- REVISI -
...
Hidangan makan malam sudah tersaji dengan rapi di meja makan dengan tampilan yang sangat menggugah selera.
Marko tersenyum melihat hasil masakan ini, Farah dan Damian pun datang dan duduk di kursi makan.
" Kapan kamu datang Marko??" Tanya Damian.
" Tadi siang" jawab nya singkat.
" Wah makanan ini kelihatannya enak , tampilannya seperti buatan Marsya" ucap Farah saat menatap makanan yang terhidang di meja makan.
Marko hanya tersenyum,
Farah dan Damian pun dengan diam langsung memakan makanan tersebut.
" Gimana??" Tanya Marko meminta pendapat.
" Ini enak seperti buatan Marsya" ucap Farah ketika sudah meloloskan satu sendok makanan ke dalam mulutnya.
Farah pun menghentikan makannya , lalu menatap Marko " Apakah makanan ini buatan Marsya??" Tanya Farah berharap Marko akan menjawab 'Iya'.
" Tentu saja, bukan, ini adalah buatan ku karena disana aku belajar masak dengan Marsya" jawab Marko bangga.
" Bohong, masak telor aja gosong" ucap Marsya yang tiba-tiba datang dari arah dapur, Marko meringis mendengar sindiran Marsya tapi sedetik kemudian tersenyum melihat reaksi kedua orang tuanya yang cengo.
" Ma-Marsya" ucap Farah dan Damian bersamaan.
Marsya tersenyum sambil berdiri di sebelah Marko yang sedang duduk " Yes! I'm here" ucap nya riang.
Farah pun dengan cepat bangkit dan berjalan menuju Marsya diikuti Damian. Raut bahagia terukir jelas di wajah Farah dan Damian, Farah mengelus pipi Marsya lalu memeluknya dan Marsya pun membalas pelukan Mamanya " Akhirnya kamu kembali Kak!" Ucap Farah.
" Aku hanya pergi, tuk sementara.. Bukan tuk meninggal kan mu selamanya.. Ooww, Aku pasti kan kembali pada dirimu .. Tapi kau jangan nakaaal, aku pasti kembali" nyanyi Marko disela acara kangen kangenan orang tua nya dengan Marsya,
Marsya pun melepaskan pelukan mamanya " tuh kata Marko" ucap Marsya membenarkan lirik yg di nyanyikan Marko.
" Pa!!" Ucap Marsya lalu memeluk Damian.
"Kamu makin cantik dan bertambah dewasa, Papa pangling lihat kamu" setelah melepaskan pelukannya dan menatap Marsya.
" Maafin Mama sama Papa Sya!!" ucap Farah.
" sutt.. Itu masa lalu , aku juga udah maafin semuanya kok!!" Ucap Marsya.
-_-
Marsya turun di sebuah rumah makan sunda yang cukup terkenal disini, setelah memarkirkan mobil di depan rumah makan tersebut dan hendak berjalan menuju rumah makan tersebut tapi ia urungkan.
Ia melihat kakek-kakek tua yang sepertinya kesulitan menyebrang sedang berada di sebrangnya. Buru-buru Marsya menyebrang menghampiri kakek-kakek tersebut " kakek mau nyebrang??" Tanya Marsya, " Iya neng, tapi susah" jawab sang kakek.
" Mari kek saya bantu" ucap Marsya sembari tersenyum ramah kepada sang kakek , sang kakek pun mengangguk dengan senang hati.
Setelah menyebrang sang kakek mengucap terima kasih kepada Marsya. Marsya pun berbalik dan mendengar tangis seorang anak perempuan yang umurnya sekitar 4 tahunan.
" Hiks... Mamaaaa huaaaa" tangis anak tersebut.
Marsya pun mendekati anak tersebut dan mensejajarkan tingginya " Kamu kenapa??" Tanya Marsya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm sorry sister (End)
Teen FictionWARNING!!! Typo bertebaran Setiap saudara pasti saling menyayangi, apalagi seorang kakak. Dia sangat menyayangi adiknya. Ia rela tidak dimanja agar adiknya yang dimanja, Ia rela mengalah segalanya agar adiknya dapat mencapai semuanya. B...