I Got You, Doc.. [E n d]

8.2K 203 1
                                    

Matahari sudah mulai mengintip dari sela jendela kamarnya. Yuna membuka matanya dan menggulung rambut hitamnya. Beranjak dari tempat tidurnya, membuka gorden dan pintu menuju balkon. Ia beranjak menuju wastafel untuk membasuh wajahnya dan dilanjutkan membuat segelas susu putih hangat.

Membawanya menuju balkon untuk menikmati cantiknya pantai dipagi hari. Matahari belum menampakan seluruh tubuhnya, langit biru terlukis indah dilangit. Ia berdiri menghadap pantai, tersenyum dan beberapa kali meminum susu hangat yang ia pegang.

Pagi ini Yuna sangat cantik, wajahnya yang sangat terlihat natural tanpa ada polesan make-up sedikitpun, senyum indah terlukis dibibir manisnya.

"Pantai ini sangat cantik, seperti seorang wanita yang tepat berada disampingku."

Uap seorang pria yang sedang memandang pantai membuat Yuna menoleh, terlihat jelas wajahnya Yang terkejut. Ia adalah Jonghyun. Yuna memutar tubuhnya dan berusaha menghindari Jonghyun.

"Aku mohon kali ini jangan pernah pergi lagi, aku tidak akan membuatmu terluka sedikitpun."

"Tidak membuat terluka?" Ucap Yuna seraya memutar tubuhnya menghadap Jonghyun. "Kau mengejarku seolah-olah kau menyukaiku, tetapi dilain tempat kau juga selalu bersama wanita lain? Itu yang kau sebut tidak membuat luka?"

"Aku sudah beberapa kali berkata, ia bukan siapa-siapaku. Mengapa kau tidak percaya?"

"Tidak mudah bagiku percaya pada seorang pria yang telah memberikan banyak bukti bahwa kedekatannya dengan wanita lain juga kedekatannya padaku. Maaf hatiku bukan terbuat dari baja." Ucap Yuna seraya meninggalkan Jonghyun yang terus memperhatikan langkahnya.

***

Hari ini jadwal Yuna, makan disalah satu restaurant terkenal di kota ini dan menghabiskan sebagian harinya untuk bercerita kepada pantai apa yang ia rasakan.

Yuna sudah cantik dengan celana panjang dan kaus polos dilengkapi dengan cardigan yang ia kenakan. Sepatu flat menghiasi kaki indahnya, make-up tipis melapisi wajahnya. Mengambil tas kecilnya dan bergegas meninggalkan kamar hotelnya.

Sudah ada seorang pria yang mengenakan sweater berwarna abu-abu dan topi hitam, menunggu tepat didepan pintu kamarnya. Yuna mengambil nafas panjang dan bergegas pergi meninggalkan Jonghyun begitu saja. Jonghyun mengikuti jalan Yuna, ia akan mengikuti kemanapun Yuna pergi hari ini.

Yuna terus melangkah cepat karena ia menyadari Jonghyun yang sedari tadi mengikuti, sepertinya percuma jika Yuna bicara dan bertanya untuk apa pria itu mengikutinya lagi.

Ia sampai di sebuah restaurant untuk sarapan pagi ini. Jonghyun berada dimeja samping meja Yuna. Tidak ada percakapan diantara keduanya. Jonghyun mendadak menjadi pria yang dingin tanpa sepatah kata pun. Yang ia lakukan hanya memperhatikan Yuna secara dingin. Sungguh, Jonghyun seperti bodyguard pribadi Yuna.

Makanan pesanan mereka datang, mereka menyantap makanannya dimeja masing-masing.

***

Pukul empat sore, Yuna berjalan dari kamar hotelnya menuju pantai untuk menyaksikan indahnya sunset. Kali ini ia benar-benar sendiri, tanpa ada Jonghyun yang mengikutinya seperti tadi pagi.

Matahari sudah berwarna orange, tanda akan terbenam, pantai ini sepi tidak banyak orang yang berlalu lalang. Ia duduk tepat dibawah payung besar, sepatu flatnya ia letakan tepat disamping tubuhnya. Ia menatap pantai yang sunyi, hanya deburan ombak kecil yang berlalu lalang. Ia beranjak dari duduknya, berjalan mendekati pantai, merasakan air pantai yang menabrak kakinya.

Tangannya dilipat berusaha memeluk tubuhnya sendiri, matahari semakin membenamkan tubuhnya. Yuna menatap kosong pantai, berusaha mengelurkan semua perasaannya tanpa kata-kata. Sendiri disini, bersama deburan ombak, bersama suara ombak yang membuat semuanya terasa tenang. Tapi tidak dengan perasaannya, perasaan yang selalu ia sembunyikan selama ini. Tidak ada seorangpun yang tahu pasti, bahkan tentang perasaan yang ia ceritakan pada ibunya, ia tidak yakin.

I Got You, Doc..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang