- REVISI -
...
" Semua udah lo masukin? Jangan sampai lupa "
"Iya iya ini semua udah kok, Sya lo bener gak mau ikut?" tanya Fiona.
Marsya yang sedang duduk di ranjang fiona pun hanya menggeleng.
"Kezya bakal marah banget sama lo" ucap Fiona.
Marsya pun hanya bisa menghela napas panjang " minta maaf ke dia, gue belum mau ketemu sama mereka semua" ucap Marsya.
"Dia juga bakal marah ke gue, karena Cuma gue yang tau dimana elo, sedangkan dia gak" ujar Fiona.
Marsya hanya terkekeh.
" Daniel pasti datang"
"Gue tau" jawab Marsya.
" Lo ngehindarin dia, itu alasan utama nya?" tanya Fiona.
" Itu termasuk tapi emang gue belum siap buat ketemu semua nya"
Fiona pun ikut duduk menghadap Marsya " Kalau gue nikah , lo kudu datang kalo gak gue seret lo dari Paris" ancam Fiona.
Marsya pun terkekeh "Iya, serem banget lo main seret-seret aja" ucap Marsya.
"Oh iya" ucap Marsya lalu bangkit dari duduk nya dan keluar dari kamar Fiona menuju kamar nya dan kembali ke kamar Fiona sambil membawa sebuah kado dan ia berikan kepada Fiona.
"Apaan nih, Sya ulang tahun gue masih lama" ucap Fiona.
Plakk..
Marsya pun memukul lengan Fiona pelan " GR , ini hadiah pernikahan buat Kezya" ucap Marsya.
-_-
Suasana pesta sangat meriah dan indah dengan perpaduan warna pink dan silver.
Kini para pengantin sedang duduk - duduk santai bersama sahabat-sahabat nya.
"Selamat ya sekali lagi ,gue kira gue yang bakal nikah duluan, eh ternyata malah elo" ucap Fiona sambil memeluk sahabat nya Kezya.
"Hahaha, thanks Fio" ucap kezya sambil membalas pelukan Fiona.
"Marsya kenapa gak datang ke acara pernikahan gue, ini kan hari bahagia sahabat nya" ucap Kezya sedih.
"Marsya minta maaf banget ke elo , maaf dia gak bisa datang dan ini ada hadiah buat lo dari Marsya" ucap Fiona sambil memberikan kado yang di bungkus indah dari Marsya.
"Thanks ya" ucap Kezya menerima kado tersebut.
Pantas saja dari t.adi Daniel mencari-cari sosok Marsya tidak ada ternyata Marsya memang tidak hadir
'Segitu gak mau nya Al ketemu gue' batin Daniel.
Kini mereka sedang duduk mengahadapi meja bundar yang ditutupi kain berwarna pink sebagai hiasan.
" Oh ya niel gimana keadaan lo sekarang , sorry ya kita gak sempet jenguk lo" ucap Adrian.
"It's ok , gue udah sembuh lagi" ucap Daniel.
" Kita ikut turut berduka cita atas meninggal nya Maya" ucap Vian.
Daniel pun mengangguk sambil tersenyum tipis.
Lama mereka berbincang-bincang , karena hampir 1 tahun mereka tidak bertemu.
Kini , Daniel sedang menikmati suasana malam di taman samping ruangan acara pernikahan Adrian dan Kezya sahabatnya.
Fiona melihat dari kejauhan Daniel yang sedang merenung, keadaan nya tidak seperti waktu dimana itu semua terjadi. Mungkin bagi teman-temannya perubahan Daniel itu di sebab kan oleh kecelakan yang menimpanya dan kepergian Maya. Fiona tahu betul apa penyebab sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm sorry sister (End)
Teen FictionWARNING!!! Typo bertebaran Setiap saudara pasti saling menyayangi, apalagi seorang kakak. Dia sangat menyayangi adiknya. Ia rela tidak dimanja agar adiknya yang dimanja, Ia rela mengalah segalanya agar adiknya dapat mencapai semuanya. B...