"Hey Sunbae, aku kira siapa."
"Iya tadi aku melihatmu seperti kebingungan. Kau kenapa? Sedang apa disini?"
"Aku habis melamar kerja Sunbae, aku mau pulang tapi dari tadi aku tunggu Bus tidak ada yang datang."
"Tidak usah khawatir. Ayo aku antar."
"Eh, tidak usah Sunbae terima kasih, aku akan menunggu Busnya lagi."
"Tidak akan ada Yuna, ini sudah petang. Ayolah tidak usah sungkan, anggap aku kakak mu."
"Hmm, baiklah Sunbae."
Memang ini sudah petang, tidak mungkin juga akan ada Bus yang lewat. Setelah berfikir panjang akhirnya Yuna menyetujui tawaran Yonghwa. Ia memasuki mobilnya, tidak henti-hentinya dia melihat interior mewah mobil Sport milik Yonghwa.
"Wah, Sunbae mobil mu keren sekali. Ini pasti sangat mahal."
"Ah, tidak juga. Ya aku bersyukur bisa membeli mobil ini dengan uang hasil kerja keras ku sendiri."
"Iyakah Sunbae? Kau hebat sekali. Ah iya, aku dengar sekarang kau solo karir ya? Dan sekarang sudah terkenal? Iyakan Sunbae?."
"Hahahaha. Iya benar Yuna-ssi."
"Woahh, kau keren sekali."
"Biasa saja Yuna. Kau yang hebat menjadi seorang dokter. Aku punya teman dokter juga bernama dr.Lee Jonghyun, kau kenal? Dia dokter muda."
"dr.Lee Jonghyun? Tidak aku tidak kenal. Aku baru lulus kemarin Sunbae hihi."
"Haha ku harap kau kenal dia. Dia baik."
"Haha, ya Sunbae aku harap juga begitu."
"Kau mau aku antar sampai rumah?"
"Tidak Sunbae, aku turun dihalte depan saja."
"Baiklah."
"Aku turun disini saja Sunbae. Terima kasih atas tumpangannya, kau artis terkenal tetapi tidak sombong. Aku ikut bangga hehe. Aku duluan ya Sunbae terima kasih." Bow
"Sama sama Yunaria. Sudah lah berhenti memujiku. Kalau ada butuh hubungi aku ya, hati-hati dijalan."
Yuna tersenyum seraya memberikan bow tanda hormatnya. Yonghwa meninggalkan Yuna, segera Yuna menyebrang jalan dengan hati-hati. Hari sudah gelap, Ia tau pasti Ibunya sangat khawatir. Berjalan ditengah kegelapan hanya lampu jalan bergoyang yang menemani jalannya. Wajah bahagia bercampur lelah tergambar jelas diwajah Yuna. Tetapi Ia tidak boleh menunjukanya didepan kedua Orang tuanya. Akhirnya Yuna sampai dirumahnya.
Tok..tok...
"Ibu, aku pulang. Ibu."
"Yuna." Ibu memeluk erat tubuh mungil Yuna. "Kenapa pulang sangat petang? Ibu khawatir nak."
"Maaf bu, tadi sangat susah mencari lowongan kosong. Tapi akhirnya aku dapat tempat praktik bu. Aku senang sekali." Yuna memeluk erat tubuh Ibunya.
"Ah benarkah? Ibu ikut senang ya nak." Memeluk erat Yuna seraya mengusap rambut Yuna.
"Iya bu hihi."
"Sekarang mandi setelah itu kamu makan. Ibu sudah menyiapkan makanan."
"Iya bu siap." Jawab Yuna semangat. Yuna bergegas mandi.
"Ibu bangga nak mempunyai anak sepertimu." Tak terasa air mata Ibu menetes dipipinya segera Ia menghapusnya, bergegas menutup pintu dan masuk kedalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Got You, Doc..
RomanceAku sudah beberapa kali berhasil menyelamatkan nyawa orang lain. Tapi aku belum cukup berhasil untuk menyelamatkan diri untuk tidak mencintaimu.