3

5.4K 187 2
                                    

-REVISI-


...


Setelah mengikuti kegiatan masa orientasi siswa selama 3 hari, murid-murid diliburkan. Dan betapa senangnya mereka bisa libur, walaupun kegiatannya mengasyikan tapi sangat mengelelahkan. Hari libur itu sangat membantu mereka untuk memulihkan stamina para murid agar mereka siap untuk memasuki pelajaran semester pertama di sekolah menengah pertama ini.

Hari senin, hari dimana mereka akan melakukan aktifitas mereka seperti biasa. Maya dengan semangat 45 nya diapergi ke sekolah dengan seragam nya yang sudah berganti menjadi putih biru. Setelah mereka mengikuti upacara bendera lalu tak lupa ada kata sambutan dari para guru dan setelah upacara selesai mereka di persilahkan masuk ke kelas masing-masing untu mengikuti pelajaran pertama mereka.

- Istirahat -

" lo mau gak jadi pacar gue??"

" Apa?!!"

" Lo mau gak jadi pacar gue??" tanya cowok itu sekali lagi.

"Ehm.. sorry Do gue gak bisa jadi pacar lo" jawab cewek tersebut.

Aldo cowok yang menembak cewek tersebut terlihat sedih, mungkin Karena jawaban cewek tersebut tidak sesuai ekspetasinya.

"Lah emang kenapa? Kurang gue apa?" tanya Aldo.

"Karena gue gak suka sama lo" jawab cewek tersebut.

Aldo pun mencoba menggegam tangan cewek dihadapannya, tapi buru-buru cewek tersebut menjauhkan tangannya dari jangkauan Aldo.

"Kenapa gak lo kasih kesempatan buat gue?" tanya Aldo lagi.

Marsya cewek yang kini sedang berhadapan dengan Aldo pun menghela napas sabar, Aldo satu angkatan dengan nya dan memang Marsya tau bahwa Aldo menyukainya sejak mereka kelas 1 SMP, bahkan hamper semua murid megetahui nya.

" Aldo maaf sekali lagi, gue gak bisa dan gue gak mau nge-php in orang. Lo gak mau kan gue terima dalam keterpaksaan?"

Ucapan Marsya membuat Aldo otomatis menggeleng.

"Oh yaudah tapi gue bakal tetep berusaha dapetin lo" ujar Aldo dengan semangat.

Marsya pun hanya tersenyum menanggapi ucapan Aldo dan berlalu dari hadapannya pergi ke kantin sebelum bel masuk berbunyi.

Kring!!!

Bel masuk pun berbunyi dan Marsya pun tidak bisa melanjutkan langkah nya ke kantin , padahal ia ingin membeli minuman untuk menyegarkan otaknya setelah ia mengerjakan ulangan matematika dari Pa Dono yang banyak dan agak sulit.

-_-

Maya POV

Kalian mau bilang aku apapun itu terserah, aku gak peduli Karena aku suka sama Kak Aldo pake banget. Mungkin cinta kali ya!! Hehehe..

Bodo amat lah mau disebut cinta monyet, cinta babi atau cinta fitri, apalah namanya. Mungkin ini terlalu cepat kalo aku udah suka sama Kak Aldo, tapi mau gimana lagi, aku tuh baru pertama kali ngerasain jatuh cinta. Ini cinta pertamaku dan kak Aldo lah jadi cinta pertamaku. Aku sering ngebayangin dia sampai senyum-senyum sendiri, apalagi kalo inget dia yang nolongin aku waktu aku lagi dimarahin Kak Clara, dia cool banget apalagi sampai megang-megang tangan aku. Dan aku kesel banget sama jarak aku diem sama lapangan yang deket, jadi kan bentar dipegangnya. Kalo aja dia narik tangan aku sampai kelas , huuu pasti seru.

Kabar aku sama Haruna sangat baik, bahkan kita udah menjadi sahabat. Haruna juga tau kalo aku suka sama Kak Aldo, Karena dia sering mergokin aku yang lagi senyum-senyum sendiri. Dan akhirnya aku menceritakan semuanya. Dia juga sempet kaget kalo aku mempunyai seorang kakak yang bersekolah disini dan menjabat sebagai wakil ketua osis, agak kesel sih dia muji-muji kak Marsya yang katanya cantik dan popular.

Kring..

Bel masuk sudah berdering, berarti waktu istirahat sudah selesai. Aku luoa lagi kasih bekal Kak Marsya yang ketinggalan dia bawa. Jadi mama nyuruh aku buat kasihin bekalnya. Aku pun bergegas membereskan tempat makanku dan mengeluarkan bekal Kak Marsya yang aku simpan di kolong meja.

"Eh run gue keluar bentar ya!!" ucapku pada Haruna teman sebangkuku yang dijawab anggukan darinya.

"Lo tau kelas 9A gak?" tanyaku pada Haruna lagi dan dia menjawab dengan anggukan lagi, dasar somplak ngangguk terus bukan nya ngomong.

Aku pun berdiri melihat wajahnya yang dari tadi menghadap ke tembok dan ternyata dia lagi merem. Gila emang !!! dia udah tidur aja.

"HARUNA WOYY BANGUN!!!" teriakku kesal.

Dan dia pun mengerejap kaget, seluruh murid di kelas menatapku dengan pandangan 'Apaan sih!' tapi aku gak peduli.

"Sialan lo May ganggu aja, gausah teriak juga kali , gue gak budek juga" kesal Runa.

"Terserah" ucapku lalu pergi ke kelas Kak Marsya.

Runa pun menarik tangan ku "Mau kemana?"tanyanya.

Aku melepaskan tangannya dan pergi tanpa menjawab pertanyaan nya. Lalu melanjutkan langkahku yang tadi sempat tertunda.

Sebenarnya aku gak tau harus kemana, tadi udah sempet chat Kak Marsya tapi dia belum read mungkin dia lagi gak bawa Hp nya. Dan panjang umur Kak Marsya lewat, langsung saja aku mengikutinya, tiba-tiba Kak Marsya diam di depan pintu kelasnya. Kenapa aku bisa tau, Karena diatas pintunya terlihat tulisan 9A. Terus mataku menangkap sosok Kak Aldo yang semakin tampan berjalan kea rah kelas Kak Marsya.

Bukannya kak Aldo kelas 9D yah! Tapi ngapain dia kesini sambil bawa sesuatu lagi. Jadi lebih baik aku ngumpet aja sekalian nguping jadi aku ngumpet di belakang tong sampah yang cukup gede .

"Hmm, Marsya!" panggil Kak Aldo.

Ternyata Kak Aldo mau nyamperin kak Marsya, tapi mau ngapai ya?

"Iya" jawab Kak Marsya.

"Inia da susu buat lo, sorry gara-gara gue tadi lo gak sempet ke kantin" ucapnya yang bikin aku tambah penasaran.

'Emang kak Aldo tadi ngapain?' batinku bertanya.

"Oh iya gapapa, gausah Do' tolak Kak Marsya.

"Gak, ini buat lo ambil aja" suruh Kak Aldo.

"Ok, makasih" ucap Kak Marsya.

"Tenang aja, ini gak seberapa kok! Yaudah gue ke kelas dulu dan inget gue tetep ngejar lo dan buat lo suka sama gue" ucap Kak Aldo lalu pergi dari hadapan Kak Marsya yang masih diam lalu masuk ke kelasnya.

Tapi tunggu, tadi kak Aldo bilang 'dan buat lo suka sama gue' tiba-tiba aku merasa sesak dan hatiku sakit seperti ada jarum yang nusuk-nusuk gitiu.

Dret... Dret....

From : Haruna

Maya dimana? Gurunya udah datang, cepetan balik ke kelas.

Setelah membaca pesan dari Haruna akun pun buru-buru kembali ke kelas dan lupa memberikan bekal kepada Kak Marsya.

Kembali kekelas dengan berlari, lalu sesampainya di kelas tidak ada guru.

"Run mana gurunya?" tanyaku setelah duduk di kursi di samping Haruna.

"udah keluar" jawabnya santai.

"Lo ngerjain gue ya!!" tanyaku sambil menatap tajam Runa.

"enggak! Emang beneran tadi ada guru masuk kok, tapi sekarang udah keluar lagi" jawab Runa.

"Oh"

Aku pun diam dan kembali mengingat kejadian tadi dan bertekad mebuat kak Aldo menyukai ku.

Maya POV end

-__-


....


To Be Continue



jangan lupa vomment nya readers...





I'm sorry sister (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang