Semua peralatan sudah disiapkan, keluarga Yuna sudah menunggu diluar ruang operasi dengan cemas.
Dokter muda itu sudah memakai baju operasi, sudah memakai masker, penutup kepala. Ia keluar menghampiri keluarga Yuna yang sedang mencemaskan gadis itu didalam.
"Saya harap kalian tenang, saya akan melakukan yang terbaik untuk puteri kalian."
Kelurganya hanya mengangguk lemas, meneruti apa yang dikatakan dokter itu. Ia kembali memasuki ruang operasi yang sangat dingin ini. Memasang sarung tangannya, semua perawat sudah siap dengan operasi ini.
Gadis itu terbaring tidak berdaya, mengenakan pakaian operasi, hidungnya telah terpasang oksigen, tangannya telah terpasang selang infus. Lampu operasi dihidupkan.
Operasi dimulai, dengan serius dan konsentrasi tinggi dokter muda itu memulai operasinya. Kali ini ia akan mengeluarkan yang terbaik untuk nyawa wanita ini. Semua perawat yang membantunya bekerja sangat keras.
Suara mesin jantung terdengar, detak jantungnya terus bergerak dengan baik. Suara gunting yang diletakkan ditempat besi terdengar. Gadis itu masih terlelap dari tidur sementaranya. Peluh dokter muda itu keluar, pria itu terlihat sangat berkonsentrasi tinggi.
Operasi sudah memakan waktu 30 menit, semua terlihat sangat serius. Ruangan operasi dengan suhu 15 derajat celcius terasa sangat dingin.
Suara mesin jantung tiba-tiba saja menjadi datar, garis lurus terlihat. Pria itu mulai panik.
"Tolong pasang alat pacu jantung sekarang." Perintahnya tegas dengan masker yang menutupi mulutnya.
Perawat memasang alat pacu jantung didada Yuna. Dokter itu mulai memacu detak jantung Yuna berusaha mengembalikan detang Jantungnya. Beberapa kali dicoba selalu gagal, ia pasrah dengan keadaan ini. Air matanya hampir keluar. Ia memulai sekali lagi dengan sekuat tenaga.
Akhirnya dengan usaha dengan sepenuh hati suara mesin jantung kembali normal, detak jantungnya kembali normal. Semua orang dan pria yang berada diruang tersebut menunjukan raut wajah lega, ia mengusap keringat diwajahnya dengan lengannya. Kembali fokus pada operasinya.
Operasi telah memakan waktu satu jam. Sekarang tinggal satu langkah lagi, ia mulai menjahit bagian kepala Yuna. Membersikan semua darah yang tersisa dan menutup kepala gadis itu dengan perban.
Operasi berjalan dengan lancar, detak jantung gadis itu kembali normal. Hanya tinggal menunggu gadis itu sadar dari biusnya.
Pria itu menghampiri keluarga, memberi tahu jikalau operasinya berjalan dengan lancar. Keluarga Yuna tersenyum bahagia, ayahnya memeluk ibu dan adiknya. Pria itu ikut tersenyum bahagia.
Apapun akan aku lakukan demi wanitaku, meski nyawa sekalipun. -Jonghyun-
KAMU SEDANG MEMBACA
I Got You, Doc..
RomanceAku sudah beberapa kali berhasil menyelamatkan nyawa orang lain. Tapi aku belum cukup berhasil untuk menyelamatkan diri untuk tidak mencintaimu.