26

3.2K 135 7
                                    

- REVISI -

vote nya yups !!

...

Sudah satu minggu Marsya di rawat dirumah sakit, kondisi nya pun sudah makin membaik.

"waww!!!, tiap hari lo selalu dapet bunga dari si MAN " ucap Fiona.

"MAN tun siapa sih Sya???"Tanya Fiona untuk kesekian kalinya.

"Gue juga gak tau, Fio!!"jawab Marsya.

"Masa sih!!!"

"Iya bener gue gak tau dia itu siapa"tegas Marsya yang mulai dongkol dengan sahabatnya.

"Oiya, hari ini lo udah bisa balik Sya"ucap Fiona dan dibalas senyuman tipis oleh Marsya.

'Walaupun aku sudah di perbolehkan pulang tapi tetap saja aku masih sakit' batin Marsya lemah.

Setelah semua urusan rumah sakit selesai, akhirnya mereka berjalan menuju parkiran, Marsya maupun Fiona merasa bahwa ada yang mengikuti mereka diam-diam tapi mereka tidak terlalu menanggapinya.

Sesampainya di apartemen, Marsya langsung masuk ke kamanya,mengabaikan teriakan Fiona yang menyuruhnya untuk makan, tak terasa sudah satu bulan Marsya pergi menenangkan dirinya di Paris, dia juga tidak tahu bagaimana kabar keluarganya sekarang apakah mereka mencemaskannya atau malah merasa senang dan bahagia.

Kiriman bunga yang ia dapatkan setiap hari selama dirinya berada di rumah sakit, membuatnya khawatir. Apakah mereka mengetahui keberadaannya atau tidak, apalagi nama yang tertera di sana from: MAN, siapa MAN? Yang pasti bukan dia , tapi apakah itu Maya?

Marsya selalu beranggapan bahwa bunga itu dari Maya, karena menurutnya MAN adalah Maya Aldiani Nanta ,benar bukan??

Tapi kalo benar berarti mereka tahu keberadaan Marsya sekarang, siapa yang memberitahu keberadaannya?? Fiona ?? tidak mungkin, Sahabatnya yang satu itu , walaupun kadang lemot dan polos tapi dia selalu bisa menjaga rahasianya dengan baik.

-_-

Ting nong...

Fiona yang sedang menyiapkan makanan untuk Marsya pun berhenti melanjutkan aktifitasnya, dan berjalan hendak membuka pintu apartemennya.

Saat Fiona membuka pintu, terlihatlah seorang pria yang sangat tampan , hampir saja dia terpikat pesona pria di hadapannya kalau saja dia tidak teringat Vian - pacarnya yang jauh disana.

Ekhmm...

"Eh maaf, cari siapa ya ??"Tanya Fiona sedikit salah tingkah.

"Marsya nya ada??"Tanya pria itu ramah.

"ehm ada , tapi anda siapa??"tanya Fiona penasaran.

"Saya kembarannya Marsya"jawab pria tersebut , yaitu Marko.

"WHAAATTTT!!!!!"kaget Fiona.

"jadi saya boleh masuk??" Tanya Marko.

"oh iya, silahkan "

Akhirnya Marko pun masuk, setelah di persilahkan duduk Marko pun menanyakan keberadaan Marsya, Fiona pun enggan memanggilnya karena dia tahu bahwa Marsya membutuhkan waktu untuk sendirian, tapi Marko tetap bersikukuh dan memberitahu bahwa dia sudah tau apa yang dialami kembarannya tersebut dan berniat menghibur nya. Fiona pun luluh dan membenarkan ucapan Marko , mungkin dia memang butuh seseorang yang masih memiliki hubungan darah dengannya, akhirnya dia mengantarkan Marko ke kamar Marsya, karena pintunya tak dikunci Fiona pun membuka pintu kamar Marsya untuk Marko, Marsya tengah duduk dikursi sambil menghadap ke jendela kaca yang berada di sisinya.

I'm sorry sister (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang