Chapter Five.

7.5K 331 2
                                    

Selesai makan dan mandi Yuna berkumpul bersama keluarga kecilnya dan meceritakan pengalamannya tadi dalam mencari kerja. Ia bercerita ketika Ia bertemu dengan Minhyuk Sunbae, Tuan Lee, dan Yonghwa Sunbae. Yuna bercerita kalau mereka semua orang yang sangat baik kepadanya. Ibu dan Ayahnya sangat bahagia mendengarnya. Ia juga memberi tahu kalau mulai besok Ia akan mulai kerja.

Yuna POV
Huft, akhirnya aku bisa membuat orang tua bahagia. Seharian ini aku sebenarnya sangat lelah mencari pekerjaan kesana-kemari. Dari rumah sakit ke rumah sakit ditolak hingga akhirnya aku diterima. Hari ini juga aku bertemu orang-orang baik. Aku bertemu Minhyuk Sunbae, Tuan Lee, dan Yonghwa Sunbae. Dan yang lebih bahagia besok aku mulai kerja. Sumpah demi apapun aku bahagia Tuhan.

"Besok kamu berangkat jam berapa nak?"

"Pagi sekali bu, mungkin jam 6."

"Mau Ayah antar? Ayah siap mengantarmu."

"Tidak yah tidak usah, nanti Yuri kesiangan. Aku bisa berangkat sendiri yah." Senyum.

"Baiklah, tapi ingat pesan ayah dan ibu ya."

"Iya yah. Yuri kemana yah? Bu?"

"Yuri dikamarnya nak sedang belajar."

"Hmm, seperti itu bu. Kalau begitu aku kekamar dulu ya bu. Aku mau menyiapkan berkas yang aku butuhkan besok. Ayah dan ibu segera istirahat jangan sampai kelelahan."

"Iya sayang. Tidur yang nyenyak ya nak."

"Iya bu."

Yuna bergegas menuju kamar dan meninggalkan orang tuanya yang berada diruang televisi. Menyiapkan berkas yang dibutuhkan besok. Ia bingung sebenarnya Ia akan melakukan apa besok. Tapi Ia tetap berharap apapun itu semoga dapat Ia lalui dengan mudah.

Waktu sudah menunjukan pukul setengah 9. Yuna harus bergegas tidur karena besok Ia harus bangun pagi dan berangkat pagi. Yuna tidak mau merusak hari pertamanya dengan kata terlambat.

Semoga esok keberuntungan berada ditangannya. Sekeras mungkin Ia harus berkerja demi kesehatan orang lain. Yuna menjadi dokter ingin menolong banyak orang meski tidak dibayar sekalipun. Kesehatan orang lain merupakan kebahagiaan untuk dirinya. Ia percaya jika membantu orang yang sedang kesusahan akan membuat hidupnya bahagia meski tidak dibalas dengan uang sekalipun.

Sejak kecil dirinya sudah diajarkan untuk berbuat kepada semua orang tanpa melihat siapa, berasal dari kelangan apa dan profesi yang dimiliki orang itu. Tidak heran jika Ia memiliki banyak temen karena sifatnya yang dermawan. Meskipun Ia bukan berasal dari orang yang berada tetapi sikapnya baik dan mengerti sopan santun.

I Got You, Doc..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang