Pria itu masih duduk diatas kap mobilnya, memandang langit mencoba terus menenangkan diri. Jas putihnya tergeletak tepat disamping tubuhnya. Wajahnya sudah tidak menunjukan kebahagiaan, senyum manisnya sudah tidak lagi terlihat, mata indahnya sudah tidak lagi berbinar, tubuh tegapnya sekarang sudah lemas.
Menatap langit yang cerah berharap keajaiban datang, berharap wanita yang ditunggunya datang menghampirinya lalu memeluknya erat. Tetapi sepertinya itu semua tidak akan terjadi.
Terdengar suara mobil yang semakin mendekat. Terlihat mobil berwarna merah menghampirnya, seorang pria keluar lalu menghampiri Jonghyun. Jonghyun masih terpaku dalam lamunannya. Pria itu mengambil alih berdiri tepat disampingnya.
"Kemana saja kau? Aku coba menghubungimu tapi nomormu tidak aktif."
"Sedang menengakan diri."
"Sepertinya kau murung sekali."
"Hm."
"Sebenarnya apa yang kau rasakan?"
"Entah hyung." Jawabnya datar sambil terus menatap kedepan.
"Entah? Kau bilang entah? Lalu apa yang kau lakukan kemarin dan hari ini? Kau mengurung dirimu sendiri seolah-olah kau membutuhkannya. Ayolah Jonghyun berhenti membohongi dirimu sendiri. Jangan menganggap semua wanita sama. Jika kau mencintainya tunggu ia datang kembali."
"Ya aku juga sudah berjanji pada diriku sendiri kalau akan menunggunya kembali. Kapan pun ia kembali aku akan tetap menunggnya sampai ia datang pada ku."
"Bagus kalau begitu. Sudahlah berhenti terus memikirkannya. Kau sungguh bukan Lee Jonghyun yang aku kenal."
"Tidak segampang itu hyung, dia sungguh berbeda dari wanita-wanita ku sebelumnya. Ia berhasil membuatku menangis dihadapannya."
"Kau menangis? Seorang Lee Jonghyun yang terkenal dengan image cuek dan dinginnya kepada wanita akhirnya bisa menangis karena gadis bernama Seo Yuna. Ini merupakan hal yang harus diabadikan hahaha." Yonghwa tertawa terbahak-bahak.
Jonghyun hanya melirik Yonghwa dengan muka datar. Yonghwa terus menerus membujuk Jonghyun agar ia bangkit dari keterpurukannya. Ya lumayan menenangkan dari Jonghyun sedikit demi sedikit. Pria itu mulai tertawa, terlihat jelas lesung pipi yang menghiasi kedua pipinya.
Hari mulai senja, mereka berdua bergegas pulang dari tempat ini. Hari esok pun datang, ia tetap menajalankan aktivitasnya seorang diri. Terasa ada yang berbeda ketika ia memasuki ruangan kerjanya dan semua ruangan rumah sakit yang pernah ia lewati bersama gadis itu.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan tahun berganti tahun semua ia lewati sendiri dan mencoba kembali seperti Jonghyun dahulu. Tetap saja ada yang mengganjal dalam hatinya, ia merindukan sosok wanita itu lagi. Apalah daya sekarang ia sendiri pun tidak mengetahui keberadaan gadis itu. Pria itu sudah mencoba mencari kemana pun, tetapi tetap tidak membawa hasil yang baik.
Aku akan tetap menunggunya disini, sampai kapan pun ia datang kembali padaku. Rasa ini tetap sama, hati ini tetap sama. Hanya akan ku persembahkan kepada gadis itu seorang. -Jonghyun-
KAMU SEDANG MEMBACA
I Got You, Doc..
RomanceAku sudah beberapa kali berhasil menyelamatkan nyawa orang lain. Tapi aku belum cukup berhasil untuk menyelamatkan diri untuk tidak mencintaimu.