Second Love Blossomed

#BIMA SIDE STORY

[!!!] Part ini hanya berisi narasi yang mungkin gak penting untuk yang ga kepengen tahu cerita dari sisi Bima. Maafkan kalau kalimatnya belibet. Baca ajalah pokoknya... Hehe

----

#Bima Side Story

Bukan maunya Bima sehingga keluarganya pindah ke surabaya. Sebagian hatinnya merasa bahagia melihat kedua orangtuanya bisa dimutasi kerja ke surabaya yang merupakan kampung halamannya sedari lahir, sebagian juga hatinya merasa tidak tenang dan merasa bersalah karena kepindahannya tak sempat meninggalkan sepatah katapun pada gadis yang ia cintai.

Bukan dengan sengaja ia tak mengabari gadisnya, tapi memang sebelumnya ia sengaja tidak menceritakan apapun tentang kabar mutasi ayahnya pada gadisnya karena belum pasti kebenarannya. Waktu itu yang ia tahu masih sekedar kabar burung. Takdir seolah mengamini usaha Bima untuk tak menceritakan isu mutasi itu dengan hilangnya ponsel yang menyimpan kontak gadisnya itu sehingga tak sedikitpun celah yang tersisa untuk bisa menghubungi gadisnya itu.

Masa putih abu-abu dimana sebagian besar para remaja melewatinya dengan cerita cinta di sekolah sama sekali tak dirasakan Bima. Karena baginya cerita cinta di sekolah sudah ia rasakan dan tidak ada yang seindah cerita cintanya saat masa putih-biru. Di masa putih-biru itulah ia merasakan cinta yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Mungkin terdengar aneh dan mengada-ada karena hanya dengan sekali pandang saja sudah  menimbulkan getaran cinta di hatinya. Cinta pada pandangan pertama itulah yang sampai kini tak berubah dan tetap mempunyai ruang istimewa di hatinya. Tidak bisa digantikan dengan siapapun selain gadis kecilnya itu.

Pribadinya yang baik, mudah berteman dengan siapa saja dan wajah yang tak bisa dibilang biasa saja serta postur tubuh tegap bawaan sang ayah tak ayal menumbuhkan benih-benih cinta bagi lawan jenisnya yang ada di sekitarnya. Tapi dari semua gadis-gadis yang menaruh hati dan menyatakan perasaannya padanya tidak ada yang bisa menimbulkan getaran seperti yang ia rasakan pada saat memandang gadis kecilnya dulu. Mereka semua hanya ia anggap sekedar teman walaupun setelah penolakannya ada beberapa yang menjauh dan ada juga yang tetap berteman dan justru semakin dekat karena toh Bima tak merubah sikapnya yang tetap baik dan berteman seperti semula. Seperti Dira teman sekelasnya saat kelas-xi yang mendapatkan penolakan Bima justru semakin lama ia semakin dekat dan menjadi sahabat perempuan satu-satunya yang mengerti Bima hingga saat ini.

Beberapa teman kuliahnya malah mengira mereka berdua pacaran yang selalu ditanggapi Dira dengan sebuah cengiran saat mereka menggoda keduanya yang seperti pasangan tak terpisahkan sedari SMA. Bima pun tak pernah menanggapi godaan teman-temannya, ia hanya mengiyakan ketika Dira memintanya menjadi pacar pura-puranya saat ada cowok yang terus mengejar-ngejar Dira yang membuat Dira risih.

"Aku penasaran deh seperti apa sih gadis kecil yang kamu cintai itu sampai bikin kamu ndak mau berpaling ke cewek lain gini, Bim"

Dira tahu cerita gadis kecil yang membuat Bima jatuh cinta pada pandangan pertama itu. Dira juga tahu bagaimana kisah cinta Bima dengan gadis kecilnya itu. Ya, hanya Dira dan Dito, kedua sahabatnya yang tahu tentang cerita cintanya itu.

Dari sekian banyak tempat dan kota yang pernah Bima kunjungi sebagai backpacker yang sering ia lakukan bersama Dito ataupun bersama dira dan teman-teman lainnya, hanya jakarta yang belum pernah ia kunjungi. Bukannya tak ingin, tapi takdir seolah-olah tak merestui dirinya kembali menginjakkan kakinya di kota itu. Pikirannya hanya bisa berpositif thinking mungkin belum waktunya ia menginjakkan kakinya di kota itu dan untuk sekedar mencari informasi tentang gadis kecilnya sebelum ia menjadi pribadi yang sukses secara materi dan jika pun ia bisa mendapatkan informasi tentang gadisnya itu ataupun suatu saat bertemu gadisnya itu, ada sesuatu yang bisa ia banggakan dengan pekerjaannya.