- REVISI -
Jangan lupa Votenya yah!!!
...
Suasana sarapan hening seperti biasa, tidak ada sebuah percakapan Karena mereka sedang menghabiskan makanan nya masing-masing. Damian melirik istrinya dan mengkode meminta persetujuan dan Farah pun mengangguk.
Ekhm
Deheman sang Papa membuat Marsya dan Maya mengalihkan tatapan nya pada sang Papa dengan pandangan bertanya-tanya.
"Marsya, Maya"panggil Damian kepada kedua putrinya yang sepertinya mengerti aka nada hal yang penting yang akan dibicarakan Damian.
"Iya Pa" jawab Adik Kakak tersebut berbarengan.
"Papa dan Mama dulu punya sahabat dan kami berjanji akan menjodohkan anak-anak kami ..." Damian pun menghela napas sejenak.
Sedangkan Marsya dan Maya masih menampakkan ekspresi bingung.
"Papa berniat menjodohkan anak teman Papa dengan salah satu dari kalian"lanjut Damian.
"Kalo anak sabahat temen Papa cewek gimana??"tanya Maya.
Mendengar pertanyaan Maya, Marsya pun menepuk jidatnya "Kalo Papa bilang nya sekarang, berarti anak temen Papa itu cowok"tutur Marsya yang diangguki Damian dan Farah.
"Jadi Papa sebenarnya berniat menjodohkan kamu Kak"ucap Damian.
"Kok aku??"sahut Marsya.
"Karena kamu paling tua"jelas Farah.
"Aku sama Maya itu Cuma beda satu tahun aja" ucap Marsya.
"Marsya mau dilangkahi Adiknya, yaudah Maya aja Pa"ujar Farah.
"Iya Pa, lagian yang udah ngebet kawin tuh Maya"timpal Marsya.
"Ihh Kakak apaan sih!"
Damian pun berfikir sejenak, selaku kepala keluarga ia harus membuat keputusan yang tepat. "Hmm, sebenernya Papa lebih pengen Kakak yang dijodohin, tapi gimana kalo dari mereka aja yang memilih?"usul Damian yang langsung disetujui Istrinya dan Maya, sedangkan Marsya kurang setuju Karena ia tidak ingin menikah muda.
Setelah selesai, mereka pun meninggalkan meja makan dan bersiap menuju rutinitas masing-masing. Marsya pun bergegas menuju rumah Kezya. Sesampainya dirumah Kezya, Fiona juga sudah ada disana sedang anteng dengan keripik kentangnya.
"Eh 1 minggu lagi gue bakal ke Paris"ujar Fiona tiba-tiba membuat kedua sahabat nya menganga kaget.
"Asli??"tanya Marsya dan langsung diangguki oleh Fiona.
"Terus Vian gimana? Kalian mau LDR-an gitu??"tanya Kezya.
Fiona pun mengangguk sambil menunjukkan raut sedihnya.
"Udah kan Cuma 2 tahun, lagian lo kan kerja di perusahan Papi lo jadi lo bisa balik kapan aja" hibur Marsya.
Hening..
"Eh Rafa nembak gue"ujar Marsya.
"Tuhkan!!"sahut Fiona dan Kezya bersamaan.
"Gue tolak, dan waktu gue lagi jalan sama dia, ketemu sama Adik gue trus mereka kenalan. Rafa kaya nya tertarik sama Maya, yaudah gue tinggalin mereka berdua"ujar Marsya santai.
"Bukan nya Maya sama Aldo?"tanya Kezya.
"Udah enggak"
"Trus Maya suka sama Rafa?"kali ini Fiona yang bertanya setelah membuka bungkus kedua keripik kentangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm sorry sister (End)
Teen FictionWARNING!!! Typo bertebaran Setiap saudara pasti saling menyayangi, apalagi seorang kakak. Dia sangat menyayangi adiknya. Ia rela tidak dimanja agar adiknya yang dimanja, Ia rela mengalah segalanya agar adiknya dapat mencapai semuanya. B...