Chapter 16.

4.5K 214 4
                                    

Ia berjalan beriringan menuju lift, memasuki lift yang terisi oleh banyak orang yang akan beraktivitas pagi ini. Yuna mengambil posisi pojok dan Jonghyun berada ditengah keramaian orang yang berapa dilift. Kota Gyeongju memang kota besar, banyak perusahaan-peusahaan besar berdiri disini dan pengusaha terkenal dan kaya raya di kota ini, sama seperti Seoul yang membuat beda hanya wilayah dan iklimnya. Gyeongju salah satu di Korea Utara yang paling beriklim dingin.

Mereka tiba dilantai paling dasar, Jonghyun menghampiri receptionist dan melaporkan bahwa hari ini ia akan keluar. Mobil mewahnya sudah berada didepan pintu utama.

Seorang pelayan membukakan pintu mobilnya. "Silahkan Tuan." "Silahkan Nyoya."

"Terima kasih." Jawab Jonghyun gagah.

"Terima kasih." Jawab Yuna ramah.

Pagi ini salju tidak turun seperti tadi malam, sehingga pagi ini terasa sangat hangat. Jalan dan ranting pohon berwarna putih karena tertutup salju tetapi sebagian salju sudah mencair karena sinar matahari. Keadaan kota sangat ramai, banyak mobil yang berlalu lalang, gedung-gedung perkantoran menjulang tinggi. Banyak kendaraan beroda empat yang keluar masuk gedung perkantoran.

Jonghyun menghidupkan radio, mencari saluran yang bagus untuk didengar. Tidak ada percakapan yang tercipta diantara keduanya. Yuna yang sedari tadi sibuk memandang kota Gyeongju dipagi hari sedangkan Jonghyun sedang asik mencari saluran radio.

Selamat pagi semuanya yang mendengarkan, pagi ini matahari kembali bersinar setelah semalam salju turun dengan lebat dan suhu yang cukup extrim. Pagi ini mari kita dengarkan sebuah lagu romantis dari Jason Mraz - Lucky. Enjoy...

Jason Mraz - Lucky

Yuna sangat menyukai lagu ini, membuat ia menggangguk sambil terus memandang kota Gyengju. Melihat Yuna yang sedang mengangguk membuat Jonghyun tertawa kecil dan menutup mulutnya dengan tangan. Yuna tersadar kalau ternyata Jonghyun memperhatikannya sambil tertawa kecil, pria itu segera mangalihkan pandangannya ke jalan, wajah Yuna seketika berubah memerah terlihat jelas dikedua pipinya.

"Hm aku jadi malu." Ucapnya dengan kedua pipinya yang memerah.

"Ah?" Jonghyun meloneh. "Kamu kenapa?"

"Aku tau kau menertawakanku kan tadi?"

"Tidak. Aku hanya merasa geli melihat tingkah orang yang lewat tepat didepan mobilku."

"Ah sudahlah jangan berbohong."

"Tidak. Sungguh." Bela Jonghyun sambil tersenyum-senyum.

"Kan benar kataku, kamu berbohong."

Jonghyun tertawa terbahak-bahak sedangkan Yuna mecoba menutupi pipi merahnya.

I Got You, Doc..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang