21

3.2K 162 8
                                    

- REVISI -

Votenya jangan lupa!!

...

Tok tok...

Tok tok...

Tok tok tok..

Ckrekk

"Loh, non ada apa?"

Kaget Mbok Mirna yang mendapati Marsya berada di depan kamarnya subuh-subuh begini.

"Maaf ya, Marsya ganggu tidur Mbok"ucap Marsya dengan rasa bersalah karena mengganggu Mbok Mirna pagi-pagi sekali, tapi pantaskah pukul 3 pagi disebut pagi-pagi sekali? Abaikan..

"Gakpapa toh Non, Non butuh apa?"tanya Mbok Mirna.

"Gak butuh apa-apa kok Mbok"ucap Marsya sambil memberikan seulas senyuman.

Mbok Mirna pun mengucek-ngucek matanya , saat penglihatannya mulai normal Mbok Mirna menatap heran penampilan Marsya dari ujung kaki sampai kepala.

"Oalah Non mau kemana subuh-subuh begini sudah rapi toh?"tanyanya sedikit heran melihat penampilan Marsya seperti yang akan pergi.

"Hmmm, aku kasih tau nya di dalem kamar Mbok yah!!"ucap Marsya dan diangguki oleh Mbok Mirna lalu mempersilahkan anak majikannya yang sangat ia sayangi dari kecil untuk masuk ke kamarnya.

Setelah itu Marsya pun keluar dari kamar Mbok Mirna, Marsya pun memeluk Mbok Mirna.

"Makasih ya Mbok"

"Hati-hati ya Non" sedih Mbok Mirna menatap Marsya yang sudah ia anggap cucunya sendiri.

Walaupun hari masih diselimuti kegelapan, tapi Marsya tetap melangkahkan kakinya menyusuri jalanan komplek rumahnya. Berkat bantuan Mbok Mirna , tidak akan ada yang tau tentang kepergiannya kecuali Mbok Mirna sendiri.

Setelah sampai di depan kompleks , Marsya pun menyeret koper nya menuju sebuah taksi yang sudah menunggu nya dari tadi,

Selama diperjalanan Marsya melihat kearah jalanan yang lenggang dan sepi, tak terasa cairan bening mengalir dipipinya.

"Semoga kalian bahagia"

-_-

Walaupun sempat ada kesalahan , tapi kini akhirnya mereka menjadi sepasang suami istri. Semua tamu pasti terheran-heran dengan kesalahan sang mempelai pria, bukan hanya para tamu yang notabennya para keluarga tapi para orang tua dan sang mempelai wanita, terkejut , bingung dan mengherankan. Tapi akhir nya mereka tidak mempedulikan dan memperpanjang hal itu.

Setelah melaksanakan resepsi di sebuah hotel, akhirnya mereka pun tiba dirumah-di kediaman Maya.

Tak ada percakapan atau kata yang keluar dari bibir daniel, dia hanya diam sambil menampakkan senyum tipisnya dan hanya mengeluarkan suaranya bila ada yang bertanya, itu pun singkat.

Lain halnya dengan Maya, aura kebahagiannya terpancar jelas di wajahnya. Tak henti-hentinya dia tersenyum bahagia kepada para tamu yang menyalaminya dan memberi ucapan selamat kepadanya, bahkan tanpa malu dia menggandeng posesif lengan Daniel.

Tapi itu hanya ada di angan Maya sendiri, dan berarti bukan itu lah kenyataan nya.

Setelah Daniel Mengucapkan kata sakral dihadapan Damian, Damian menatap calon menantunya heran Karena yang ia sebut bukan Maya melainkan Marsya. Semua orang pun kaget bahkan sang mempelai wanita pun kaget. Kenapa calon suaminya malah menyebut nama Kakaknya. Mimih semakin yakin ada yang tidak beres sekarang dan mulai pergi dari duduk nya mencari Marsya.

I'm sorry sister (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang