Ancaman si Nice Guy

210 24 4
                                    

Hyeri sedang mengerjakan tugas mengarang dengan Hakyeon, di Perpustakaan seperti biasanya. Tiba-tiba bunyi dering mengalihkan perhatiannya.

"Hei, dimana ponsel ku?" Hyeri kebingungan, pasalnya kini meja mereka penuh dengan bertumpuk-tumpuk buku dan sejumlah alas tulis.

Hakyeon melongokkan kepala dari buku yang sedang ia baca. Kacamatanya melorot, segera ia betulkan. "Kau taruh dimana tadi?"

"Entahlah, seharusnya berada di dekat sini karena suaranya terdengar dekat." Hyeri terpaksa mengacak-acak tumpukan buku yang siap di baca Hakyeon, membuat pria itu menggeleng-geleng heran.

"Aduh! Teleponnya harus segera ku angkat!" Hyeri menjadi panik karena ponselnya yang sembunyi terus menjerit minta di angkat.

"Hmm.. Benda apa ini yang ada di kotak pensil mu?" Hakyeon mengacungkan kotak pensil milik Hyeri tepat di depan wajah gadis itu. Hyeri segera merebutnya dan menemukan ponsel di dalamnya.

"Hehehe, ternyata ada disitu..." Hyeri nyengir yang langsung di sambut decak kesal Hakyeon.

Tanpa banyak pikir lagi Hyeri menggeser tombol hijau di layarnya, lalu menempelkan ponsel ke telinga. "Halo?"

Hakyeon menenggelamkan kepalanya ke buki tebal yang ia pegang, tapi diam-diam ia menguping.

"Ibu? Ada apa bu? Taekwoon oppa sudah sadar?! Jinjjayo?" Hyeri memekik gembira. Ia bahkan sampai bangkit dari kursinya membuat Hakyeon terlonjak kaget.

"Aku segera kesana. Iya, tidak apa-apa bu.. Lagipula jam pelajaran hampir habis. Sampai jumpa disana bu!"

"Mph.. Tapi Hye, sekarang saja baru istirahat. Kenapa kau bilang jam pelajaran hampir habis?" dengan polosnya Hakyeon bertanya.

Hyeri membungkuk, menepuk pundak Hakyeon sambil menatapnya serius. "Aku butuh bantuan oppa."

"Aku siap mengantarmu ke Rumah Sakit." Hakyeon ikut berdiri tegap.

"Bukan itu..." Hyeri tertawa gugup sambil mengusap keningnya.

"Hah? Lalu?"

"Tolong.. Sekaliiii, saja" Hyeri mengacungkan jari telunjuknya. "Selesaikan tugas mengarang ku. Karena nanti di jam pelajaran terakhir harus di kumpulkan. Sebenarnya ini salahku karena semalam ketiduran dan tak sempat mengerjakan PR... Kau mau kan?"

"Please?" Hyeri menatap Hakyeon dengan puppy eyes andalannya. Hakyeon mengerling kemudian mengangguk menyerah.

"Hakyeon oppa kau memang yang terbaik!" Hyeri tersenyum manis, cepat-cepat menggendong tas punggungnya kemudian menyodorkan tugasnya kepada Hakyeon.

"Kalau begitu aku pergi dulu ya?"

"Kapan aku bisa menjenguk kakak mu?" tanya Hakyeon.

"Nanti ku kabari secepatnya. Pai-pai!" Hyeri berlari keluar Perpustakaan, Hakyeon hanya bisa menatap punggung gadis itu menjauh kemudian kembali duduk berkutat dengan tumpukan buku.

Orang pertama yang Hyeri cari setelah keluar dari Perpustakaan adalah Ravi. Kaki nya melangkah ringan begitu saja menuju seorang lelaki yang sedang berbaring malas di bangku taman.

"Hei pemalas, bangun!" teriak Hyeri tepat di depan telinga Ravi. Ravi langsung melotot seperti matanya hendak keluar.

"Apaan sih?" protesnya karena Hyeri baru saja mengganggu tidur siangnya.

Hyeri tersenyum lebar, kelewat lebar sampai Ravi heran. "Ayo kita ke Rumah Sakit~ Kakakku sudah bangun!"

"Taekwoon oppa pasti menunggu ku~ Ayolah~" bujuk Hyeri sambil merenggut tangan Ravi dan menyeretnya seperti anak kecil minta di belikan balon.

(On Hold) Lovely GengstaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang