- REVISI -
....
Sesampainya dirumah, Marsya heran mendapati teras rumahnya terdapat 5 bucket bunga yang didalamnya terdiri dari 20 tangkai mawar merah dan 1 karangan bunga bertuliskan 'I Love You'. Seketika Marsya bisa menduga siapa yang membuat teras rumah nya seperti ini. Dialah Aldo teman SMP nya , cowok yang selalu mengejarnya walau ia sudah mendapat penolakan beberapa kali oleh Marsya. Apakah semua ini untuk Marsya? Jawabannya adalah bukan, Karena ini semua untuk adiknya Maya.
Adiknya Maya ternyata sudah berhasil menggapai yang ia maksud dengan 'cinta pertamanya', dan itu sangat disayangkan oleh Marsya. Aldo, cowok itu baik dan tidak ada alasan untuk tidak terpesona olehnya kecuali Marsya. Tapi sekarang Aldo telah berubah , ia menjadi cowok yang playboy, ia bahkan mendengar dari Kezya yang satu SMA dengan Aldo bahwa Aldo mempunyai 5 pacar sekaligus, ia sering bolos dan terkadang terlibat dalam sebuah tawuran SMA. Marsya harap perubahan Aldo bukan Karena dirinya.
'Hmm , ternyata mereka masih bersama' batin Marsya.
Marsya POV
Sudah sepatutnya seorang kakak ingin yang terbaik untuk adiknya bukan?, begitu juga denganku.
Ada rasa kesal pada adikku Maya yang selalu membela Aldo, Aku sudah beberapa kali memergoki Aldo dengan wanita dan wanita yang bersama Aldo adalah orang yang berbeda-beda. Aku sudah mengatakannya pada Maya, dan memperingatinya untuk jangan terlalu serius dengan Aldo, bahkan kalo bisa ia putus saja dengan Aldo. Tapi sekali lagi ia akan membela Aldo Aldo dan Aldo. Aku yang notabennya kakak kandungnya di anggap omongan ku adalah omong kosong, atau cara agar aku bisa kembali pada Aldo. Padahal sama sekali itu tidak terlintas sama sekali dipikiranku.
Aku hanya mendesah pasrah semoga Maya bisa menyadari nya dan pada saat itu ternjadi, ku harap dia belum melangkah terlalu dalam bersama Aldo.
Saat akan membuka pintu masuk, seseorang dari dalam sudah membuka pintu lebih dahulu. Bukan mau menyambutku, tapi seseorang itu ingin melihat apa yang ada di teras. Adikku sudah memaafkan kesalahanku waktu SMP, aku tidak begitu yakin bahwa itu merupakan kesalahanku, tapi biarlah. Maya tetaplah Maya yang selalu dimanja kedua orang tuaku dan akan mendekatiku apabila ada maunya.
"Acara apaan lagi nih"jengkelku melihat raut bahagia Maya saat melihat bunga-bunga untuknya dari Aldo.
Maya menatapku dengan binary bahagia sambil memeluk bucket bunganya "Aldo ngajak balikan kak!! Huaa aku seneng banget liat deh bunga dari dia so sweet banget"
"Lo terima?"tanyaku.
Maya mengangguk cepat "Iyalah pasti gue terima"jelas Maya.
Aku pun hanya menggeleng "Gak kapok lo ya"ujarku lalu melangkah masuk.
Tapi baru selangkah Maya berucap "Eh bantuin gue dong kak! Bawaan ini semua ke kamar" suruh Maya.
Aku pun berbalik sambil bersidekap dihadapan Maya " Gue bantuin bawa, tapi bakal gue bawa ke tong sampah depan" otomatis membuat Maya cemberut.
"Ih kakak sayang gini bunganya , malah dibuang" seru Maya.
"Dari pada jadi bangke dikamar lo"balasku.
"Biarin"
"Yaudah bawa aja sendiri" ujarku lalu berbalik dan melangkah masuk ke dalam rumah tanpa mengikuti keinginan Maya yang pasti membuatnya kesal.
Aldo, cowok yang bikin Maya membenciku dulu sudah berpacaran dengan Maya selama 5 tahun. Mereka berpacaran dari saat Maya masuk SMA dan SMA tersebut sama dengan Aldo. Saat aku akan memilih SMA ,Maya sudah mewanti-wantiku agar aku dengan nya tidak satu sekolah lagi, ditambah aku tidak boleh satu sekolah dengan Aldo yang berarti aku tidak bisa satu SMA dengan Kezya. Aku menurutinya lagian aku sudah betah di Bandung jadi lebih baik aku melanjutkan SMA di Bandung walau awalnya Papa tidak mengijinkanku tapi dengan paksaan Mimih akhirnya Papa menurutiku. Pernah Maya tergiur untuk masuk ke SMA ku, Karena SMA ku termasuk SMA terfavorit di Bandung. Tapi Maya ingat akan ingin mengejar Aldo, lagi pula nilainya tidak cukup masuk SMA ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm sorry sister (End)
Teen FictionWARNING!!! Typo bertebaran Setiap saudara pasti saling menyayangi, apalagi seorang kakak. Dia sangat menyayangi adiknya. Ia rela tidak dimanja agar adiknya yang dimanja, Ia rela mengalah segalanya agar adiknya dapat mencapai semuanya. B...