Chapter Two.

12.9K 535 7
                                    

Jangan lupa vote dan komennya ya. Abis baca tinggalkan jejak...
Happy reading...

***
Pagi ini Yuna akan melamar ke sebuah Rumah Sakit swasta. Pagi-pagi sekali Ia sudah bersiap-siap dan tak lupa juga membawa berkas-berkas penting yang dibutuhkannya.

"Yuna, ayo sarapan dulu."

"Iya bu."

Mereka sarapan bersama. Saling bercanda satu sama lain. Setelah hampir 15 menit Yuna selesai sarapan.

"Ayah, Ibu, Yuri aku berangkat dulu."

"Hati-hati nak jangan lupa makan siangnya." Pesan Ibu.

"Hati-hati dijalan nak, disana banyak orang jahat. Telepon Ayah kalau ada apa-apa." Pesan Ayah.

"Hati-hati kak, semoga cepat dapat rumah sakitnya ya." Pesan Yuri

"Iya bu, yah, dek aku akan berhati hati. Aku berangkat dulu."

Pagi ini sangat cerah, burung-burung berkicauan, angin yang berhembus dan udara yang segar. Ia berharap hari ini menemukan keajaiban untuk dirinya dimasa depan. Ia berjalan kaki menuju halte. Cukup jauh memang karena rumah Yuna terletak didalam. Ditengah perjalanan Yuna bertemu dengan seseorang yang Tidak asing.

"Minhyuk Sunbae?" Sapanya ragu-ragu.

Laki- laki itu menoleh. "Ya? Kau Yuna? Seo Yuna? Anak Fakultas Kedokteran itu kan?

"Iya benar Sunbae, aku Seo Yuna. Sudah lama tidak bertemu. Apa kabarmu?"

"Aku baik, kau bagaimana? Mau kemana pagi-pagi sudah rapih begini?"

"Aku akan melamar ke Rumah Sakit. Untuk menyelesaikan Koas ku."

"Ah benarkan? Wah kau calon dokter muda ya hehe. Ikut saja dengan ku. Aku bekerja dirumah sakit besar. Dibagian Laboratorium."

"Aku akan mencarinya sendiri dulu Sunbae. Kalau nanti aku butuh aku akan menghubungimu."

"Aish yasudah kalau begitu. Semoga kau sukses ya. Aku duluan."

"Ya Sunbae hati-hati." Menjawab dengan ramah.

Yuna melanjutkan perjalanan menuju halte. Sesampai dihalte Yuna menunggu Bus yang tak kunjung datang. Setelah hampir 15 menit Ia menunggu akhirnya Ia mendapatkan Bus yang searah dengan tujuannya.

Didalam Bus ramai sekali orang. Yuna duduk sendiri tiba-tiba ada Seorang laki-laki tua yang datang.

"Permisi anak muda, apa saya boleh duduk disebelah anda?"

"Iya silahkan tuan." Iya tersenyum dan menggeserkan badannya.

"Anda mau kemana?"

"Saya mau melamar kerja di rumah sakit tuan."

"Oh melamar kerja, memangnya lulusan fakultas apa?"

"Saya baru saja lulus Sarjana Kedokteran."

"Wahh hebat. Anak saya juga Dokter dan sekarang sudah bekerja dirumah sakit, Anda mau bekerja dengannya?"

"Tidak tuan terima kasih, Saya akan berusaha sendiri dulu."

"Yasudah, kalau anda butuh hubungi saja Saya."

Pria itu memberikan kartu namanya.

"Lee Nam Gyu." bacanya pelan.

"Iya anak muda. Kalau anda butuh pekerjaan hubungi Saya nanti akan Saya kenalkan dengan anak saya. Saya duluan ya."

"Iya tuan terima kasih. Hati hati dijalan." Bow.

I Got You, Doc..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang