34

2.5K 112 1
                                    

- REVISI -

jangan lupa untuk votenya!!

...


2 tahun kemudian

Semilir angin menerpa rambut seorang wanita yang menatap sendu sesuatu di hadapannya. Kaca mata hitam bertengger manis di hidung mancungnya, digenggam nya seikat bunga mawar yang indah dan diletakannya bunga tersebut diatas gundukan tanah yang diselimuti rumput hijau yang terawat dan diatasnya terdapat batu nisan yang terbuat dari marmer.

Maya Aldiani Nanta

Binti

Damian Nanta

" Hai!!" Sapanya.

" Maaf Kakak baru kesini, maaf disaat kamu butuhin Kakak dan disaat terakhir kamu Kakak gak ada" ucapnya lalu menghela napas.

" Semoga kamu tenang disana , Kakak janji akan sering ngunjungin kamu lagi" ucapnya sambil menghapus air mata yang tiba-tiba mengalir dipipinya.

"Kakak pergi dulu" ucapnya lalu meninggalkan makam tersebut melangkah keluar dari pemakaman.

Saat dia berbalik di belakang nya terlihat seseorang yang tersenyum kearah nya dan tiba-tiba menghilang.

Saat wanita tersebut masuk ke mobilnya, seorang pria tak jauh darinya memperhatikan nya sedari dia berada di pemakaman.

"Marsya! "

"Itu pasti Marsya" batin seseorang tersebut sambil melihat mobil yang makin menjauh dari pemakaman.

Seseorang tersebut berbalik dan masuk ke dalam pemakaman yang sunyi, sampainya ia di sebuah makam untuk kedua kalinya.

Disana terdapat seikat bunga yang masih baru "Benar kan dugaan ku" batin pria tersebut.

" Hai , Kakak datang lagi!! Bunga ini pasti dari Kakak kamu kan!" ucap pria tersebut kepada sebuah makam.

" Semoga kamu tenang disana, dan Kakak akan ngabulin permintaan kamu"

" Semoga Kakak berhasil mengembalikan cinta Kakak mu untuk Kakak"

"Kakak pergi dulu"ucapnya lalu meninggalkan makam tersebut.

-_-

Marsya POV

Akhir nya aku kembali ke tanah air, ke rumah ku yang sebenarnya. Ada sedikit perubahan yang terjadi di kota ini dan tentunya adalah kemacetan yang semakin parah.

Aku pulang tak sendiri, ada Marko yang setia menemaniku. Masha juga ada di Indonesia, dia lebih dulu berada disini dari pada kami. Dan mereka juga sudah resmi bertunangan , tepat nya 2 bulan yang lalu di Indonesia. Dan pasti nya aku tidak hadir karena kesibukan ku dan yang pasti nya mendapat kemarahan dari Marko. Aku sukses di diami nya selama 1 minggu gara-gara itu.

Tempat yang aku ingin datangi pertama kali saat sesampai nya aku di sini adalah makam adik ku , jadi aku memutuskan untuk ber ziarah kesana, Marko hanya menunggu di mobil katanya dia tidak ingin mengganggu ku.

Rasa sedih kembali lagi menguak, saat aku melihat jasad Adikku yang paling aku sayangi sudah tertimbun tanah. Air mataku tak kuasa lagi aku tahan , aku menangis kembali di makam.

Saat aku kembali ke mobil, aku membuka kaca mata hitam ku yang sempat menutupi mataku.

Marko melirik ke arah ku dan melihat bekas air mata di pipiku lalu dia menggenggam tangan kanan ku " Udah lega??" tanya nya lembut.

I'm sorry sister (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang