekan."

"Gue bisa sogok gurunya buat ngasih nilai tinggi." Ravi menyombongkan diri.

"Gak semua guru bisa disogok. Lagian nih cewek udah kurang ajar sama gue. Masa dia ngeludahin muka gue?" adu sang teman.

"Sial banget lo." hina Ravi. Beberapa temannya yang lain ikut tertawa. "Yaudah, karena gue lagi baik, kita jadiin dia pesuruh. Kebetulan juga gue lagi lapar, suruh dia bawain gue makan deh."

"Heh cupu!" seru teman Ravi kepada gadis malang itu. Ia mendongak takut-takut ketika dipanggil.

"I-iya?"

Ravi mau tertawa sekencang-kencangnya melihat penampilan sang gadis. Rambut di kepang dua, wajah polos dan mata terbingkai kacamata tebal. Tampilan siswa kutu buku.

Sebenarnya sih dia cantik...

"Sekarang lo bangun dan beliin bos kita makan di kantin. Gue kasih waktu 5 menit aja!"

Berbagai pikiran di otak Ravi melayang mendengar seruan temannya yang cempreng.

"Eh, bentar. Gue mau kenalan sama pesuruh cantik kita." sahut Ravi santai.

Sang gadis di dorong oleh beberapa temannya mendekati Ravi.

"Nama lo siapa?" Ravi menyodorkan tangannya.

Teman-teman Ravi menanti apa yang akan di lakukan bos mereka pada sang gadis. Ini sungguh suatu pertunjukan menarik.

"H-hyeri. Jung Hyeri." Gadis itu makin menundukkan wajahnya. Menghindari tatapan mata Ravi yang tajam. Ia pun takut membalas jabatan tangan Ravi.

"Oh, oke. Baik-baik jadi pesuruh, jangan lo ulangi lagi tindakan kurang ajar lo ngeludahin muka kayak yang lo lakuin ke temen gue." Tak di balas jabatan tangannya, Ravi menempeleng pipi mulus Hyeri hingga gadis itu melengoskan wajahnya.

Buahahaha! Ravi memang paling senang mengejek orang.

"Cepetan ya, karena pas bel masuk gue dan kawan-kawan mau bolos ke luar. Kita mesti ngelawan berandal sekolah tetangga. Jadi gue butuh energi biar menang." nada bicara Ravi sungguh manis, membuat yang mendengarnya tertawa terbahak-bahak.

Hyeri mengangguk-angguk, kepangan rambutnya bergoyang lucu. Ia berlari kecil menuju kantin.

Awal yang buruk bagi Hyeri dan ia yakin hari-hari selanjutnya takkan lebih baik!

Kenapa Hyeri harus sesial ini?

To Be Continued

* yoon-hana eaaaak inilah fanfict abal si swag nya VIXX yang muncul waktu aku sedang bertapa =] kok songong banget ravi? Ya emang sengaja di buat gitu. Pake bahasa slang lo-gue pula. Authornya sedeng #plak
Izinkan aku pakai nama kakak ya pleasee XD semoga fanfict ini bisa selancar update Bloods Game *amin*
Gumawoooo~ /tawuran sama ravi/

(On Hold) Lovely GengstaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang