- REVISI -
Sebelum baca vote dulu boleh?
...
Merasa cerita itu mirip dengan seseorang akhirnya Marko bertanya untuk memastikan
" Tunggu, kita belum tau nama lengkap masing- masing, aku Marko Aladrian" ucap Marko." Haha ia, nama seperti kita kan banyak , aku Daniel Elsatya Tama" ucap Daniel.
'Ternyata dugaan ku benar' batin Marko.
Sambil mendengarkan cerita Daniel, Marko menulis pesan kepada Fiona Sahabat adiknya.
To: Fiona
Nama dia Daniel Elsatya Tama bukan?
Tak lama Fiona pun membalas.
From: Fiona
Ya, apa kamu bertemu dengannya?
To: Fiona
Tidak.
Marko pun memasukkan hp nya ke saku, ia memang tidak berniat bercerita kepada siapapun mengenai pertemuannya dengan Daniel.
-_-
"Bagaimana harimu?"
["Ya seperti biasanya"]
"Mama tadi telepon aku Sya katanya kenapa kamu gak angkat telepon Mama?'
["Ah, tadi aku sedang banyak tugas terus hp nya di silent"]
Marko pun menggaruk tekuknya "mmm, Sya tadi aku ketemu Daniel"
Tidak ada jawaban.
"Marsya kamu masih disana?"
["Apa benar?"] tanya Marsya dengan suara pelan/
"Ya, dan kami menjadi teman dekat, nama nya Daniel Equardo right?" ucap Marko, sebenarnya ia ingin mengatakan yang sejujurnya tapi sepertiya belum waktunya.
["Hahaha kembaran sialan ku pikir dia-"]
"Siapa? Daniel Elsatya?"
["Gak"] ucap Marsya dengan cepat di sebrang sana.
Marko pun terkekeh, "Sudah lah jangan malu begitu" goda Marko.
Terdengar Marsya sedang menggerutu dari sana, Marko pun turut senang kembarannya mulai kembali ceria.
["Aku tutup dah"]
Dengan sepihak Marsya mematikan sambungannya. Marko bisa menebak kalo Marsya sedang salah tingkah.
Seseorang langsung duduk dihadapan Marko "Telepon dari siapa sampe ketawa gitu?"tanya nya.
Marko kaget karena yang di hadapan nya adalah orang yang tadi ia bicarakan dengan Adiknya "Itu Mama"bohong Marko.
Daniel pun percaya, kini mereka sedang berada di kelas, tidak terlalu ramai mungkin karena kelas sudah selesai 1 jam lalu. Ucapan Marko kepada Marsya memang sebenarnya benar, ia bertemu Daniel dan menjadi teman dekatnya sekarang, hanya saja ia sengaja memelesetkan namanya.
-__-
Suasana perpustakaan sunyi walau banyak yang mengunjungi nya, Akhirnya buku yang ia cari-cari pun ketemu , Daniel pun mengambil nya tapi tiba-tiba juga tangan seseorang ingin mengambil buku tersebut.
Mereka pun saling bertatapan,
" Silahkan, anda saja" ucap Daniel mengalah.
" tak apa , untuk kau saja" tolak wanita tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm sorry sister (End)
Teen FictionWARNING!!! Typo bertebaran Setiap saudara pasti saling menyayangi, apalagi seorang kakak. Dia sangat menyayangi adiknya. Ia rela tidak dimanja agar adiknya yang dimanja, Ia rela mengalah segalanya agar adiknya dapat mencapai semuanya. B...