22

3.2K 150 1
                                    

- REVISI -

Jangan lupa Votenya !!!

...

Cairan bening tak henti-hentinya mengalir dipipinya , dibukanya kotak tersebut dan isakan pun keluar dari bibirnya.

"Hiks, maaf"

"Maaf"

Bergegaslah Maya menuju kamar Marsya sambil membawa kotak dan surat tersebut, di ambil nya kunci itu dan memasukan nya kedalam lemari.

Flash back

Maya sedang berada di kamar Marsya , sang Kakak sedang serius mengerjakan tugasnya.

"Kak"

"Hmm"

"Kak"

"Apa?"

" Di lemari itu ada apa nya sih sampai aku gak boleh liat?"tanya Maya penasaran.

"Rahasia.."

"Ihh emang rahasia apaan?"

"ya kalo rahasia gak mungkin di kasih tau lah!!"

"Paling baju kan!!"tebak Maya.

"Pokoknya itu barang-barang yang ada kenangannya, ntar kamu ambil lagi"

"Ihh .."

Flash back off

Setelah lemari itu terbuka, Maya melihat isi-isinya, baju, gelang, bunga yang di awet kan , surat-surat, rekaman video dari Daniel saat menembak Marsya sampai aniv nya yang ke lima dan masih banyak foto-foto mereka yang terlihat mesra.

"Maaf Kak"

"Maaf, aku selalu ngerusak kebahagiaan Kakak"

-_-

"Maafkan saya, karena telah membuat keluarga Om malu dengan dibatalkan nya pernikahan ini. Tapi memang saya gak bisa menikah dengan Maya. Saya hanya mencintai Marsya" jelas Daniel kepada seluruh keluarga yang saat ini berkumpul dirumah Damian.

"Apa hubungan kamu dengan anak pertama saya??"tanya Damian tenang walau sudah mendengar penjelasan Daniel , ia sama sekali tidak merasa marah.

"Kami berpacaran dari SMA"

Semua orang pun kaget mengetahui fakta tersebut. Mbok Mirna pun datang terpogoh-pogoh menghampiri Daniel.

"Den Daniel" panggilnya.

Daniel pun menengok kea rah Mbok Mirna "Ada apa Mbok?"

"Inia da surat buat Den Daniel"ujar Mbok mirna sambil memberikan sepucuk surat berwarna biru.

Daniel pun menerimanya dengan bingung "Terima kasih"

Setelah membolak-balikan amplop surat yang tertera namanya Daniel bisa menebak siapa yang memberinya surat tersebut. Ya surat itu dari Marsya, tentunya Daniel hapal tulisan tangan kekasihnya itu. Daniel pun meminta izin untuk ke teras depan agar tidak ada yang menganggunya.

Di bukanya amplop tersebut, dan dikeluarkannya secarik kertas yang dilipat rapi. Daniel pun membuka lipatan tersebut hati-hati dan membacanya.

To : El / Daniel

From : Al / Marsya

Hai!!

Maaf kalo aku selalu ngehindarin kamu, sekarang kamu pasti udah tau yang sebenarnya kan!

I'm sorry sister (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang