Chapter 29.

3.6K 161 1
                                    

Hari demi hari terus berlalu, Jonghyun selalu berada disamping Yuna. Satu minggu berlalu, hari ini Yuna sudah diperbolehkan untuk pulang.

Semua urusan telah selesai termasuk administrasi, Yuna yang sudah duduk dikursi roda, wajahnya bahagia, sepertinya hatinya sudah mulai luluh dan menerima Jonghyun untuk singgah dihatinya. Ibu, ayah dan adiknya tersenyum bahagia memandangnya.

Jonghyun memasuki ruangan dengan jas putih yang dikenakannya dan stetoskop yang menggantung dilehernya. Pria itu mendekati Yuna dan mendorong wanita itu sampai ke mobil. Dalam perjalanan ke mobil, semua dokter, perawat, apoteker bahkan petugas keamanan dan kebersihan memperhatikannya sambil tersenyum. Semua sudah tau kalau Yuna kekasihnya, hanya Yuna sendiri yang tidak mengetahui kalau ia dianggap kekasih oleh Jonghyun. Selama ini memang belum ada ikatan hubungan apapun, bahkan meminta Yuna menjadi kekasihnya saja belum Jonghyun ucapakan.

Pria itu mengantar Yuna sampai kerumahnya, kebetulan hari ini jadwal praktiknya sudah selesai. Membantunya untuk berjalan yang juga dibantu oleh ibunya. Mengantarnya sampai kedalam kamar Yuna yang sangat rapih dan harum.

"Dokter saya berterima kasih banyak, selama ini anda selalu membantu kami." Bow

"Tidak usah panggil saya Dokter, panggil saja Jonghyun. Ini bukan dirumah sakit." Ucapnya sambil tertawa kecil.

"Baiklah Jonghyun."

"Boleh saya menemani Yuna hari ini? Saya sangat masih khawatir dengan keadaan Yuna."

"Silahkan, dengan senang hati Jonghyun." Ucapnya sambil tersenyum. "Saya tinggal dulu." Tungkasnya seraya meninggalkan Yuna dan Jonghyun.

Jonghyun membalasnya dengan tersenyun.

Yuna mulai dapat tersenyum memandang Jonghyun, mungkin rencana Tuhan baik hingga ia dipertemukan kembali dengan pria ini. Pria ini sekarang selalu berada didekatnya, seperti tidak ingin wanitanya terluka sedikitpun.

"Yuna kau baik-baik saja?" Tanyanya yang membuyarkan lamunan Yuna

Yuna berkedip. "Hm? Ya baik-baik saja." Ucapnya seraya mengalihkan pandangannya.

"Kenapa memerhatikanku seperti itu? Kau mulai menyukaiku kan?"

"Tidak usah terlalu percaya diri, aku hanya menghargaimu yang berbuat baik padaku."

"Yuna, tolong tatap aku." Tangan Jonghyun mengalihkan wajah Yuna lembut untuk menatap Jonghyun. Sedangkan Yuna hanya menatap Jonghyun.

"Hey! Apa yang kau lakukan?! Lepaskan atau aku akan berteriak sekarang!"

"Sttt, aku minta kau berhenti membohongi dirimu. Aku mencintaimu Seo Yuna, apa kurang selama ini pengorbananku untukmu? Jadilah kekasihku, jadilah sebagian dari napasku. Sungguh aku mencintaimu, jadilah kekasihku, buatlah hidupku lebih berwarna. Kau sudah cukup membuatku selama ini hampir gila, tolong jangan buat aku selalu takut kehilanganmu lagi. Aku mohon jangan bohongi perasaanmu dan dirimu, karena itu hanya merugikan bantinmu. Aku tau kau mencintaiku, katakan Ya kau mau, kita akan memulainya dari awal, aku akan selalu berada disampingmu."

"Kau tidak tau diriku, tolong Jonghyun berhenti bermain dengan hayalanmu! Aku tidak mencintaimu, aku tidak membohongi diriku! Hentikan semuanya, kau harus ingat, kau mempunyai wanita lain, aku mohon jangan sakiti dia. Seharusnya kau tidak mengatakan ini padaku, ingat dia juga mempunyai perasaan sama sepertimu. Aku wanita, aku mengerti perasaanya. Beberapa kali dulu aku selalu melihatmu dengan wanita itu, bahkan saat diruanganmu pada saat aku masih menjadi asistenmu. Tolong jangan berkata seperti itu padaku, jauhi aku, kau jaga baik-baik wanitamu." Ucapnya sambil menatap tajam kedua mata Jonghyun.

"Wanita? Selalu wanita itu yang kau bahas. Sudah beberapa kali aku bicara, dia bukan siapa-siapaku. Dengarkan aku Yuna, dia adalah seorang model yang biasa diambil gambarnya oleh adikku. Kalau kau tidak percaya, kau bisa bertanya pada Jungshin. Sungguh, aku tidak mempunya wanita lain, hanya kau yang selalu aku harapkan untuk mengisi sebagian hatiku. Kau sungguh wanita yang selalu aku cari selama ini. Jangan pernah membohongi perasaanmu sebelum semuanya terlambat. Ibumu sudah bercerita semuanya tentang dirimu."

Ibumu sudah bercerita semuanya tentang dirimu. Ibu, ibu bercerita semuanya, berarti ia tau semua yang aku rasa, ia tau kalau aku menangis karenanya, ia tau kalau aku mencintainya. Ucapnya dalam hati.

"Ibu bercerita semuanya? Itu mustahil."

"Perlu aku bertanya pada ibumu tepat didepan matamu?"

"Tidak."

"Apa kau mau menjadi kekasihku? Tolong jawab Yuna." Terlihat wajah Jonghyun yang penasaran.

Gadis itu hanya diam. Ia bingung, apa ia harus terus bergelut dengan batinnya atau ia menerima pria ini menjadi kekasihnya. Jonghyun menatap Yuna dengan penuh harapan.

"Maaf aku tidak bisa menjawabnya."

"Kau masih saja menyembunyikan semuanya, apa kau yakin tidak mencintaiku sedikitpun?"

"Tidak." Ucap wanita itu seraya mengalihkan pandangannya.

"Baik, aku akan buktikan padamu kalau aku memang mencintaimu dengan sungguh-sungguh. Aku akan buktikan kepadamu kalau wanita itu bukan siapa-siapaku. Aku tidak akan menyerah mendapatkanmu Yuna."

"Ya silahkan saja. Aku tidak perduli apa yang akan kau lakukan."

I Got You, Doc..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang