"Mampir dulu?" Nina berbasa-basi menawari setelah mobil Revan terparkir di depan rumahnya
"Boleh, tapi cuma pamit aja sama calon mertua"
"Gak lucu!"
Revan terkekeh mendengar jawaban judes Nina. Lucu sekali baginya melihat raut sebal Nina sehinga membuatnya ingin sekali mengusilinya. Tangannya ia ulurkan untuk mengacak pelan rambut Nina.
"Tapi lo lucu kalo lagi judes gitu"
"Ck..."
Lagi-lagi Revan terkekeh melihatnya. Nina menepis tangan Revan dan segera melepas seatbelt nya sebelum keluar dari mobil. Tak ia pedulikan Revan yang mengikuti di belakang. Langsung saja ia masuk ke dalam rumah setelah mengucapkan salam pada Mamanya yang tengah berdiri di depan rumahnya.
"Yang sabar ya, Revan ngadepin anak Tante" ucap mama Nina tersenyum melihat kelakuan anaknya
"Nggak papa Tante" tanggap Revan santai "Saya mau langsung pamit balik" tambahnya
"Lho tidak mau mampir dulu sebentar? Tante bikin kan minum yaa?"
"Tidak usah Tante, biar nggak kemaleman sampe rumahnya. Salam sama Om, mari Tante" ucap Revan sebelum meninggalkan rumah Nina dan dibalas senyum ramah mama Nina.
Dari dalam rumahnya Nina mendengar saat Revan berbicara dan berpamitan pada Mamanya. Bibirnya semakin mengerucut saat Mamanya meminta Revan bersabar menghadapi sikapnya. Padahal Revan lah yang membuatnya kesal seperti itu.
"Dek, kok langsung ngeloyor gitu? itu barusan Revan pulang nggak dianterin ke depan."
Nina menghentikan langkahnya menaiki tangga menuju kamarnya ketika mendengar suara mamanya memanggil. Menoleh sebentar, kemudian ia meneruskan langkahnya dengan mamanya yang mengikuti di belakang.
"Kasian dong Revan sudah capek-capek nganterin kok dicemberutin gitu?" mamanya mengelus lembut kepala Nina ketika keduanya duduk di pinggir kasur Nina.
Dalam hati Nina membenarkan ucapan mamanya. Ia bahkan belum berterima kasih pada Revan karena sudah mau mengantarkannya ke rumah mbak Nisa. Ia sadar bahwa ia terlalu berlebihan menanggapi godaan Revan. Kalau Revan hanya bercanda, kenapa lo harus nanggepin serius? baper, lo? batinnya menggelengkan kepala
"Habisnya dia tadi nyebelin, Ma di mobil. Yaudah, Nina tinggal aja!"
Mamanya hanya menggeleng lemah mendengar penjelasan Nina. "Kamu itu makin gede kok masih aja kayak anak kecil kelakuannya"
***
Tangannya sesekali membetulkan posisi kacamata yang sedari tadi menemaninya berhadapan dengan laptop. Berkutat dengan angka-angka pada lembar excel untuk menghitung neraca komponen pada suatu alat pabrik yang tak kunjung seimbang. Nina meraih hp nya sembari mengistirahatkan matanya yang mulai lieur.
Sebuah pesan whatsaap dari nomor asing dengan display picture punggung tegap sedang menyangklong tabung gambar yang biasa ditenteng anak arsitek mengarahkan jemarinya untuk membukanya. Ia teringat belum sempat menyimpan nomor kontak Revan. Tiba-tiba ia membatalkan niatnya untuk menyimpan nomor itu begitu melihat isi pesannya.
Tuan putri?
Sekali lagi Nina belum bisa menerina Revan memanggilnya seperti itu. Lebih baik ia diam dan mengabaikannya daripada ia harus banyak berkata-kata untuk melarang Revan memanggilnya seperti itu. Tidak akan mempan melarang seorang Revan menghentikan kehendak hatinya. Biarlah sampai ia berhenti melakukannya sendiri.
Group whatsapp yang berisikan sahabat-sahabatnya Fani, Oka dan Sinta menarik perhatiannya sebelum kembali melanjutkan tugasnya
Anurasinta K.
Image
Faniii... Faniii cuyungss cuyuungsssChandra Oka W.
Siapa tuh?Anurasinta K.
Temen gue. Oke nggak, Ka looknya? cocok nih kalo sama Fani. :DKanina Asya Puteri
:OChandra Oka W.
Cih. Lebih oke gue kemana-mana laah. Nganggur lo pake nyomblang-nyomblangin orang?Anurasinta K.
Biariin sih. Orang gue cuma mau bangun rumah di surga kok. Siapa tau jadi serius dan sampe Nikah. iya nggak Na? ;DKanina Asya Puteri
Tauk!Anurasinta K.
Hiih. Fani mana sih? jangan kebanyakan belajaar Fan biar kagak freak, lo.Chandra Oka W.
Sesat!Kanina Asya Puteri
Sesat! (2)Anurasinta K.
Kaya yang diatas gue tuh waktu esempe. *Ups tapi sekarang hatinya sih yang freak gara-gara masih mikirin cinta monyetnya. -_-Kanina Asya Puteri
Mulutnya emang minta dirombeng!Anurasinta K.
Hati lo kali yang perlu dirombeng biar gak inget cinta monyet molooooKanina Asya Puteri
Dasar Ibu tiri!!!!Anurasinta K.
:* :* :* :*A. D. Fania
Wuuuw cakepss, buk ;3
Sialun! demi gelar bachelor nih. wkwkwkChandra Oka W.
:|Anurasinta K.
Gue kasi kontak lo ya? dia di unpad juga lhoo Faan. Gue mah baik kan nyariin yang deket2 sama lo.A. D. Fania
AhahahaaaChandra Oka W.
:|Kanina Asya Puteri
:| (2)A. D. Fania
:| (3)Anurasinta K.
:| (4)***
06-12-2015 / 09:26 WIB

KAMU SEDANG MEMBACA
Second Love Blossomed
AléatoireSequel First Sight Called Love [!!!] Part 14 sama 26 diprivate. Saya nggak cari followers karena saya lebih suka ditinggalin jejak di cerita saya daripada difollow. Tapi karna saya pengen tau ada yang baca nggak sih cerita ini selain mereka yang raj...