Gangsta's Jealousy

236 21 2
                                    

"Lo kenapa sih Hye?"

"......."

"Gue ngerti tempat ini luas dan meja nya masih banyak yang kosong. Tapi gak perlu kan kita makan jauh-jauhan gini?"

"........."

"Hye, jawab dong."

Ravi berdecak kesal sambil menatap berang pada gadis yang mengacuhkan dirinya. Mereka datang berdua ke cafetaria untuk sarapan, tapi ketika sampai Hyeri memisahkan diri dan memilih meja sendiri yang bersebrangan jauh dari Ravi seakan ia virus berbahaya. Tentu saja Ravi kesal.

"Anggap aja kamu lagi makan sendiri, gak ada aku." Hyeri akhirnya menjawab dengan wajah mengkerut. Tingkat ke-bete-an nya melebihi Ravi. Ia masih sebal pada pria itu karena merusak pagi harinya.

"Lo tuh sok dramatis banget ya? Dialog kayak di drama." Ravi meledek. Tapi melihat ekspresi masam di wajah Hyeri, Ravi jadi punya ide.

"Gue akan jauh-jauh dari lo seperti yang lo mau, dengan satu syarat."

Hyeri menaikkan satu alisnya.

"Shit! Gue jadi ikut-ikutan dramatis kayak lo, kan?!" Ravi menepuk jidatnya. Hyeri mengkerutkan dahi berusaha menahan tawa.

"Main kejar-kejaran, yuk. kalo gue menang lo jangan jauhin gue."

"Maksud gue.. Gue gak suka liat orang jaim. Norak banget!" Ralat Ravi secepat kilat.

"Kayaknya kamu yang norak." Hyeri menatap Ravi sinis.

Errr, dasar cewek nyebelin. Tapi kenapa gue gak suka saat lo nyuekin gue? Batin Ravi.

"Bilang aja lo takut kalah?"

"Enggak kok! Kamu menantang ku? Aku bisa lari cepat!" Hyeri berdiri dari kursinya.

"Yap, cantik, gue emang nantang lo." Ravi juga berdiri dan mereka saling berhadapan dengan jarak 3 meter. Saat itu juga Hyeri tak membuang waktu, ia langsung berbalik hendak lari sejauh-jauhnya dari Ravi. Ravi pun mengejarnya dengan semangat.

Mereka berlarian dan berkejar-kejaran, Ravi bagaikan anak kecil yang di rebut permen nya oleh Hyeri. Ia bergerak lincah dan kadang melompati kursi-kursi cafetaria, untung saja tempat ini masih sepi.

Hyeri pun tak kalah lihai nya. badan mungil dan ramping nya mampu menghindari kejaran Ravi dengan indah. Adrenalin yang terpacu membuat jantungnya berdebar kencang. Dan secara tak sadar, saat mendengar tawa Ravi di belakangnya, Hyeri ikut tersenyum.

"Kemari, nona!" Seru Ravi sambil tertawa.

"Tidak akan!" Tawa Hyeri pun pecah. Ternyata ia pun merasa menikmati permainan kecil yang di buat Ravi.

Kedua nya tetap kejar-kejaran sampai 30 menit kemudian tanpa ada yang ingin menyerah. Suara tawa memenuhi udara. Beberapa orang di cafetaria menatap mereka tapi tak berniat menghentikan. Rasanya harus ada yang terjatuh atau tersandung jika ingin permainan berhenti.

"Duh, masa gue kalah sama cewek?" gumam Ravi. Di tambah pula laju larinya, dan dengan nekat membuat tolakan di kaki sampai tubuh nya melayang di udara dan berusaha menggapai Hyeri.

Hap!

Ravi memeluk leher Hyeri dan keduanya sukses mendarat di lantai kemudian berguling-guling. Persis kejadian di atap saat Hyeri tak sengaja hampir membuat dirinya jatuh. Adegan jatuh dan berguling itu membuat suara yang ribut, semua orang menoleh dan tercengang melihat mereka.

"Ravi, kamu curang! Kan harusnya kamu cuma lari dan tangkap ak-"

"Ahahahahahahah!!!"

Hyeri tertawa kencang sambil menggeliat. Ravi menggelitik perut Hyeri, pembalasan karena membuat pria itu terus mengejarnya selama 30 menit. Ravi sangat suka melihat gadis itu tertawa, makin gencar ia menggelitik Hyeri.

(On Hold) Lovely GengstaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang