29

3.4K 149 1
                                    

- REVISI -

Vote dulu sebelum baca!!

...

"Maya... Hiks hiks..."

Hiks hiks... ...

"Marsya!!" Panggil Marko.

"Marsya !!" Panggilnya lagi sambil mengguncang kan bahu Marsya pelan.

Hiks ...

" Marsya , kamu kenapa ?"panik Marko.

Hiks...

Hiks...

Hiks...

"Marsya kamu kenapa? Bangun Marsya!!!" Panggil Marko.

Marsya pun bangun dengan air mata yang terus membanjiri pipinya dan langsung memeluk Marko.

"Ko,, hiks ..."

Marko pun membalas pelukan Marsya dan mengusap lembut rambutnya.

"Kamu kenapa? Mimpi buruk?" Tanya Marko

"Marko , hiks... Hiks... Maya ko..." Ucap Marsya sesegukan.

" Kamu mimpiin Maya??" Tanya Marko.

Marsya pun mengangguk didekapan kakak kembar nya itu.

" aku takut ko... Aku takut itu menjadi kenyataan" ucap Marsya parau.

"Sutt... Itu cuman mimpi sya!!" Ucap Marko menenangkan adik kembarnya.

" tapi aku takut ko..." Ucap Marsya.

" tenang sya, itu cuma mimpi buruk aja" ucap Marko.

Semenjak mereka dipertemukan kembali oleh takdir, Marko sangat menyayangi dan melindungi Marsya. Walaupun dia harus bolak balik hotel dan apartemen Fiona. Marko seolah membayar semua hutangnya menjadi seorang Kakak kepada Marsya.

Drettt... Drett...

Ponsel Marko bergetar disaku celananya, dia pun melepaskan pelukan Marsya.

Dilihat layar ponselnya

Mimih – Calling...

Marko pun mulai menjauh dari Marsya untuk mengangkat telepon dari sang nenek.

" sebentar ya sya" ucap Marko sambil menjauhi Marsya sedikit, Marsya pun mengangguk sambil menghapus sisa air mata di pipinya.

"Iya Mih"

["......"]

"Marsya sama aku kok Mih , dia baik-baik aja"

["......"]

"Iya, dia lebih baik sekarang"

["......"]

"Apa???"

["......"]

"Ya Mih"

Marko pun mengahiri telepon dari sang nenek.

' huh... Yang kembar siapa , tapi ikatan mereka kuat banget kaya kembar' batin Marko.

" kenapa ko??" Tanya Marsya heran melihat perubahan raut wajah kakak kembar nya setelah menerima telepon dari sang nenek.

' apa dia harus tau? Tapi dia mesti tau, tapi gue gak mau liat dia sedih lagi' batin Marko bingung.

" umm... Sya!!" Panggil Marko.

I'm sorry sister (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang